Sabtu, 21 Maret 2009

Sang Maha Pencipta Alam Semesta


Pemikiran Meterialisme walaupun terlupakan disadari atau tidak menjadi paham yang utama dalam kehidupan kita. Disekolah kita diajarkan bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan hanya diperoleh dari pengalaman empiris, atau hanya berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan yang dirasakan, dilihat dan didengar oleh panca indra saja. Oleh sebab itu orang yang berpaham materialisme, menolak akan keberadaan tuhan. Orang materialis cenderung atheis. Mereka beranggapan bahwa Tuhan itu ada hasil produk pemikiran manusia. Mereka menolak akan keberadaan tuhan karena tuhan tidak dapat teruji secara empiris. Tuhan tidak dapat didengar, tidak dapat dilihat, tidak dapat dirasakan oleh panca indra manusia.
Sebenarnya keberadaan tuhan sudah dapat dibuktikan dengan adanya alam raya yang terbentang luas ini. Alam ini ada tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Karena terlalu kompleks untuk dapat terjadi secara kebetulan, kalau tidak terjadi dengan sendirinya tentu ada penciptanya. Pencipta alam raya adalah Allah SWT.
Alam raya tercipta yang dari sebelumnya tiada menjadi ada. Penemuan bahwa jagad raya ini mengembang, oleh Thomas Hubble terlihat bahwa bintang-bintang bergerak menurut pola-pola tertentu. Pergerakan bintang ini jika ditarik arah terbalik maka setiap bintang-bintang bergerak berasal dari satu titik tertentu. Suatu ledakkan besar telah terjadi dan semuanya bergerak menjauhi titik tersebut maka terciptalah jagad raya ini. Teori ini dikenal dengan nama Big Bang. Teori ini membantah pendapat atau asumsi yang mengatakan bahwa jagad raya ini sudah ada dengan sendirinya dari dulu tanpa batas waktu (eternal / azali). Pendapat ini didukung dengan penemuan teori termodinamika kedua yang menemukan bahwa energi terbatas. Panas selalu berpindah-pindah dari termal (panas) ke non termal (tidak panas), tidak sebaliknya. Hal ini tentunya lambat laun energi panas akan selalu berkurang setiap perjalanan waktu. Energi dijagad raya ini akan habis dengan panas setiap benda, materi, makhluk di alam ini akan sama rata. Ketidak berdayaan dunia akan terus bertambah, dan keberadaan jagad raya akan berakhir, seiring dengan habisnya energi di jagad raya ini. Contoh sajalah Matahari, bintang yang terdekat dari bumi ini, selalu memberikan energi kebumi dengan cahayanya dan panasnya. Energi matahari pada suatu masa tententu akan berakhir seiring dengan berakhirnya zat Helium yang terdapat pada matahari. Zat Helium ini yang bereaksi kimia sehingga timbul energi matahari. Dengan adanya penemuan atas bermulanya alam raya ini, akan menimbulkan pertanyaan bagi kita “Siapa yang merencanakan semua ini?” Kalau kita lihat alam yang terbentang ini adalah maha karya agung, yang begitu kompleks sehingga tidak akan mungkin terjadi secara kebetulan, “Atas kehendak dan maha karya siapakah alam ini?” Jawabannya Allah SWT zat yang maha pencipta dan agung karyaNya, tuhan semesta Alam.

Minggu, 08 Maret 2009

Tausyiah

Ada beberapa hal yang perlu kita bekali ketika mengarungi kehidupan dunia diantaranya:
Pertama: Hadapi masalah dengan hati yang lapang dan jiwa yang tenang! Memang susah sih apalagi jika masalah berat, tapi kita harus bisa berpikir realistis, kali ini kita harus belajar apa-adanya.
Orang yang dapat terima apa-adanya adalah orang yang qona'ah. Qona'ah yaitu hasbuk bi qoliil, merasa cukup dengan yang sedikit. Orangnya tidak konsumtif, suka menabung, tidak banyak hutang, salah satu jalan kebahagiaan juga adalah adanya tabungan dan tidak ada hutang. Orang qonaah adalah yang bisa mengatakan: hasbunallah, laa ilaaha illallah, alaihi tawakaltu, wa huwa rabbul arsil 'azhiim. Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wa ni'mannasiir.
Kedua: jujurlah. Jujur adalah pilar aqidah. Jujur membawa pada kebaikan, dan kebaikan membawa kita pada surga Allah swt. Sebaliknya dusta membawa pada dosa, dan dosa mengarahkan kita pada neraka, nauzubillah.
jujur artinya berkata apa-adanya, tapi jangan mengumbar aib malu, karena itu aurat, yang harus ditutupi. Allah menutupi aib, kesalahan dan dosa kita, maka kitapun harus menutupinya. Allah memerintahkan kita untuk selalu berkata jujur, jujur yang sebenarnya. Dan selalu berserta orang yang jujur.
Jujur menjadikan kita pribadi yang menarik, terbuka, selalu lepas dan ceria tanpa beban, dalam istilah psikologi pribadi yang extrovert; terbuka. orang sulit berkata jujur karena kebiasaan bohong, dan terikat dengan kebohongannya. Sekali orang tersebut berkata bohong maka untuk menutupi kebohongannya harus ada kebohongan berikutnya, begitu rentetannya sehingga ia tidak bisa lepas dari kebohongannya.
Memang susah jadi orang baik. Karea setiap erbuatan baik pasti ada tantangan, ada halangan dan rintangan. Apalagi kalau berhapan dengan orang jahat. Disini juga ada ujian. Ujian setulus mana kita dapat melakukan kebaikan dengan ketulusan. Nah kebaikan hanya dapat berlaku bagi orang baik. Untuk orang jahat berlaku kejahatan setimpal, tapi kita tidak berbuat jahat pula seperti mereka. Wa idza khoothoba humul jaahiluuna qoolu salaama. Kita berusaha melawan dengan yang lebih elegan yaitu dengan kebaikan, atau hindari.
Kalau kita telah berbuat baik maka kita telah berada pada jalur yang benar. Tidak ada salah kita berbuat baik, yang salah ya orang yang berbuat jahat. Karena orang jahat mereka iri, mereka dengki, mereka tidak suka pada kebaikan kita. Makanya orang jahat harus dihindari. Kalau masalah membalas biarlah Allah saja yang membalas.
menurut Syaikh DR. Al-Qorni dalam buku kumpulan nasehatnya yang berjudul "sinar zaman" mengatakan
hindarilah orang yang pendengki, karena orang pendengki, tidak suka kamu mendapat ni'mat, ia senang kamu celaka, ia senang kamu mendapat musibah. Orang-orang seperti ini harus dihindari, harus dijauhi, jangan dilayani.
Menurut saya penghindaran ini untuk setiap orang jahat.

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...