Rabu, 16 Oktober 2013

Dialog bersama Ustadz Salafy

Ustadz Salafy (US): Kita harus hati-hati dengan berkembangnya hadits palsu.
Orang Awam (OA): Iya Ustad, kita harus mempelajari mana yang sunah, mana yang bukan sunah, sekarang susah menentukan.
US : Sekarang orang tidak mengerti mana yang sunah mana yang bid'ah.
OA : Iya sekarang orang tidak tahu mana yang bid'ah mana yang bukan bid'ah.
US : Sekarang bid'ah banyak dan merajalela.
OA : Apakah yang tidak ada dalilnya itu bid'ah? Ustad?
US : Iya lah, apa lagi kalau bukan bid'ah namanya.
OA : Apakah pakai HP bid'ah juga ustad, karena pada zaman rasulullah saw belum ditemukan HP?
US : Yang dapat dikatakan bid'ah adalah yang menyangkut ibadah.
OA : berdakwah kan ibadah?
US : Ya
OA : berdakwah menggunakan HP?
US : itukan sarana kehidupan saja, tidak pakai HP pun kita tidak masalah. Berdakwah lewat HP maupun tidak pakai HP, bukanlah menjadi persoalan karena tidak merubah kegiatan pokoknya berdakwah.
OA : walaupun sarana ibadahnya bid'ah?
US : Tidak pakai HP juga bisa berdakwah, tidak jadi persoalan.
OA : ya mestinya tidak menggunakan HP dalam setiap kehidupan, termasuk berdakwah agar bersih dari bid'ah.
US : Iya??!^?, Yang namanya bid'ah itu pada urusan ibadah saja.
OA : Kalau nyumbang ke pondok pesantren, itu ibadah apa tidak ustadz? Mengingat Pesantren tidak ada pada zaman rasulullah.
US : Pesantren itu sendiri merupakan sarana saja, dan bukan termasuk bagian dari ibadah.
OA : Jadi berarti beramal di pesantren tidak dianggap ibadah? Berarti tidak ada pahalanya kalau gitu ustadz?
US : Iya sebaiknya kita selalu istiqomah pada sunah-sunah nabi agar amal ibadah kita terjaga.

Rabu, 23 Januari 2013

Nabi Muhammad saw sebagai Rasulullah

Puji Syukur kita persembahkan kehadirat Allah swt yang telah mengutus RasulNya yang membawa petunjuk dan agama yang benar, yang mengeluarkan kita dari alam kegelapan, dari alam kebodohan ke alam yang terang benderang alam yang penuh pencerahan dan ilmu pengetahuan.

Allah swt telah menciptakan dunia dan segala isinya. Allah swt telah menciptakan manusia dengan segala tingkah lakunya. Segala atas semua penciptaanNya ini kita sebagai manusia yang telah diciptakannya seharusnya bersyukur atas yang telah diberikanNya kepada kita sebagai manusia. Diciptakan seluruh alam ini untuk manusia karena kasih dan sayangNya.

Untuk itu semua Tuhan mengutus rasul keatas dunia ini agar manusia dapat mengikuti arahan dan petunjukNya. Karena Manusia tidak dapat berkomunikasi langsung kepada Allah swt yang maha pencipta.

Kita jika hendak selamat hidup didunia dan akherat maka harus mengikuti Rasulullah saw, karena dialah pembawa petunjuk.

Petunjuk dalam al Qur'an dijelaskan, Qul inkuntum tuhibbunallah fattabi'uunii katakanlah (wahai muhammad) jika kamu mencintai Allah swt,(bersukur atas nikmat yang telah diberikanNya pada kita), maka ikutilah aku (Muhammad saw).

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)

قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْكَٰفِرِينَ
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".(QS Ali Imran : ayat 32)

Makanya kita harus mengikuti nabi muhammad saw sebagai suri tauladan kita, sebagai model, sebagai contoh paripurna, sebagaimana yang diperintahkan Allah swt dalam al Qur'an

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Ahzab : ayat 21)

Orang yang selalu mengharap ridha Allah swt harus meniru rasulullah saw. Orang yang mencintai Allah swt karena keimanannya pada Allah dan Rasulnya maka juga harus mengikuti dan meniru nabi saw. Meniru tingkah lakunya, meniru budipekertinya, meniru cara-caranya, menyukai apa yang disukainya, dan membenci apa yang bencinya.

Meniru maksud dan tujuannya, Misalkan, maksud Nabi Muhammad saw adalah melakukan perjalanan dengan berkendaraan, yang kita tiru perjalanannya bukan jenis kendaraannya, apapun jenis kendaraan yang dipakai bukanlah yang menjadi persoalan. Maksud nabi Muhammad saw adalah menyampaikan da'wah agama keseluruh penjuru dunia bukan mengulangi pengalaman Nabi Muhammad saw, jadi jika da'wah telah tersebar ke seluruh penjuru dunia diamalkan orang dengan baik maka kita berarti telah meniru rasulullah saw, tidak mesti sarana dan caranya sama persis dengan cara nabi saw, karena ada perbedaan zaman. Terserah sarananya pakai Radio, televisi, internet, surat kabar, majalah, brosur dan sebagainya, semuanya di bolehkan, asalah tujuan dan maksud nabi saw yang menjadi inti sebenarnya telah tercapai.

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...