Selasa, 21 Juni 2011

Sunatullah (2)



Sunnatullah adalah suatu ketentuan, yang harus ada karena memang demikian adanya. Bumi berputar pada porosnya, dan mengelilingi matahari sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Aturan itulah yang dimaksud sunnatullah.
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.(QS Al Ambiyaa ayat 33)

لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(QS Yasiin ayat 40)

Aturan Allahlah yang menentukan matahari bulan dan bumi agar beredar menurut garis edarnya itulah sunnatullah. Konsekwensi logis dan alamiah itulah sunnatullah.

Ilmu pengetahuan modren dapat menyaksikan fenomena alam, dan dapat menerangkan bagaimana fenomena itu terjadi. Tetapi ilmu pengetahuan modren tidak dapat menjawab mengapa semua itu terjadi. Ilmu pengetahuan modren mengistilahkan keteraturan alam sebagai hukum alam. Jantung yang selalu berdetak dibawah sadar manusia disebut hukum alam. Sel-sel darah yang berkembang dalam hati manusia disebut hukum alam. Yang segala sesuatu yang bekerja dengan sendirinya, tanpa ada kesadaran dan kesengajaan ilmu pengetahuan menamakannya sebagai hukum alam.


Jika Agama Islam menjawab, atau seorang muslim berkeyakinan dan harus berkeyakinan bahwa semua fenomena alam itu atas aturan, kekuasaan dan petunjuk (inayah) Allah subhanawata'ala. Itulah yang namanya sunnatullah. Jika kita dapat melihat bagaimana sel-sel darah merah memproduksi hemoglobin didalam hati dengan adanya oksigen, kita melihat suatu keajaiban alam, kita melihat kekuasaan Allah, itulah tanda-tanda (ayat-ayat) Allah di alam.

Para ilmuwan modren tidak bisa menjawab fenomena-fenomena alam yang rumit, kecuali hanya menjawab bahwa ada rancangan cerdas yang mengatur itu semua. Karena sangat-sangat kecil kemungkinan bahwa kerumitan kompleks tersebut dapat terjadi dengan sendirinya dan kebetulan semata. Ilmuwan mengukur kemungkinannya adalah satu per sepuluh pangkat seratus lima puluh (1/10150), mungkin lebih. Artinya memang sangat-sangat kecil kemungkinan hal-hal tersebut dapat terjadi dengan sendirinya. Perancang Cerdas itu adalah Allah ta'ala.

Allah telah mengatur semuanya sehingga Matahari bulan dan planet-planet berada pada orbitnya dengan perhitungan yang sangat teliti dan demikian tidak terjadi salah atau tabrakkan antara planet-planet, bulan-bulan di masing-masing planet, dan Matahari.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus ayat 5)

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS An Nahl ayat 12)

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS Al Hajj ayat 18)

Demikianlah, bahkan tumbuhnya pohon-pohonpun adalah sesuai dengan sunnatullah, Gunung pun begitu tidak terlepas dari aturan dan kekuasaan Allah swt. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada manusia betapa besar kekuasaan dan penguasaannya terhadap sekalian makhluknya.

Minggu, 12 Juni 2011

Permasalahan Kepemimpinan Wanita

Ketika Pilkada di Pekanbaru, Isu kepemimpinan wanita sangat santer dibicarakan, karena tentunya adanya muatan politik. Karena salah satu calon walikota pekanbaru adalah wanita. Sehingga banyaklah selebaran yang beredar ditengah kota pekanbaru mengenai kepemimpinan wanita, baik yang mendukung maupun yang tidak mendukung. Saya mengumpulkan tulisan-tulisan tersebut. Dan tulisan-tulisan bernada mendukung berkali lipat lebih banyak saya dapatkan dari pada tulisan yang mengatakan sebaliknya.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
(QS An Nisaa' ayat 34)

Saya tidak mau ikut terlibat dari polemik seputar politik, dan ikut berkampanye mendukung salah satu calon. Karena itulah saya tidak menurunkan tulisan ini disaat hebohnya calon kepemimpinan wanita. Pilkada telah lewat beberapa hari, saya ingin mengulas sedikit tentang pendapat saya mengenai polemik seputar kepemimpinan wanita dalam Islam.

Yang tidak mendukung kepemimpinan wanita dalam Islam berdalil "Ar-rijaal qowwamuna alan Nisaa'" (QS An Nisa ayat 34). Bagi yang mendukung kepemimpinan wanita dalam Islam mengatakan ayat tersebut hanya untuk kepemimpinan rumah tangga, sedangkan kepemimpinan pada umumnya wanita dibolehkan.

Menurut pendapat saya, setiap ayat al Quran diturunkan maka berlaku umum dan berlaku dalam segala kondisi. Jadi tidak dibatasi pada waktu dan kondisi tertentu. Saya teringat hal ini sama kasusnya ketika heboh seragam berjilbab tahun 90 an dan ada pula orang yang mengatakan bahwa ayat tersebut hanya berlaku untuk istri rasulullah. Why! bagaimana mungkin ayat al-quran turun kemudian terkotak-kotak pemberlakuannya? Pada masa sahabat, Ibnu Abbas memakai ayat bagaimana mendamaikan kedua pihak suami istri, dengan perwakilan pihak laki-laki dan pihak perempuan untuk diterapkan dalam mendamaikan sengketa antara Muawwiyah dan Ali pada tahun 37 Hijriah. Kedua belah pihak mau menerima dalil yang dikemukakan Ibnu Abbas dalam sengketa antara Muawwiyah dan Ali, dan keduanya sepakat berdamai, walaupun dalil yang dikemukankan oleh Ibnu Abbas adalah ayat Al Quran mengenai konflik rumah tangga (QS An Nisa ayat 35). Bagaimana mungkin orang menolak ayat yang disampaikan dalam al quran masih dalam satu surat, dan masih dalam satu masalah yang sama, ayatnya pun berdampingan ayat 34 dan 35, sedangkan dahulu para sahabat menerimanya, tanpa berdalih ini ayat untuk rumah tangga?!

Jadi jelas sebenarnya ayat ini menjelaskan bahwa laki-lakilah yang lebih layak sebagai pemimpin dibandingkan wanita. Tidak dibatasi kondisi berumah tangga atau bukan.

Yang tidak mendukung kepemimpinan wanita, juga mengemukakan dalil hadits:

لَنْ يُفْلِحُ قَوْمٌ وَلَوْا أَمْرَهُمْ إِمْرَأَةً
Tidak akan beruntung suatu kaum yang akan menyerahkan urusan mereka kepada wanita. (Hadis Riwayat: Bukhari, an Nasai, at Turmuzi, dan Ahmad)


Bagi yang tidak mendukung kepemimpinan wanita, mengatakan bahwa memang dibolehkan kepemimpinan wanita dalam Islam sebatas, kepemimpinan kerja. Tetapi tidak kepemimpinan publik. Logikanya kepemimpinan di rumah tangga saja harus lelaki apalagi untuk kepemimpinan publik.

Sedangkan yang mendukung atau yang menyetujui sepenuhnya sebagai pemimpin publik dalam Islam, mengatakan bahwa konteks hadits tersebut terbatas pada raja Persia saja. Mereka menolak memakai hadits tersebut sebagai dalil karena tidak sesuai konteks hadits.

Saya berpendapat, bahwa kepemimpinan wanita dalam Islam sangat tidak cocok jika masih adanya laki-laki yang mampu memimpin. Karena bagi saya permasalahannya tidak pada dalil yang lemah. Dalil yang dikemukakan cukup shahih, dan ayat al Qur'anpun cukup mengena, tanpa harus memperhatikan hanya untuk hubungan rumah tangga atau tidak. Permasalahannya terletak pada, ciptaan wanita, tidak sangat tidak cocok dijadikan pemimpin bagi kaum lelaki, karena wanita punya fisik yang lemah, keadaan yang harus menjaga kesuciannya jika harus berada ditengah-tengah lelaki. Permasalahan Ikhtilat, campur baur antara laki-laki dan perempuan, Seorang pemimpin harus berada ditengah-tengah ummat hampir 24 jam, Kadang juga mengharuskan menyelesaikan masalah dengan rapat sampai larut malam, harus keluar rumah, dan lain sebagainya, benarkah masih juga mereka mengatakan dengan persamaan gender perempuan harus menjadi pemimpin masyarakat? Bagaimana kodrat wanita harus menyusui anak, hamil, haid dan sebagainya? Apakah harus kepemimpinan diwakilkan jika selama sang pemimpin hamil?

Jika kita merenungi fiqih kewanitaan, seharusnya mengerti bagaimana fungsi dan kedudukan wanita dalam kehidupan dunia. Kepintaran hampir sama pintarnya dengan laki-laki. Kenapa saya katakan hampir karena menurut penelitian gen dan gender mendapati bahwa Pria lebih pintar dari pada Wanita.

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
Dan Anak laki-laki tidaklah sama dengan anak wanita (QS Ali Imran ayat 36)

بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ
oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), (QS Ali Imran ayat 34)


Ada kelebihan pada diri laki-laki yang menyebabkan dirinya diciptakan sebagai pemimpin. Dan ada pula kelebihan pada diri wanita sehingga mereka layak sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak. Keduanya menempati posisi dan fungsinya masing-masing.

Laki-laki diciptakan tidak berhalangan untuk melakukan aktifitas diluar, lebih tegas, lebih cermat dan bijak, lebih cerdas dalam mengambil suatu tindakan dan keputusan. Sedangkan wanita lebih lembut, lebih penyayang, dan lebih tahan terhadap tekanan stres yang terus menerus.

Rabu, 08 Juni 2011

Sunatullah (1)

Sunatullah adalah ketentuan Allah. Suatu ketentuan hukum Logika yang mempunyai hubungan sebab akibat. Jika menurut kajian ilmiah (Scientific) disebut dengan hukum Alam.
سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.(QS Al Fath ayat 23)

Seperti ketentuan setiap benda apabila dilemparkan keatas maka akan kembali lagi ke bumi akibat adanya gaya tarik bumi. Ini salah satu contoh hukum, dan banyak lagi hukum-hukum alam lainnya, yang secara ilmiah dapat kita temukan dalam setiap pelajaran ilmu pengetahuan alam atau fisika. Ini hukum pasti. Allah tidak mungkin merubah ketentuan hukumnya karena ini sudah merupakan janji Allah dan Allah selalu menepati janji. Hukum-hukum alam seperti ini disebut sebagai Sunatullah.

Banyak hukum-hukum Allah yang tertulis dalam al-Quran, Seperti ketentuan mengenai garis peredaran bulan, dan pergantian siang dan malam
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Yasiin ayat 39-40)


Dan juga Allah swt mencontohkan kepada kita salah satu sunnahnya tentang proses terbentuknya manusia sampailah ia dewasa kemudian tua dan mati. Juga menjelaskan sunnatullah di alam tentang proses pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(QS AlHajj ayat 5)


Sunnatullah adalah hubungan ilmiah, dan dapat diterangkan secara ilmiah dan logika
Sunnatullah adalah hukum kausal, hubungan sebab akibat yang terjadi di alam, yang dapat diterangkan secara ilmiah. Misalnya seseorang sakit, kemudian dia (si sakit) memakan obat, lantas sembuh. Ini adalah sunnatullah, hubungan sebab akibat, jika makan obat maka bakteri penyebab sakit akan mati dan, penyakit yang disebabkan oleh bakteria tersebut akan hilang atau sembuh. Jika tidak makan obat kemungkinan sembuh dengan segera itu kecil.

Dengan mengetahui hubungan sunnatullah di alam di alam maka kita harus tidak meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan si sakit, tetapi tetap Allah swt karena dengan sunnatullah yang berlaku dialamlah yang menyebabkan si sakit sembuh setelah makan obat. Obat disini hanyalah usaha manusia. Dengan makan obat maka hubungan sebab akibat berlaku, dan menyembuhkan si sakit.

Jadi bukanlah obat yang menyembuhkan si sakit, berkeyakinan seperti ini dapat jatuh kepada Syirik (Menduakan Tuhan). Dengan mengetahui hukum alam sebagai sunnatulla maka kita terhindar dari pada keyakinan yang dapat menimbulkan Syirik. Contohnya membuat tangkal pada anak kecil yang sering sakit sakitan. Tangkal ini adalah kepercayaan masyarakat Indonesia, yaitu berupa kantong kecil dari kain hitam yang diisi logam logam penangkal seperti magnet, besi putih, timah dan sebagainya. Kepercayaan seperti ini adalah Syirik. Karena tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Hanya Mitos, Takhyul dan Khurafat, yang menyebabkan pelakunya jatuh kepada Syirik. Tidak ada usaha atau bukanlah usaha namanya jika sesuatu itu tidak dapat dijelaskan hubungan sebab akibatnya dan diterima secara ilmiah dan logik (Masuk akal). Janganlah bersandar pada alasan bahwa memakai tangkal dan azimat itu hanya usaha dan Allah yang menyembuhkan. Allah tidak ridho dengan usaha yang menserikatkanya. Walau dengan izin Allah sembuh juga, tetapi iblis dan syaitan telah menang mengelabui dan menipu ummat manusia yang beriman dengan melakukan perbuatan yang menjauhinya, yaitu mensyerikatkannya dengan memakai azimat dan tangkal itu. Jadi jika sesuatu tidak dapat dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah maka itu ditolak sebagai sunnatullah (hukum kausal) yang sudah menjadi ketetapan Allah.

Sunnatullah sesuatu yang dapat diukur, diperhitungkan dan diramalkan
Dengan mengetahui adanya sunnatullah di alam kita dapat membedakan mana ramalan atau prediksi ilmiah dengan ramalan yang menyebabkan syirik. Ramalan Cuaca, Ramalan akan terjadi Gerhana matahari, adalah contoh-contoh ramalan prediksi ilmiah yang didapat melalui penelitian dan perhitungan ilmiah. Tetapi jika ramalan nasib memakai kartu, ramalan nasib dengan bintang berdasarkan tanggal lahir, astrologi adalah contoh-contoh ramalan yang dapat jatuh kepada kemusyrikan.

Sunnatullah adalah ketentuan Allah yang ada pada Al-Quran:
لا يُؤْمِنُونَ بِهِ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الأوَّلِينَ
mereka tidak beriman kepadanya (Al Qur'an) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu.(QS Al Hijr ayat 13) Maksud sunnatullah di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.


Ada hubungan kausalitas disini jika tidak beriman dan menolak mengakui kebenaran wahyu yang disampaikan rasul, dengan bencana yang menimpa suatu ummat.
Besambung Sunaatullah-2

Jumat, 03 Juni 2011

Pintu Langit


وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,(QS An Nabaa' ayat 19)


Kita mengetahui dari Al=Quran bahwa langit mempunyai pintu-pintu. Tapi begaimanakah rupa pintu-pintu langit itu? Apakah ianya mempunyai suatu bentuk tertentu? ataukah membentuk suatu yang baru? Yang belum pernah dilihat sebelumnya yang sedemikian itu?! Apapun bentuknya hanya Allahlah yang maha tahu.

وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ
Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,(QS Al Hijr ayat 14)

فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍMaka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.(QS Al Qomar ayat 11)


Yang terlihat fenomena sekarang adalah "The black hole". Adalah sebuah "Lubang Hitam di langit" yang siap menelan benda-benda langit apa saja termasuk planet-planet dan matahari (bintang-bintang). Sangat mengerikan. Apakah ini yang disebut pintu langit. Allahlah yang Maha tahu akan maksud ayat-ayatnya. Manusia hanya menduga-duga akan pengertiannya.

Tetapi ciri-ciri yang disampaikan Allah melalui Al-Quran pintu langit yang dimaksud sama seperti "black hole" itu. Perhatikan Quran Surat Ar-Rahman ayat 37 berikut ini:

فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak (QS Ar-Rahman ayat 37)


Dan Lihat gambar-gambar berikut ini:


Kalau diperhatikan gambar disamping ini bukankah terlihat seperti gambar sebuah bunga mawar? Ada yang sedang merekah dan ada pula yang masih kuncup. Tetapi ini sesungguhnya adalah foto satelite Hubble mengenai sebuah ledakan di jagat raya, yang kemudian membentuk lobang hitam, "black hole" Warnanyapun tidak berbeda dengan yang disampaikan dalam al Qur'an, yaitu Merah Mawar.

فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyakQS Ar-Rahman ayat 37)

Jumlahnya juga tidak satu, tetapi ada beberapa, sesuai dengan dengan yang diberitakan dalam al-Qur'an.
وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,(QS An Nabaa' ayat 19)



إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS al A'raf ayat 40)

Rabu, 01 Juni 2011

Jahiliyah Modern

Orang-orang jika disebut kata jahiliyah, bayangan pikirannya pada masa dahulu dengan orang-orang bodoh dan payah. Orang-orang yang tidak mengerti aturan dan jauh dari pada peradaban. Dari segi bahasa kata Jahiliyah tidak dikenal dalam bahasa Arab pra Islam dahulu. Mereka memakai kata Jahl tapi bukan Jahiliyah. Kata Jahiliyah adalah istilah yang ada dalam al-Qur'an, untuk menyatakan orang-orang yang tidak mau membuka diri atas kebenaran Islam. Mereka yang masih mau menerima dan melakukan hal jahl (bodoh), walaupun bukti kebenaran dan ilmu pengetahuan (petunjuk) dari al-Qur'an telah datang pada mereka.

Jadi persepsi jahiliyah adalah identik orang-orang bodoh, preman-preman yang tidak mau mengindahkan aturan di masyarakat, tukang pelaku maksiat, adalah ternyata salah sama sekali. Makna Jahiliyah menurut al-Qur'an bukan orang-orang yang bodoh sama sekali. Orang-orang Jahiliyah, sebenarnya juga orang-orang yang pandai dalam membuat sesuatu. Umat Nabi Shaleh as adalah orang-orang yang ahli dalam membuat seni patung. Berbagai patung telah mereka buat, dan kota tersebut adalah penghasil patung-patung batu yang dijual keluar kota, dan banyak yang memesan patung batu untuk keindahan kota dan berhala mereka berasal dari kota nabi Shaleh ini.

Begitu pula umat nabi Hud as. Adalah umat yang telah berhasil membuat kota yang indah yang dikelilingi bangunan tinggi menjulang, yang tampak bagaikan menara-menara. Tetapi mereka disebut masih jahiliyah karena tidak mau mengerti hakikat ketuhanan, dan masih mau menyembah berhala-berhala yang berupa patung-patung batu itu.

Defenisi Jahiliyah
  1. Jahiliyah orang yang tidak beriman pada rasul saw walaupun sudah jelas bukti kebenaran, dan kepercayaannya sifatnya.
    Dalam Al-Qur'an dijelaskan:
    وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
    dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.(QS Al Ahzab ayat 33)

    Makna ayat ini untuk membedakan orang-orang mukminah yang telah beriman dengan orang-orang-orang Arab kebanyakan, jadi yang membedakan antara orang Jahiliyah dengan tidak, adalah faktor keimanan dan ketaatan kepada Allah taala.

  2. Orang-orang Jahiliyah adalah orang-orang yang tidak tenang, dan kafir karena kesombongannya.
    إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
    Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.(QS Al Fath ayat 26)

  3. Orang yang berhukum diluar hukum Islam, adalah Jahiliyah, Atau hukum yang diluar hukum Islam adalah hukum Jahiliyah.
    أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
    Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(QS Al Maidah ayat 50)

  4. Orang-orang yang tidak mengerti akan takdir dan kekuasaan Allah, mereka berprasangka dan menduga-duga saja, orang seperti ini adalah orang Jahiliyah:
    ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَى طَائِفَةً مِنْكُمْ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الأمْرِ مِنْ شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الأمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لا يُبْدُونَ لَكَ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الأمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَا هُنَا قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ
    Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?" Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh".(QS Ali Imran ayat 154)


Jadi Kesimpulannya, orang-orang Jahiliyah adalah orang-orang yang tidak mengerti dengan petunjuk-petunjuk Allah swt dikarenakan kesombongan mereka, dan tidak mau taat pada Allah, atau mereka tidak mau tahu dengan urusan agama Islam.

Kesepakatan Gencatan Senjata Gagal

#BreakingNews I Sumber pejabat israel mengusulkan gencatan senjata selama 6 pekan di Gaza, kompensasinya dibebaskannya 40 sandera Israel. Ne...