Senin, 31 Agustus 2009

Hakekat Sabar


Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 155 dijelaskan:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Sabar dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa ketika ada dua pilihan dan kita tetap memilih berada pada pilihan yang benar walaupun berat dan susah, itulah dia sabar. Contohnya dalam surat Al Baqarah ayat 61:

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَن نَّصْبِرَ عَلَىَ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنبِتُ الأَرْضُ مِن بَقْلِهَا وَقِثَّآئِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُواْ مِصْراً فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَآؤُوْاْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ

Artinya:
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

Dalam Ayat ini dijelaskan bahwa ummat nabi Musa a.s tidak sabar akan kenikmatan yang diberikan padanya dengan makanan yang diberikan padanya dari Allah subhanahu wata'ala yang satu macam saja yaitu manna dan syalwa. Nabi Musa menjawab bahwa mereka mempunyai pilihan apakah akan teguh dengan ketentuan yang diberikan Allah subhanahu wata'ala padanya dengan memakan satu makanan saja, atau mereka dapat mendapatkannya dipasar apa saja makanan yang mereka inginkan tetapi mendapat murka dari Allah.


Dalam ayat lain dijelaskan bahwa betapa tentara Thalut melawan Jalut diuji dengan tidak meminum air kecuali seceduk tangan. Yang sabar tidak meminum air merekalah tentara Thalut yang kuat memerangi Jalut dan tentaranya dan menang.

Surat Al Baqarah ayat 249.
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلاَّ مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُواْ مِنْهُ إِلاَّ قَلِيلاً مِّنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ قَالُواْ لاَ طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُو اللّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللّهِ وَاللّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya:
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Allah menjelaskan Sabar adalah berat kecuali orang yang khusuk tetapi sabar dapat dijadikan alat pertolongan dalam kesusahan.

Allah berfirman: Dalam Surat Al Baqarah ayat 45

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ

Artinya:
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

Dan Juga Surat al Baqarah ayat 153

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Pada intinya tetap pada jalan yang benar dan berjuangkan kebenaran walaupun susah dan derita menerpa menguji orang-orang dalam kebenaran dan perjuangan.

Sekarang Ummat Islam pun sedang diuji dengan Fitnah yang besar yaitu mengatakan Islam adalah sumber dan dalang Terorisme. Saya katakan Terorisme bukanlah berbuatan orang Islam dan kita bagi ummat Islam harus berada dalam kesabaran walau ancapan dan deraan datang menguji.

Wallahu a'lam bishowab.


Sabtu, 29 Agustus 2009

Pembinaan Remaja Muslim


Remaja adalah anak-anak kita, generasi harapan bangsa, harapan agama, penerus risalah rasulillahi salallahu alaihi wasalam. Remaja adalah pada dasarnya adalah anak-anak yang sudah beranjak dewasa, tetapi belum dewasa, masih perlu bimbingan dan bantuan orang tua. Bagaimana wujud remaja sekarang tidak terlepas dari bagaimana mereka ketika masih anak-anak sebelum mereka jadi remaja. Bobrok remaja sekarang berarti masa ranak-anaknya alpa dari perhatian orang tua. Baik remaja sekarang, adalah hasil didikan masa anak-anaknya yang dibimbing oleh orang tua. Baik dan buruknya anak tergantung dari baik dan buruknya keluarga tepat anak itu bernaung. Kalau keluarga baik maka baiklah anaknya kalau keluarga jelek maka akan jeleklah kelakuan anaknya. Oleh sebab itu memerintahkan kita untuk menjaga keluarga dari azab api neraka.

Firman Allah ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [Surat At-Tahrim ayat 6]


Remaja adalah masa dimana mereka para remaja mencari jati diri akan bagaimana mereka kelak jika sudah dewasa nantinya. Sehingga mereka tidak henti-hentinya mencoba sesuatu yang baru, dan yang dianggap baik dan ia kagumi. Celakanya adalah sa'at ini, budaya barat sedang ngetop dan dikagumi oleh banyak orang. Oleh sebab itu kita sebagai orang dewasa yang berada dilingkungan remaja harus membimbing anak remaja dan memberi pengertian bahwa tidak semua dan selamanya budaya barat itu baik dan patut ditiru. Banyak hal-hal yang negatif akibat adanya budaya barat. Karena budaya barat adalah budaya buatan manusia yang tidak azali sifatnya, dan bisa salah dan bisa benar. Nabi kita salallahu alaihi wasalam berpesan:
"Barangsiapa yang menyerupai sesuatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka". [Hadits Riwayat Tabrani]

Oleh sebab itu pesan yang perlu disampaikan pada setiap remaja muslim adalah: "Carilah lingkungan yang bersifat Islami. jangan Tinggalkan Agama, terutama dirikanlah sholat."
Lingkungan pergaulan remaja sangat mempengaruhi tingkah laku remaja. Oleh sebab itu pesankanlah pula kepada remaja carilah teman, dan lingkungan yang baik-baik terutama yang Islami.

Remaja pada masa ini adalah masa mereka belajar:
yaitu belajar:
  • Berdikari yaitu berdiri diatas kaki sendiri. Mereka pada masa ini belajar bagaimana lepas dari ketergantungan orang lain. Ketika remaja tidak lagi meminta uang belanja sekolah, jangan disikapi dengan tidak memberikan langsung uang belanja. Tetapi remaja pada sa'at ini perlu dimengerti bahwa mereka sedang belajar melepaskan diri dari orang tua. Mereka merasa sudah besar dan ingin belajar bagaimana caranya untuk tidak tergantung dari orang tua. Pada masa ini remaja sangat membutuhkan sokongan, dukungan, perhatian dan kasih sayang orang tua. Oleh sebab itu ketika anak tidak lagi meminta uang belajan pada orang tua sebaik orang tua memberikan dukungan dana mungkin tidak setiap hari tetapi sekali seminggu atau sebulan tetapi kumpulan uang belanja hariannya, jadi sekali terima lebih besar. Atau dengan memberikan fasilitas, seperti: sepeda, kamar tersendiri, radio tape dan sebagainya. Karena dukungan dan perhatian orang tua sangat mereka butuhkan sebenarnya pada saat ini. makin besar usia anak kebutuhan hidupnya akan semakin besar. Orang tua harus mengerti ini.
  • Mandiri Mandi Sendiri. Pada saat ini remaja belajar mengurus dirinya sendiri. Berikanlah sedikit kepercayaan dan tanggung jawab padanya mereka akan senang melakukannya. Misalnya: Tanggung jawabnya setelah diberi kamar sendiri harus bisa merapikan kamarnya sendiri, tempat tidurnya tidak kusut, lantai harus selalu disapu dan sebagainya. Juga pakaiannya beri tanggung jawab mencuci sendiri pakaiannya, sepatunya, dan sebagainya.
  • Tanggung Jawab Remaja pada usia ini perlu diajarkan tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan atas perbuatannya yang salah. Selalu ada konsekwensi yang ia terima kalau kelakuannya tidak semestinya. Dapat berupa pengurangan fasilitas dan sebagainya. [tentang konsekwensi sudah saya tulis dan dapat dibaca di http://apa-adanya.blogspot.com/2008/07/mengajar-tanpa-marah-marah.html]


Remaja perlu juga diperkenalkan dengan agama Islam sedini mungkin dan berkesinambungan mengamalkannya. Seperti Simbol-simbol Islami, Pakaian yang Islami, Lagu-lagu yang Islami, bacaan yang Islami, radio yang Islami, perayaan hari besar Islami dan sebagainya.

Demikianlah sedikit yang saya sampaikan semoga bermanfaat, lebih dan kurang saya mohon ma'ah wabilahi taufik wal hidayah wasalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Rabu, 26 Agustus 2009

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar


Amar ma'ruf nahi mungkar adalah mengajak orang untuk berbuat kebaikan, dan nahi mungkar maksudnya mencegah seserang berbuat yang tidak baik. Dari pengertian ini dapat kita tarik pengertian bahwa apa saja yang mengajak kepada suatu kebaikan baik mengajak orang untuk sholat ke Masjid, Tadarus Al-Qur'an dan sebagainya apalagi dibulan puasa sangat bersemangat untuk melakukan ibadah, adalah merupakan amar ma'ruf dan begitu pula sebaliknya apa saja yang dilakukan untuk mencegah orang melakukan hal yang tidak baik maka adalah termasuk nahi mungkar.

Amar ma'ruf nahi munkar bukanlah semata kewajiban dan pekerjaan para ustadz dan kiyai. Tidak. Bahkan ini adalah kewajiban ini dibebankan kepada setiap pribadi muslim. Karena setiap pribadi muslim bertanggung jawab terhadap kebaikan lingkungan sekitarnya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar217; merekalah orang-orang yang beruntung. [Qur'an surat Ali Imran ayat 104]

Ayat diatas merupakan perintah kepada setiap ummat Islam bahwa untuk melakukan mengajak orang untuk berbuat kebaikan dan mencegah orang lain untuk melakukan kejahatan dan kemaksiatan.


Kewajiban yang dibebankan pada ummat muslim adalah Fardu Kifayah, andai sudah ada yang melakukan hal tersebut maka kewajiban yang lain terlepas.

Tapi kewajiban hal ini jangan saling menunggu orang lain melakukannya sebab kalau tidak dilakukan segera maka ummat muslim akan terkena dosa semua.

Jika kewajiban ini tidak dilakukan oleh ummat muslim maka ingatlah akibatnya akan menimpa kaum muslimin sendiri. Karena perbuatan maksiat menggantikan perbuatan baik. Perbuatan jahat meraja lela, yang akhirnya tentu akan mengganggu ummat Islam itu sendiri kalau tidak Allah akan menimpakan azab pada tempat-tempat yang senantiasa dilakukan maksiat, dan yang terkena akibatnya bukan saja orang-orang zalim diantara orang-orang beriman, tetapi orang-orang beriman sendiri.

Allah ta'ala berfirman:

وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [Qur'an surat Al-Anfal ayat 25]

Maka akibat dari tidak melaksanakan kewajiban amar ma'ruf ini akan menimpa bukan saja orang zalim saja diantara orang beriman tetapi seluruhnya karena orang beriman tidak melaksanakan kewajibannya mengajak kepada kebaikan dan mencegah perbuatan kejahatan.

Dan caranya mengajak dengan cara yang baik yaitu dengan cara melembutkan hati, sebelum memberi beban. Mengajak kepada kebaikan dengan cara lemah lembut dan hikmah dan membantah dengan cara yang baik adalah cara yang bijaksana dilakukan.

Allah ta'ala berfirman:

ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [Qur'an surat An-Nahl ayat 125]

Kalau kita melaksanakan hal tersebut diatas dengan baik dan benar maka akan kita dapat suatu lingkungan yang baik, dan kita digelar ummat terbaik yang disebut dalam Allah ta'ala dalam Quran:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. [Qur'an surat Ali Imran ayat 110]

Demikianlah barangkali sedikit yang saya sampaikan lebih kurang saya minta ma'af wabillahi taufiq wal hidayah assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Kaifiat Sholat Rasulullah


Salah satu ibadah wajib dan paling utama dalam Islam adalah sholat. Sholat bahkan dalam suatu hadits disebutkan sebagai pembedan antara orang yang muslim dan diluar Islam. Begitu pentingnya sholat dalam Islam sehingga dikatakan oleh Rasulullah salallahu alaihi wasalam sebagai tiang agama.

ألصلاة إمد الدين, فمن أقامها فقد أقام الدين, فمن تركها فقد دد الدين

Sholat itu tiang agama barang siapa yang mendirikannya maka ia adalah mendirikan agama, barang siapa yang meninggalkannya maka ia meruntuhkannya. [Hadits]

Oleh karena itu tentunya dalam mendirikan sholat kita harus bersungguh-sungguh, tidak main-main. Dalam artian bahwa dalam mendirikan sholat kita harus bersungguh-sungguh jangan sampai sholat kita jadi tidak syah atau tidak diterima tuhan.

Kalau sampai terjadi sholat kita tidak diterima tuhan percumalah kita bersusah payah sholat, karena sholat yang tidak diterima tidak saja tidak ada pahalanya malah sebaliknya boleh jadi malah dosa yang didapat atau paling tidak dianggap orang yang meruntuhkan agama, karena sholat kita tidak syah dan dianggap tidak mendirikan sholat.


Mungkinkah sholat kita tidak diterima Allah subhanahu wata'ala? Berkemungkinan besar memang demikian adanya. Karena menurut rasul dalam satu hadits diterangkan:

Sesungguhnya hamba itu akan melakukan shalat. Namun mereka tidak akan mendapatkan pahala, kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, seperenammnya, seperempatnya, sepertiganya, atau separohnya. [Hadits shahih Abu Dawud dan Nasa'i]

Oleh sebab itu kita perlu mempelajari bagaimana kaifiyat atau tata cara sholat yang benar agar sholatnya diterima tuhan.

Mungkinkah kita melakukan sholat tetapi kita berdosa?
Mungkin saja jika kita melakukan tata cara sholat yang tidak diperintahkan oleh rasul, tidak ada contoh dari rasulullah salallahu alaihi wasalam.

Tidak dalam sholat saja tetapi apapun ibadah yang kita lakukan harus berdasarkan petunjuk dan contoh dari nabi salallahu alaihi wasallam kalau tidak maka bisa berdosa. Karena menurut ilmu usul fiqih ada kaidah yang mengatakan bahwa:

الأصل عباده أدم, وممنوع, حتى يأتي الناص بأمرها

Asalnya Ibadah adalah tidak ada, dan dilarang kecuali ada dalil memerintahkan demikian

maksud dari kaidah usul fiqih ini adalah setiap apapun ibadah yang kita lakukan adalah sebenarnya tidak ada dan dilarang untuk dikerjakan. Menyembah tuhan tidak ada dan dilarang menyembah tuhan. Berkorban adalah tidak ada dan dilarang kita untuk berkorban. Dan dilarang puasa dan sebagainya. Kita diwajibkan menyembah tuhan setelah ada perintah sholat. Kita dianjurkan untuk berkorban setelah ada perintah dan tata cara korban, begitu pula dengan puasa dan sebagainya. Apabila suatu itu dilarang maka haram hukumnya dikerjakan.

Dalam hadits juga dijelaskan:

من عمل عملا ليس به أمرنا فهوا ردٌ

Barang siapa yang mengamalkan suatu amalan (ibadah)yang diluar perintahku maka hal itu ditolak. [Hadits]

Itulah sebabaya bapak-bapak ibu-ibu serta anak-anak sekalian yang dimuliakan Allah, penting kiranya untuk bagi kita menuntut ilmu (terutama ilmu agama)dan memperbaiki ibadah kita agar tidak ditolak oleh Allah subhanahu wata'ala.

Inilah barangkali yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, lebih dan kurang saya mohon maaf wabilahi taufiq wal hidayah assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Selasa, 25 Agustus 2009

Adab Menuntut Ilmu


Ilmu sangat penting bagi seorang muslim. Menuntut ilmu itu adalah wajib sebagaimana hadits menerangkan:

أطلب علم فرضة على كل المسلمين و المسلمات

Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslimin laki-laki maupun perempuan. [Al-Hadits]

Didalam Al-Qura'an banyak sekali menganjurkan kita untuk berfikir, menggunakan akal, mengkaji lebih dalam dengan ungkapan afala yatafakarun, apakah mereka tidak berfikir, afala ya'qiluun, apakah mereka tidak menggunakan akal, afala yatadabaruun, apakah mereka tidak mengkaji, dan sebagainya.

Oleh sebab itu orang yang beriman dan berilmu mendapat tempat disisi Allah lebih tinggi beberapa derajat karena pentingnya ilmu yang dimilikinya.
Sebagaimana firman Allah ta'ala:

وا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Bahkan Allah menyatakan Hanya orang-orang yang berilmulah yang hatinya merasa takut pada Allah subhanahu wata'ala.
Firman Allah:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [QS: Faathir ayat 28]

Banyak orang Islam yang berilmu pengetahuan menjagi pencerahan pemikiran Eropa abad pertengahan yang berada pada abad kegelapan. Modernitas yang kita rasakan sekarang ini tidak terlepas dari pemikir-pemikir dan Ulama Muslim yang memberikan sumbangan terhadap kemajuan zaman yang kita kecap sekarang ini. Lihatlah seperti Ibni Shina, seorang ilmuwan [Ulama] muslim yang ilmunya tentang obat-obatan dan kedokteran masih dipakai dan menjadi referansi oleh orang-orang Barat Eropa dan Amerika sampai sekarang ini. Juga Ibnu Rush, seorang pemikir politik dan sosial juga menjadi referensi barat dan ilmu menjadi bahan kajian sampai sa'at sekarang ini. Ibnu Khaldun, adalah seorang pemikir muslim tetapi sebagai dasar ilmu dan penemu ilmu sosiologi sampai sekarang. Al Khemy, adalah seorang ilmuwan kimia yang juga ulama muslim yang dulunya menjadi dasar ilmu-ilmu kimia. dan banyak lagi seperti Al-Faraby, Al Kindy, Al-Jabbar, Ibnu Jabbir, dan banyak lagi.

Ini ilmuwan yang membuat cemerlang dunia Islam sa'at itu. Kini orang Islam berhenti, mempelajari ilmu pengetahuan, karena terkagum-kagum akan ilmu pengetahuan modern yang dipersembahkan barat. Akhirnya membuat ummat Islam semakin terpuruk.

Padahal mempelajari ilmu pengetahuan bagi ummat islam adalah wajib. Tetapi ummat Islam lupa.

Saya kutip pendapat seorang pemikir dan ilmuwan barat yang mengamati fenomena mundurnya kemajuan ummat Islam Ia adalah seorang ilmuwan sosial, sejarah, filsafat peradaban bernama Max weebber. Ia berkesimpulan bahwa mundurnya Ummat Islam akibat mereka meninggalkan agamanya. Dan Majunya orang barat karena meninggalkan agamanya. Sama-sama meniggalkan tetapi hasilnya satu mengalami kemajuan dan yang satunya lagi mengalami kemunduran.

Artinya kita sekarang telah tertipu oleh barat, dengan kemajuan teknologi yang dibawanya seakan-akan merekalah yang pembawa kebenaran. Padahal kebenaran yang mereka bawa adalah berasal dari Islam.

Ummat Islam sekarang seperti terpukau oleh kemegahan ilmu pengetahuan barat sehingga mereka {ummat Islam} luput dari mengkaji ilmu pengetahuan sendiri karena sudah begitu patuhnya terhadapa aturan barat dalam penelitian. Salah satu kelemahan Ilmu barat dalam kajian ilmu pengetahuan adalah terkotak-kotaknya ilmu dalam spesialisasi bidang kajian yang kecil-kecil sehingga para ilmuwan banyak terperangkap kedalam lobang-lobang kajian yang sempit dan tidak dapat bergerak lagi.

Salah satu contoh Ilmu Hubungan Internasional yang mengkaji hubungan politik antar negara, perang, diplomasi damai, yang terpatok pada masalah itu saja sehingga tidak dapat menerangkan fenomena berkembangnya kekuatan Islam dimasa globalisasi sekarang ini. Berkembangnya kekuatan Islam di masa globalisasi sekarang terasa aneh karena bertentangan dengan teori Hubungan Internasional yang mengkaji masalah politik dan keamanan negara saja. Padahal aktor dalam perkembangan Islam tidak lagi politik, tetapi sudah berkembang kepada sejarah, agama, psikologi, sosial keagamaan, sosiologi individual dan kelompok dan sebagainya. Sehingga perkembangan Islam hanya dianggap musuh, teroris, tanpa dapat menerangkan bagaimana hubungan itu dapat terjadi.

Dlam Islam dibagi ilmu dunia dan Ilmu agama. Ilmu agama adalah wajib bagi setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan. sedangkan ilmu dunia yang keahliannya diperlukan selama manusia masih hidup didunia, tetapi ilmu tersebut dibutuhkan turun temurun maka kewajibannya menuntut ilmu tidak wajib untuk setiap orang tetapi apabiala ada satu orang dalam kelompok tersebut maka kewajiban seseorang yang lainnya tidak wajib.

Dalam Istilah islam ada ayat kauniah yang terbentang di alam ada ayat qouliyah yang tertulis dalam al=Qur'an.

Allah ta'ala berfirman dalam surat Ali Imran ayat 190-195:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam adalah sebagai ayat-ayat Allah yang tercipta di alam yang dapat dibaca melalui pengamatan, penelitian, laboratorium, dengan alat-alat tekhnologi seperti satelit dan sebagainya. Itulah cara-cara membaca ayat-ayat kauliyah yang tercipta oleh alam. Yang sekarang ummat Islam sudah ketinggalan ilmu dan cara membacanya.

Bapak-bapak ibu-ibu serta anak-anak dan remaja yang mulia dan dimuliakan Allah.
Demikian pentingnya ilmu dalam Islam sehingga pun Islam membagi ilmu menjadi ayat-ayat kauniyah dan qouliyah. Disinilah kelemahan ummat Islam sekarang ini kurang mengkaji Ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan modren sekarang ini, sebenarnya ilmu pengetahuan modren tersebut adalah ayat-ayat kauniyah yang sebenarnya ilmu agama saja.

dalam hadits dijelaskan:

فمن أرد دنيا فإنه بعلم, فمن أرد آخرة فإنه بعلم, فمن أردهما فإنه بعلم

Barang siapa menginginkn dunia maka hendaklah menggunakan ilmu, dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirah maka hendaklah menggunakan ilmu, barang siapa menhendaki kedua-duanya maka hendaklah menggunakan ilmu. [Al-Hadits]

Bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, remaja, serta anak-anak yang mulia. Demikianlah sedikit yang saya sampaikan semoga bermanfaat, lebih dan kurang saya mohon maaf, wabillahi taufiq walhidayah assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Senin, 24 Agustus 2009

Keutamaan Sedekah


Salah satu amalan yang paling mulia di dalam Islam adalah sedekah. Sedekah adalah ibadah dengan perbuatan berbagi antar sesama atas yang kita miliki secara syah dan halal. Sedekah adalah keinginan membantu orang lain karena merasakan berat dan pedihnya penderitaan orang lain sehingga timbul keinginan untuk membantu. Keinginan untuk berbagi ini merupakan sifat mulia yang meniru sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah subhanahu wata'ala adalah Maha pemberi. Kita dianjurkan untuk berbuat baik sebagaimana Allah subhanahu wata'ala berbuat baik. Sebagaimana firman Allah Ta'ala ayat Qashas ayat 77:


وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ

Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu

Karena utamanya perbuatan sedekah ini sehingga banyak terminologi atau istilah-istilah dalam Islam menggunkan kata sedekah. Misalnya amal perbuatan baik disebut dengan sedekah. Pemberian yang diwajibkan terhadap ummat Islam untuk memuliakan dan mensucikan seseorang disebut zakat, dalam al Qura'an diistilahkan juga dengan sedekah.



Firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat At-Taubah ayat 103:

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ayat tersebut diatas menjelaskan perintah untuk memungut zakat bagi muslim yang telah cukup batas kekayaanya sehingga diwajibkan untuk membayar zakat.

Dalam hal ini zakat juga disebut sebagai sedekah, yaitu sedekah harta.

Setiap perbuatan kebajikan yang kita buat dibandingkan dengan sedekah sebagai kebajikan tertinggi. Seperti Hadits dari riwayat Bukhari Muslim berikut ini:

تعدل بين اثنين صدقه وتعين ارجل دابته فتحمله عليها أوترفع له عليها متاعه صدقه, والكلام طيبة صدقه٫ وكل خطوة تمسيها إلى صلاة صدقه, وطميط الأذى عن طريق صدقه٠

Berbuat Adil diantara dua orang adalah sedekah, menolong orang mengangkatkan barangnya keatas kendaraannya atau engkau membawakan barang-barangnya, adalah sedekah, setiap perkataan yang baik adalah sedekah, dan setiap langkah kaki yang dilangkahkan pergi sholat adalah sedekah, dan membuang duri dijalan adalah sedekah.

Setiap kebajikan yang kita lakukan seperti hadits diatas dibandingkan dengan sedekah.
Adapun pemberian sebagian harta kita kepada orang lain karena terasa beratnya beban yang ditanggung orang lain dan hendak meringankan beban yang diderita oleh orang lain adalah kebajikan tertinggi.

Firman Allah dalam Al-Qur'an menjelaskan kepada kita:

لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. [QS: Ali Imran ayat 92]

Apapun kebajikan atau perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sampai kepada Allah sebelum kita mampu memberikan sebagian harta yang kita cintai.

Kebajikan yang bagaimana yang bernilai disisi Allah tersebut diselain memberikan sedekah pada orang lain?
Dalam surat Al-Baqarah ayat 177 Allah berfirman:



لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّآئِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُواْ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاء والضَّرَّاء وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Dalam ayat diatas Allah ta'ala menjelaskan kepada kita bahwa bukanlah suatu perbuatan rutinitas kita sehari-hari beribadah dengan menghadapkan wajah ke Timur dan kebarat tetapi tidak dengan niat yang ikhlas kepada allah merupakan suatu kebajikan tetapi kebajikan disini berarti jauh lebih dalam lagi yaitu beriman dengan sesungguhnya terhadap yang mesti diimani, membantu orang dengan memberikan sebagian harta, termasuk zakat, menepati janji, sabar, sholat dengan sungguh-sungguh kepada Allah itulah yang dinamakan kebajikan yang benar dan dilakukan oleh orang yang benar. Dan orang seperti itulah yang disebut dengan orang yang bertaqwa.

Dan semua itu tidak akan ada gunanya jika kita tidak dapat membuktikan kita bahwa kita bersungguh dan ikhlas melakukan dengan cara memberikan sebagian harta yang kita cintai.

Marilah kita renungkan ayat-ayat surat Al-Balad berikut ini:

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ
فَكُّ رَقَبَةٍ
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ
يَتِيماً ذَا مَقْرَبَةٍ
أَوْ مِسْكِيناً ذَا مَتْرَبَةٍ
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ
10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan
11. Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
14. atau memberi makan pada hari kelaparan,
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
16. atau kepada orang miskin yang sangat fakir.

Surat Al-Balad ayat 10 sampai 16

Hidup di dunia ini diciptakan dua jalan. Pertama hidup senang tetapi tidak banyak bernilai. Yang kedua hidup susah tetapi bernilai. Jalan hidup susah mendaki lagi sukar itulah yang seharusnya ditempuh oleh manusia, itulah jalan yang benar, itulah jalan yang bernilai. Tetapi sedikit orang yang mau menempuh jalan itu. Jalan itu penuh banyak pengorbanan. Yaitu jalan yang penuh pengabdian sosial. Jalan yang penuh makna kepedulian sosial bagi sesama yang susah dan penuh penderitaan. Yaitu jalan berkorban untuk membebaskan budak, memberi makan orang kelaparan, menyantuni anak yatim, dan membiayai fakir dan miskin.

Dan dalam Surat Al-Ma'un dijelaskan siapakah orang yang pendusta agama itu?
Yaitu orang yang tidak peduli pada fakir miskin, dan menelantarkan anak yatim.

Dua surat yang tersebut diatas sangat kental maknanya kepada kepedulian sosial bagi sesama muslim. Bagi yang fakir, miskin, anak yatim dan anak terlantar.

Semoga kita dapat mengambil Ibroh dan Hikmahnya. Amiin, ya Rabbal 'Alamiin.
Demikianlah sedikit yang saya sampaikan, semoga bermanfaat. Lebih dan Kurang saya mohon ma'af. Wa billahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalaamua 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..

Minggu, 23 Agustus 2009

Memakmurkan Masjid


Masjid sebagai pusat kegiatan Islam adalah tolok ukur majunya ummat islam. Sehingga ada terdengar kabar, orang Yahudi, Israel akan takut pada ummat Islam apabila jama'ah sholat shubuhnya sama banyak dengan jama'ah sholat jum'atnya. Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini timbul suatu fenomena masjid penuh dibulan ramadhan, terutama diawal-awal. Karena itu yang semula menggentarkan ummat non muslim melihatnya, tetapi kemudian yakin bahwa diakhirnya akan mulai surut. Kita harus buktikan bahwa ramainya masjid ini akan berlangsung lama sampai diakhir ramadhan. Jika memang tidak terbukti kita masing-masing mari kita intropeksi diri kita, mengapa akhir-akhir ramadhan menurun. Kalau orang-orang yang meramaikan masjid menurun berarti pertanda iman-iman orang-orang jama'ah masjid pun ikut menurun.
Hal ini menurut firman dalam surat attaubah ayat 18:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللّهِ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللّهَ فَعَسَى أُوْلَـئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Diharapkan dengan adanya ramadhan ini masjid penuh, tidak hanya diawal tetapi sampai keakhir bulan ramadhan dan bahkan diluar bulan ramadhan pun masjid penuh sama seperti bulan ramadhan.


Itulah yang diharapkan dengan adanya bulan ramadhan ini. Karena bulan ramadhan ini bulan latihan. Jika di bulan Ramadhan masjid bisa penuh kenapa di luar ramadhan masjid sepi. Hanya tinggal Mu'azin yang tadinya azan kemudian jadi Imam, sekaligus makmum. Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh bulan ramadhan. Kalau ini yang terjadi berarti harapan ramadhan menjadikan kita insan bertaqwa gagal. Artinya puasanya sebulan penuh juga gagal. Bukan berarti batal dan tidak ada pahala. Tetapi gagal disini gagal tujuannya.

Artinya diadakannya ramadhon untuk meningkatkan iman kita. Jika Iman kita tidak meningkat berarti misi tidak tercapai. Marilah kita pertahankan ramainya masjid ini sampai diluar ramadhan juga seperti ini. Karena salah satu tanda kemajuan Islam dengan ramainya masjid-masjid yang ia bangun. Sholatlah berjamaah di masjid dimanapun berada. Karena dari Anas bin Malik di ceritakan bahwa rasulullah biasa sholat dimana saja bila sudah masuk waktunya tiba walaupun di kandang kambing [Riwayat Bukhari dari Anas].

Kalau terdengar azan di masjid segeralah ke masjid untuk melakukan sholat jama'ah. Karena sholat jama'ah pahalanya lebih tinggi dua puluh tujuh derajat dibanding sholat sendiri. Orang sholat sendiri tidak mungkin mengejar pahala orang yang mengerjakan sholat jamaah di Masjid. Ibarat orang berjalan kaki dengan orang memakai kendaraan seperti kuda. Orang berjalan kaki tidak mungkin mengejar orang berkuda. Karena pahala orang sholat berjamaah lebih banyak dua puluh tujuh kali. Sama dengan melakukan sholat shubuh dua puluh tujuh kali, sholat zhuhur dua puluh tujuh kali, sholat ashar dua puluh tujuh kali, sholat maghrib dua puluh tujuh kali, sholat Isya dua puluh tujuh kali. Bisa kah kita melakukan sholat subuh sebanyak dua puluh tujuh kali dalam waktu yang sama sendiri. Jawabnya tidak boleh. Yang dibolehkan sholat berjama'ah ke Masjid, jika tidak tentunya rugi, rugi, rugi, sangat rugi.

Setiap langkah kaki kita untuk sholat adalah sedekah. Berapa langkah yang kita lakukan jika berjalan ke Masjid? Berarti sama banyaknya berapa kali sedekah yang kita lakukan.

Semoga kita dapat mempertahankan ramainya masjid ini sampai akhir ramdhan dan di luar ramdhan tetap ramai amin.

Bapak-bapak ibu-ibu sekalian...
Banyak kegiatan jika mesjid ini ramai. Permasalahan ummat dapat ditanggulangi bersama-sama jama'ah masjid. Bagi yang kekurangan penghidupan atau mata pencaharian, bisa dicarikan pekerjaan, atau diberikan modal. Kita bisa buat koperasi Masjid. Sehingga kita bisa mendapatkan bantuan modal bagi yang kurang mampu. Saya dapat melihat masjid yang seperti itu di rumbai. Masjidnya telah berhasil menjadikan seorang jama'ahnya yang miskin tidak ada pekerjaan menjadi peternak kambing yang sukses. Dan masjid tersebut telah menjadikan seorang pemuda yang menganggur menjadi pemotong rumput yang mendapat penghasilan yang lumayan menghidupkan keluarganya. dan Telah berhasil pula menjadikan jama'ahnya yang terlantar karena ditipu agen TKI gadungan, tanpa modal apa-apa mendirikan kedai kecil-kecilan yang dapat memberikan penghidupan baginya dan keluarganya. Dan belanja yang murah di koperasi. Jika ada yang sakit dikunjungi dan dibantu bersama. Kita dapat membuat klinik di Masjid dengan biaya yang murah. Masjid tempat menginap bagi musyafir, bisa dibuat ruang khusus untuk penginapan. Masjid sebagai sarana menimba ilmu perlu dibuat perpustakaan, diadakan sarana pendidikan sampai ke taraf perguruan tinggi dan sebagainya.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Ramadhan bulan Ibadah


Ibadah dibulan Ramadhan adalah kesempatan meraih keridhoan Allah subhanahu wata’ala, selain juga mengharap pengampunannya. Karena dalam suatu hadits diterangkan bahwa :

من قام رمضان إيمانا واختشابا غفر له ما تقدم من ذنبك

Barang siapa yang mendirikan malam-malam bulan Ramadhan karena penuh rasa keimanan dan pengharapan akan keridhoan Allah subhanahu wata’ala maka diampunkan dosa-dosa yang telah ia perbuat dimasa lalu. (Hadits)

Oleh karena itu kita melaksanakan ibadah Ramadhan harus Ikhlas dan penuh pengharapan akan Ridho Allah subhanahu wata’ala.

Seandainya kita melakukan hanya menunaikan kewajiban saja tentunya kita tidak mendapat berkahnya. Orang-orang ini tidak akan mendapat berkanya selain itu juga termasuk orang-orang yang tidak disapa oleh Ramadhan.


Orang-orang yang tidak Ikhlas melakukan ramadhan tentunya mempunyai nasib yang malang karena tidak disapa Ramadhan.

Dalam satu Hadits diterangkan:

كم من صائمين ليس له من صيامه إلا جوع والعطش

Berapa banyak dari orang-orang berpuasa tetapi tiada yang dapat ia peroleh dari puasanya tersebut kecuali lapar dan dahaga saja.

Tentunya sangat tidak kita harapkan hal tersebut terjadi pada diri kita.

Bulan Ramadhan adalah bulan bonus yang diberikan oleh Allah subhanahu wata'ala kepada kita yang bersungguh-sungguh beribadah padanya hanya semata-mata mengharap ridhonya dengan pahala yang besar dan berlipat ganda, jika dibandingkan kalau ibadah tersebut dilakukan dibulan Ramadhan.

Selain pahala yang besar jika beribadah dibulan Ramadhan maka dibulan ini dibuka pintu Tobat, sebagaimana hadits diatas, yang menjadi nama pula dibulan Ramadhan ini sebagai bulan pengampunan, Syahrul Maghfiroh

Bapak-bapak ibu-ibu serta anak-anak sekalian yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala.

Orang yang berpuasa karena Allah ta'ala, maka Allah akan banggakan orang-orang yang berpuasa ini pada seluruh alam, Dilangit, dan dihadapan seluruh para malaikatnya, Lihatlah hamba-hambaku tunduk dan patuh pada ku dengan sepenuh hati. Mengapa Allah subhanahu wata'ala membanggakan kita yang berpuasa ini? Karena Allah mengetahui yang mana yang benar-benar berpuasa dan mana yang tidak benar-benar berpuasa.

Puasa adalah ibadah syiriyah, tersembunyi, hanya pribadi orang yang berpuasa tersebut dan Allah yang tahu tentang ibadah yang ia perbuat. Karena manusia dapat ditipu, makan dan minum dapat bersembunyi dari manusia, tetapi dari hadapan Allah tidak dapat bersembunyi. Oleh sebab itu orang berpuasa juga melatih kejujurannya, kepada manusia, juga kepada Allah subhanahu wata'ala.

Ibadah yang dapat kita lakukan dibulan Ramadhan adalah misalnya membaca Al-Qur'an yang pahalanya satu huruf satu kebaikan. Sama ketika kita melakukan kebaikan apa saja diluar misalnya membantu orang, membuang duri dijalan, sama pahalanya dengan membaca satu huruf al-Qur'an. Bukan Alif lam mim satu huruf kata rasul, tetapi alif satu huruf, lam setu huruf, mim satu huruf. jadi jika membaca alif lam mim maka kita akan mendapat pahala sama dengan melakukan tiga kebaikan. Dapat dibayangkan bagaimana jika dapat membaca quran satu qur'an penuh tiga puluh juz, tentunya akan mendapat pahala beribu-ribu jumlah kebaikan. Karena Al-Qur'an lebih dari enam ribu ayat, kira-kira 6.235 ayat, dan satu ayat terdiri dari beberapa huruf, rata-rata lebih dari dua puluh huruf. Membaca al-Qur'an dengan berwuduk pahalanya, yang beribu-ribu tadi, dikalikan tiga dan dibulan Ramadhan dikalikan lagi sepuluh. tentunya akan kita dapat beratus-ratus ribuh pahala kebaikan dengan hanya membaca Al-Qur'an saja.

Itu baru contoh membaca Al-Qur'an belum lagi misalkan sholat. Sholat sunat pahalanya disamakan dengan sholat wajib. Dan pahala sholat wajib lebih berlipat ganda lagi. Sholat jama'ah pahalanya 27 kali lipat dibanding dengan sholat sendiri. Kalau sholat jama'ah dilakukan dibulan Ramadhan pahalanya lebih berlipat ganda lagi. Dibanding orang yang sholat berjama'ah dengan orang sholat sendiri, seperti seseorang yang melakukan perjalanan dengan berjalan kaki yang dengan kecepatan 1 km perjam, dibanding dengan orang yang naik sepeda dengan 27 km perjam. Mungkinkah orang yang berjalan kaki dapat mengejar orang yang naik sepeda? tentunya tidak karena orang berjalan kaki berkali lipat kecepatannya dibanding dengan orang yang naik sepeda. Begitu pula, orang yang sholat sendiri tidak dapat mengejar pahala orang yang sholat berjama'ah.

Begitu pula sedekah: sedekah berlipat ganda pahalanya seperti sebutir padi, yang kemudian tumbuh menjadi tujuh tangkai, kemudian tiap-tiap tangkainya tumbuh seratus biji. Begitulah pahala sedekah yang telah kita buat.

Dalam satu hadits:

تعدل بين اثنين صدقه وتعين ارجل دابته فتحمله عليها أوترفع له عليها متاعه صدقه, والكلام طيبة صدقه٫ وكل خطوة تمسيها إلى صلاة صدقه, وطميط الأذى عن طريق صدقه٠

Berbuat Adil diantara dua orang adalah sedekah, menolong orang mengangkatkan barangnya keatas kendaraannya atau engkau membawakan barang-barangnya, adalah sedekah, setiap perkataan yang baik adalah sedekah, dan setiap langkah kaki yang dilangkahkan pergi sholat adalah sedekah, dan membuang duri dijalan adalah sedekah.

Dapat dibayangkan berapa sedekah yang dapat kita lakukan dibulan ramadhan dan berapa pahalanya?
Allahu a'lam

Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini semoga bermanfaat hendaknya wabilahi taufiq wal hidayah asalaamu alikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Kamis, 20 Agustus 2009

Marhaban Ya Ramadhan


Salah satu kewajiban ummat Muslim adalah melakukan puasa di bulan Ramadan. Puasa dibulan Ramadan adalah salah satu rukun dari lima rukun Islam, yang salah satu rukunnya adalah puasa. Srbagai mana firman Allah Ta'ala dalam Surat Al Baqoroh ayat183 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Maka setiap diri muslim diwajibkan atasnya berpuasa yang menjadi rukun Islam tersebut yang jatuh pada bulan Ramadhan, yang Insya Allah jatuh pada hari Sabtu tanggal 22 Agustus 2009, esok hari.


Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia bagi ummat Islam karena diturunkannya Al-Quran, Kitab suci ummat Islam yang menjadi petunjuk bagi orang-oang yang diberi predikat oleh Allah sebagai orang yang bertaqwa, sama seperti puasa yang tujuan akhirnya adalah agar orang-orang yang melakukan puasa tersebut menjadi insan yang bertaqwa di sisi Allah Subhana wata'ala.

Sebagaimana Firman Allah Subhana wata'ala:


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ


(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Oleh sebab itulah Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al-Qur'an, yang dalam bahasa Arab disebut sebagai Syahrul Qur'an. Selain itu Ramadhan disebut juga Syahrul Syiam, bulan diwajibkan puasa atau bulan puasa. Puasa yang menjadi kewajiban ummat Islam yang sekaligus merupakn rukum Islam yang keempat, ada juga yang bilang ketiga, keduanya betul tidak perlu menjadi permasalahan.

Puasa pada hakekatnya adalah melatih diri untuk berlaku sabar, melatih kita untuk selalu mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wata'ala, melatih diri untuk selalu menigkatkan ibadah kepada Allah Subhanahu wata'ala, melatih diri untuk berlaku jujur, melatih diri untuk selalu ta'at pada perintah Allah subhanahu wata'ala, sehingga tujuan puasa tercapai yang menjadikan kita sebagai insan yang bertaqwa, mudah-mudahan diri kita semua dalam mencapainya setelah puasa sebulan penuh, Amin ya rabbal 'alamiin.

Karena Ramadhan sebagai pelatih kesabaran maka disebut pulalah Ramadhan sebagai bulan kesabaran, Syahrus Shobri, Dan sebagai bulan yang penuh latihan disebut pula Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, bulan pendidikan.

Kita dididik, dilatih sebulan penuh selama Ramadhan, untuk mencapai predikat taqwa. Oleh sebab itu sangatlah rugi jika kita mensia-siakan kesempatan ini. Karena bulan ini selain bulan untuk melatih kita menjadi Insan bertaqwa, juga sebagai bulan penuh limpahan Rahmat, Syahrur Rahmah, dimana setiap amalan sunah dilipat gandakan oleh Allah subhanawata'ala pahalanya seperti amalan wajib. Satu bulan ini setiap amalan dilipat gandakan sehingga seperti bulan penuh bonus dan pahala yang extra murah, obral pahala. Barang siapa mengerjakan amalan wajib akan dilipat gandakan pahalanya berkali-kali lipat. Oleh sebab itu yang perlu dilakukan dibulan puasa ini adalah mendatangi masjid, iktikaf didalamnya, dan melakukan amalan-amalan yang sunah dan wajib yang mendapat pahala berlipat-lipat di sisi Allah subhanahu wata'ala. Oleh karena itu bulan Ramadhan disebut juga sebagai bulan limpahan berkah dari Allah subhanahu wa ta'ala, Syahrul Barokah.

Jika sedang tidak berada di Masjid, juga perlu meluangkan kesempatan untuk beribadah sunat, membaca Qur'an, memberi nasehat, berzikir dan sebagainya.

Itulah yang dimaksud oleh Rasulullah salallahu alaihi wasalam dengan mendirikan bulan Ramadhan.

Sebagaimana sabda beliau:

Barang siapa yang mendirikan bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan intropeksi diri maka, niscaya diampunkan Allah subhanahu wata'ala dosa-dosanya di masa lalu.

Pengampunan juga yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wata'ala pada bulan Ramadhan menjadikan Ramadhan juga dinamakan sebagai Syahrul maghfirah, bulan pengampunan. Karena nanti jika kita telah melewati sepuluh malam terakhir bulan ramadhan disubut sebagai malam-malam pengampunan, layalil maghfiroh.

Untuk menegakkan bulan ramadhan tersebut agar kita mendapat pengampunan Allah ta'ala salah satunya dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an. Karena bulan puasa selain namanya bulan Al-Qur'an membaca Quran termasuk cara mudah mendapatkan banyak pahala. Karean menurut Rasulullah salallohu alaihi wasalam mengabarkan pada kita semua bahwa membaca Qur'an mendapat pahala disetiap hurufnya, bukan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. Coba bayangkan bagaimana jika membaca satu Quran penuh dibulan Ramadhan, tentunya beribu-ribu pahala akan kita dapatkan dari membaca al-Qur'an.

Jika kita membaca dalam keadaan berwuduk maka pahalanya dikalikan tiga. Dan jika membaca al-Qur'an di bulan Ramadhan maka pahala yang sudah dikalikan tadi akan dikalikan lagi dengan sepuluh. tentunya akan dapat ratusan ribu pahala jika kita membaca al-Qur'an dibulan Ramadhan.

Ini baru contoh beribadah dengan membaca Al-Quran. Bagaimana dengan ibadah-ibadah yang lain seperti sholat sunat, berzikir, bersedekah. Bahkan dalam salah satu hadits disebutkan bahwa, berbuat adil terhadap sesama manusia dihitung pahalanya sebagai suatu sedekah, membantu orang lain mengangkatkan barangnya, dihitung satu sedekah, dan setiap langkah, yang dilangkahkan kaki kita pergi ke masjid dihitung sebagai satu sedekah. Caba bayangkan berapa banyak sedekah yang dapat kita buat. Apa lagi bulan Ramadhan setiap pahala sedekah yang kita lakukan pahalanya akan dikali lipatkan.

Demikianlah sedikit yang saya sampaikan semoga bermanfaat, dan semoga kita dapat menjadi Insan yang bertaqwa dalam menegakkan amalan-amalan bulan ramadhan dan segala pahala kita diridhoi olah Allah subhanahu wata'ala. Amiin Ya Rabbal 'Aalamiin.

Kesepakatan Gencatan Senjata Gagal

#BreakingNews I Sumber pejabat israel mengusulkan gencatan senjata selama 6 pekan di Gaza, kompensasinya dibebaskannya 40 sandera Israel. Ne...