Minggu, 29 Juli 2007

Kekuatan Orde Baru Mulai bersatu (Golkar & PDI-P)

Silaturahmi dua partai besar PDIP dan Golkar perlu kita lihat sebagai bersatunya dua partai besar yang keduanya dalam sejarahnya amat tidak menguntungkan Islam.

Lahirnya PDIP kira-kira pada tahun 1993 sendiri tidak terlepas dari rekayasa politik yang sebenarnya tidak senang kepada Islam. Karena pada zaman pemerintahan Soeharto ketika itu sedang bermesraan dengan kekuatan Islam ditandainya dengan bersihnya kabinet dari unsur-unsur non Islam (kristen) yang biasanya sepanjang sejarah kabinet pembangunan Soeharto selalu dibawah cengkraman kekuatan politik kristen dan Kabinet diwarnai dengan bangkitnya kekuatan Cendikiwan Muslim Indonesia (ICMI) yang benderanya berkibar dibawah pimpinan Menristek B.J Habibie.

Orang-orang kekuatan politik kristen yang tadinya berada mendukung Golkar yang selama pemerintahan Soeharto berkolaborasi dengan kekuatan kristen berusaha mencari alternatif kekuatan baru. Merekapun melirik PDI yang kekuatannya sejak dulu identik dengan kekuatan kristen, musrikin dan atheis. Setelah itu merekapun mencari tokoh yang dapat diangkat menjadi pemimpin untuk meraih simpati masyarakat Indonesia dan menyaingi karismatik kepemimpinan Soeharto. Terpilihlah Megawati Soekarno Putri.

Sehingga pada tahung 1993, dengan bantuan orang-orang yang telah disusupkan ke tubuh PDI, dibentuklah rekayasa seolah-olah ada Konfrensi Luar Biasa (KLB) PDI di Medan yang memilih pemimpin baru yaitu Megawati Soekarno Putri. Konfrensi itu tentu saja ditentang oleh PDI sendiri yang tidak mengakui adanya KLB tersebut akhirnya KLB Medan gagal. Tetapi mereka buat lagi KLB serupa di Soerabaya yang juga gagal. Di Sulawesi juga gagal. Kemudian akhirnya di KLB Bali dengan kekuatan masa PDI di Bali yang sudah dapat dibujuk untuk memihak Megawati, dan juga mungkin kekuatan Asing yang ada di Bali. Maka kekuatan baru yang tidak diakui oleh PDI sendiri lahir dengan nama PDI Perjuangan, dengan Megawati sebagai pemimpinnya.

Kemenangan Megawati sendiri tidak terlepas dari dukungan yang tadinya pendukung dan simptisan Golkar membelot mendukung PDI-P dengan taktik menjelek-jelekan Golkar dan Orde Baru dan menyanjung setinggi-tingginya Megawati. Sampai mengantarkan Megawati ke kursi kepresidengan RI.

Tetapi seiring dengan perjalanan waktu kepemimpinannya tidak selalu mulus. Ada muncul pemain baru Partai Demokrat, PAN dan Partai Keadilan.

Dengan menang kekuatan Islam PKS dan PAN mereka (orang-orang PDI-P) ingin kembali menggalang kekuatan dan mengenang kembali masa-masa manisnya kekuatan mereka pada zaman Orde Baru ketika dibawah kepemimpinan Soeharto yang pro kristen. Mereka bersatu berarti Golkar tidak lagi memihak Islam. Dan mereka bersatu untuk melawan partai-partai Islam yang kuat.


Selasa, 24 Juli 2007

Keteraturan Alam Bukti kepatuhannya Kepada Allah


Kalau kita mau melihat ke langit di waktu malam, akan terlihat bintang-bintang yang gemerlap. Bintang-bintang itu sebenarnya kumpulan bintang-bintang, planet-planet yang beredar menurut garis edarnya (orbit evolusi).
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.
(Qur'an Surat Al-Furqon: 61 [25:61])


Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
(Qur'an Surat Al-Anbyaa' : 33 [21:33])


Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(Qur'an Surat Yasin : 40 [36:40])


Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
(Qur'an Surat Ibrahim : 33 [14:33])


Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
(Qur'an Surat Faathir : 13 [35:13])


Peradaran itu mempunyai masa waktu yang tepat sehingga tidak terjadi perbenturan satu sama lain.

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
(Qur'an Surat Yunus : 5 [10:5])


Keteraturan ciptaan Allah ini adalah implementasi dari ketundukkan dan kepatuhannya kepada sang pencipta yakni Allah SWT.
Dan Ketundukan dan kepatuhan ini diciptakan Allah hanya untuk manusia.

Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
(Qur'an Surat Yunus : 5 [10:5])


Implementasi dari kepatuhan kepada Allah ini bukan saja berlaku bagi bumi, bulan, matahari, bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda ruang angkasa lain tetapi juga untuk seluruh ciptaan Allah di jagad raya ini termasuk: gunung-gunung, pohon-pohon sampai binatang melata sekalipun melakukan kepatuhannya kepada Allah SWT sehingga tercipta harmoni keteraturan kehidupan.

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
(Qur'an Surat Hajj : 18 [22:18])


Implementasi Ketundukan dan kepatuhan ini adalah wujud dari ibadah kepada Allah SWT.

Jadi Binatang-binatang dan pohon juga beribadah kepada Allah SWT. dengan caranya sendiri.

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
(Qur'an Surat An Nuur : 41[24:41])


Sehingga jika ada makhluk Allah yang tidak patuh akan peraturan Allah maka ia adalah potensi untuk menciptakan ketidak seimbangan dan merusak harmoni kehidupan Alam.

Sabtu, 14 Juli 2007

Ayat Allah di Alam raya

Biasanya kita apabila disebut orang tentang ayat pasti bayangan kita adalah sepenggalan kalimat yang diambil dari kitab suci Al-Quran. Ayat adalah suatu kebenaran yang diyakini kemudian dijadikan petunjuk dan pedoman kearah mana kita harus menuju, kita harus merujuk, kita harus ikuti. Apakah ayat itu sepotong kalimat kitab suci? Ternyata tidak itu saja yang disebut ayat.
Ada banyak ayat Qur'an yang menyatakan bahwa ada banyak ayat-ayat lain yang terungkap tetapi tidak terbaca atau hanya terbaca oleh sedikit orang. Ayat-ayat dalam al-Qur'an terjemahan Indonesia sering diterjemahkan sebagai tanda-tanda. Ayat itu antara lain:
  • 1. Fenomena alam adalah ayat-ayat Allah. 2:164, 3:190, 6:97, 6:99

  • [2:164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
    [3:190] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat ayat-ayat bagi orang-orang yang berakal,
    [6:97] Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.
    [6:99] Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

  • 2. Tanda-tanda kebenaran yang nyata berupa Teori dan Hipotesa yang terlihat oleh seorang ilmuwan 2:211, 6:46, 12:35

  • [2:211] Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda (ayat-ayat) (kebenaran)132 yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka". Dan barangsiapa yang menukar ni'mat Allah133 setelah datang ni'mat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
    [6:46] Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda(ayat-ayat) kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).
    [12:35] Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu753.


  • 3. Mu'jizat kenabian adalah ayat-ayat Allah yang diperlihatkan langsung kepada umatnya.
    [11:96] Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mu'jizat yang nyata,



Demikianlah ayat-ayat yang Allah maksud masih banyak lagi ayat-ayat qur'an yang mengatakan bahwa selain dalam kitabnya terdapat ayat-ayat lain yang terbentang di Alam ini. Kalau kita perhatikan ayat-ayat diterjemahkan dengan tanda-tanda. Coba Search Al Quran dengan keyword tanda-tanda akan terdapat sembilan puluh sembilah ayat yang mengatakan tanda-tanda.
Ayat-ayat yang tertulis adalah ayat Qouliyah (perkataan) dan ayat yang tercipta di Alam itu disebut ayat Kauliyah (terjadi).
Allahu A'lam

Rabu, 11 Juli 2007

Petir ada untuk mengusir setan?

Ada yang berpendapat bahwa petir itu terjadi karena adanya syetan yang banyak berkeliaran yang menggoda manusia berdosa. Hal ini mereka katakan berasal dari ayat al-quran yang mengatakan syetan diusir dengan panah api.
[72:8] dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
[72:9] dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang1525 barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (Qur'an Surat Al Jin ayat 8-9)

Panah api ditafsirkan sebagai petir. Kalau menurut penelitian ilmiah karena adanya muatan listrik yang terkandung diawan yang sangat besar sehingga tegangannya tidak lagi dapat tertahan oleh awan sehingga terjadilah lompatan arus listrik yang sangat besar antara arus listrik muatan negatif dan positif.

Penafsiran seperti ini adalah penafsiran yang rancu yang biasa dikaitkan dengan kisah-kisah palsu atau dongeng-dongengan orang Israel (Isra'iliyat) yang masih banyak terdapat dalam buku-buku tafsir kuno seperti Jalalen dan sebagainya. Maka berhati-hatilah.

Kesepakatan Gencatan Senjata Gagal

#BreakingNews I Sumber pejabat israel mengusulkan gencatan senjata selama 6 pekan di Gaza, kompensasinya dibebaskannya 40 sandera Israel. Ne...