Senin, 30 Mei 2011

Cara Pandang Seorang Muslim (2)

Orang muslim harus mempunyai sudut pandang yang khas, sesuai dengan kedudukannya dan titik tolaknya. Karena orang muslim mempunyai pandangn yang tumbuh dari konsep, doktrin, nilai, dan pandangan Islam tentang Alam, Kehidupan, dan manusia.

Pandangan ini tidak dapat dipaksakan sama, dengan pandangan yang dipakai oleh orang-orang diluar Islam terutama Barat. Karena Islam mempunyai ciri khusus. Orang barat tidak berhak mengatakan pandangan yang berdasarkan Qur'an adalah kolot, fanatik dan sebagainya. Mengapa ummat Islam harus mempunyai paham liberal seperti yang mereka anut, dengan dalih, paham mereka lebih menglobal dan internasional.

Kebenaran Scientic, yang terbukti dengan cara ilmiah, itu dapat kita terima sebagai dalil kenyataan bahwa itu juga adalah kebenaran Scientic yang juga relatif. Dan kebenaran scientic itu, juga tanda-tanda kebenaran dari tuhan, yang merupakan ayat-ayat Allah juga yang terbentang di alam, ayat kauniyah. Bukan kebenaran yang berasal dari praduga dan kesepakatan, dalam terminologi Islam Hawa Nafsu.

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.(QS Al- Mu'minun ayat 71)


Ada tiga Fenomena besar yang di dunia adalah:

Pertama:
Kedudukan Amerika Serikat sebagai polisi dunia, yang di dukung oleh negara-negara multinasional, bekas blok barat, dan negara-negara yang dibawah pengaruhnya, siap menekan negara-negara Islam dan dihancurkan bila perlu, demi kepentingan Amerika serikat dan pendukungnya, seperti negara Afghanistan, Irak, negara-negara Timur tengah, dan negara-negara Islam lainnya. Dengan berbagai dalih, senjata pemusnah masal, terorisme dan lain-lain.

Kedua:
Pengaruh Yahudi terbentang kesuluruh dunia. Gerakan Yahudi terselubung dan sangat sulit dideteksi tetapi ada disetiap negara, termasuk Indonesia. Gerakan dan Jaringannya diarahkan untuk tujuan kepentingan-kepentingan Yahudi dan rencana-rencana Yahudi kedepan.

Ketiga:
Kelemahan negara-negara Islam yang hanya dapat mengikuti negara-negara barat (Amerika Serikat dan kroni-kroninya) seperti sapi yang sudah tertusuk hidungnya. Negara yang penduduknya Islam tidak dapat mempunyai pandangan khusus karena kuatnya tekanan negara Amerika Serikat. Orang Islam kehilangan kepribadiannya karena tidak satu kata dalam memandang, dan tidak satu tindakan.

Jumat, 27 Mei 2011

Cara Pandang Seorang Muslim (1)

Dunia Islam bergejolak. Berbagai perubahan mulai tampak. Mesir dengan pergantian pemimpin dengan pimpinan yang lebih layak. Libya juga menjaga persatuan yang mulai terkoyak. Di selatan Arabia ada Yaman yang semula juga bergolak.

Cara pandang kita dalam menyikapi kejadian dan pergolakan ini penting, demi menjaga pola sikap dan pola tindak kita pada kedudukan yang benar-benar pas dengan nilai Islam dan Kehendak Allah dan rasulNya. Cara pandang ini penting agar kita tidak terseret arus informasi, globalisasi, dan transformasi, yang sangat deras diusung oleh Barat, Amerika Serikat dan segala macam kepentingannya.

Cara pandang Qur'ani, inilah cara pandang yang paling baik, dan paling pas yang sangat cocok untuk orang-orang muslim, dalam menyikapi negeri-negeri muslim. Hal inilah tujuannya Allah menurunkan kitabnya, agar manusia berpedoman pada nilai-nilai ketuhanan. Cara pandang ketuhanan, yaitu cara pandang yang benar, yang berasal dari sang maha pencipta. Agar cara pandang ini dimiliki oleh manusia maka diutuslah rasul agar mengerti bagaimana seharusnya menilai sesuai dengan ukuran ketuhanan, agar manusia bisa bersikap seperti sikap yang benar, dan agar manusia dapat bertindak dengan tindakan yang benar.

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُروا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(QS Ali Imran ayat 137-138)


Demikianlah agar kita mengerti bagaimana cara pandang kita yang benar, berdiri pada titik tolak yang benar, memandang dari sisi yang benar dan melihat dengan cara yang benar.

Dari cara pandang ini didapat kesatuan pandangan, kesatuan pendapat, dan kesatuan tindakan yang benar. Tidak ada perselisihan lagi antara manusia. Walau manusia berbeda-beda latar belakang dan suku. Berbeda-beda tingkat pendidikan dan kecerdasan. berbeda-beda ekonomi dan kekayaan. Tetapi dasarnya manusia, makhluk tuhan, dengan cara pandang dan ukuran nilai ketuhanan manusia dapat bersatu, jika mereka mau mengikuti petunjuk wahyu.

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.(QS Hud ayat 118-119)


Bagi yang mengikuti petunjuk tersebut, maka merekalah yang dikatakan ummat terbaik, yang tidak sama dengan manusia pada umumnya.

Apakah kaum muslimin sekarang memiliki pandangan dan sikap yang spesifik, yang berbeda dari bangsa-bangsa lain? Ataukah kaum muslimin jadi umat yang berpecah belah dengan cara pandangnya masing-masing dan mengikuti arus informasi sampah yang penuh tipu daya dan propaganda? Atau mengikuti salah satu arus pemikiran yang sangat kuat, cara pandang asing yang sarat dengan kepentingan kekuatan dan propaganda asing?

Kenyataan bahwa kaum muslimin saat ini malah saling berdebat sesamanya bukan karena memiliki pandangan dan pemikiran yang khas. Tetapi karena berbeda-beda dalam berbagai sudut pandang dan cara pandang. Akibatnya kaum muslimin kehilangan jati diri dan kepribadiannya yang seharusnya dimiliki dengan cara dan pandangan yang khas. Dan menjadi kehilangan karakter sebagai ummat yang terbaik yang berbeda dengan manusia pada umumnya.

Kaum Muslimin seharusnya berbeda karena memiliki titik tolak dan tingkat kedudukan yang berbeda.

  1. Mansya' مَنْْشَآء(titik tolak) yang berbeda
    Berada pada jalur, rel, yang benar, yaitu Islam. Allah berfirman:

    قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
    Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".(QS Al-An'aam ayat 161)


    Bukan pada jalur yang diluar yang dikehendaki Allah, sebagai mana Allah perintahkan:

    قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قُلْ لا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
    Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".(QS: Al An'aam ayat 56)


    Hanya pada jalur yang benarlah, seseorang menjadi beruntung:

    قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
    فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

    Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku". Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
    (QS Az Zumar ayat 14-15)


  2. Mustawa مُسْتَوَى(tingkat kedudukan) yang berbeda
    Berkedudukan sebagai ummat terbaik yang ada ditengah-tengah manusia:
    كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
    Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.(QS: Ali Imran ayat 110)

Hadaf حَدَافٌ (tujuan umum) kaum Muslimin
Hadaf ummat muslimin adalah menjadi ummat yang menegakkan keadilan dan menjadi saksi atas perbuatan manusia dan Nabi Muhammad saw menjadi saksi terhadap ummat Islam. Sesuai firman Allah swt:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS Al Baqoroh ayat 143)


Untuk menjadi ummat yang terbaik dan berbeda dari manusia pada umumnya (ummah mutamayyizah أُمَّةُ المُتَمَيِّزَةِ), maka harus mempunyai pandangan yang spesifik, terhadap peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini. Selain itu ia juga harus mempunyai sikap pandangannya sendiri yang spesifik pula baik secara dasar pandangan maupun posisi pandangannya. Yaitu sudut pandang Qur'ani, sudut pandang wahyu ilahiyah, yaitu pandangan yang dianjurkan dan yang diridhoi oleh Allah swt. Bukan pandangan-pandangan lain, dari ideologi-ideologi lain buatan manusia yang menyesatkan, dan tidak diridhoi Allah swt. Bahkan Fir'aun merasa dirinya baik dan benar:

يَا قَوْمِ لَكُمُ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ظَاهِرِينَ فِي الأرْضِ فَمَنْ يَنْصُرُنَا مِنْ بَأْسِ اللَّهِ إِنْ جَاءَنَا قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلا سَبِيلَ الرَّشَادِ
(Musa berkata): "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!" Firaun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".


Setiap orang dapat saja beranggapan baik dan benar, mengaku dirinya benar, dan menyatakan pada seseorang telah mengatakan yang baik, tetapi baik menurut ukuran siapa yang dapat kita jadikan patokan?

Orang biasa pada umumnya merasa tidak perlu untuk berpikir tentang apa, bagaimana, dan mengapa kejadian-kejadian sekeliling mereka terjadi. Mereka hanya memikirkan batasan hidup yang sempit. Berpikir kehidupan ini hanya sebagian-sebagian, tanpa mau memikirkan hakekat kehidupan yang lebih luas lagi, ini bukan cara pandang orang muslim. Orang muslim harus memandang kehidupan ini secara utuh, hubungan manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan manusia lainnya, sehingga tercipta harmoni dan pemahaman terhadap kehidupan ini secara utuh, dan seimbang. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan memahami Islam sebagai titik tolak berpikir (munthalaq مُنْطََلََقٌ) kemudian diterapkan sebagai mamba'ul hayaah مَمْبَأُُ الحََيَاةِ(sepanjang kehidupan), menjadi sistem dan ideologi kehidupan minhajul hayah مِنْحَاجُ حَيَاةٌ.
(Bersambung)

Kamis, 26 Mei 2011

Kota Iram, Kota Nabi Hud, Ditemukan Kembali.


Kota Ubar, adalah kota di zaman Nabi Hud alaihi salam.
Yaitu kota disebut dalam al-Quran bernama Iraam.
Ia menjadi berjaya dan terkenal dimasa silam.
Tepatnya pada kira-kira 3000 tahun sebelum nabi Isa alaihi salam.
Kini ditemukan lagi, digali dari sisa-sisa puing-puing yang tenggelam.

Kisah Nabi Hud alaihi salam, bukanlah hanya dongengan sebelum tidur saja. Tetapi adalah merupakan kisah nyata. Agar manusia sesudahnya dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berguna. Agar kita yang hidup sesudahnya, di zaman modern tahu bahwa modernitas dan teknologi tidak dapat lepas dari kekuasaan dan azabNya.


Benarlah al-Quran, yang datang dari Tuhan penguasa semesta alam. Yang tersebut dalam Quran surat al Fajr ayat 6-8:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ 6
إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ 7
الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلادِ 8
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad?
(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,
yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
(QS: Al-Fajar ayat 6 - 8)


Maha benar Allah swt yang telah menurunkan ayat-ayatnya,yang tiada satupun salah maupun cela. ini adalah nyata, hasil penelitian seorang arkeologi dan ahli sejarah. Yang tengah meneliti sejarah dan peninggalan tanah arab. Yang sedang mencari kota-kota tua yang sudah tenggelam dimakan zaman.



Senin, 23 Mei 2011

Berhala Modern

Berhala modren di zaman modren, dilakukan oleh orang-orang jahilyah modren. Bahkan berhala sekarang dapat berupa manusia yang dianggap keren. Atau suatu kelompok komunitas tertentu, yang mewajibkan anggotanya melakukan kegiatan tertentu yang sudah dianggap nge-tren.

Berhala adalah sesuatu yang dipuja dan disembah, sesuatu yang dianggap dapat menimbulkan musibah. Jahilyah Modren pemikiran yang dapat cepat mewabah. Bahkan penyebarnya sangat dipuja sebagai orang modren yang bersifat perubah.

Orang-orang jahiliyah bukanlah orang yang tidak berilmu pengetahuan dan memiliki teknologi. Bahkan mereka menguasai teknologi tinggi. Tetapi mereka adalah orang-orang yang tidak dapat memaknai keberadaan tuhan yang hakiki.

Bagaimana kita dapatkan contoh yang diberikan Allah dalam Al-Qur’an yang termuat, mengenai kondisi segolongan umat, nabi Huud dan kaum ‘Aad. Yang memiliki kota Iram dengan gedung bertingkat, dan menara yang menjulang hebat. Sesuatu yang tidak pernah didapat suatu penemuan di negeri mana pun di dunia sebelumnya, seperti yang mereka buat.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ, إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ, الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلادِ, وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,(QS: Al-Fajr: 6-9)


Sesuatu yang secara metafisik ditakuti dan dianggap dapat mendatangkan manfaat dan dapat menimbulkan mudharat, itulah makna ilah yang katakan oleh Abul A’la Al-Maududi.

Orang-orang yang menjadikan berhala atau yang menserikatkan tuhan kepada selain berkata bahwa penyembahannya pada selain Allah agar mereka dapat mendekatkan diri pada Allah dengan sedekat-dekatnya. Seperti dalam Al-Quran surat Az-Zumar ayat 3:

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya".


Jadi menjadikan berhala sebagai fasilitas, atau apapun wujudnya, tidak dapat dibenarkan dalam Islam. Walaupun itu adalah usaha untuk mendekatkan diri pada Allah swt. Jadi apapun bentuk fasilitasnya, melalui fasilitas itu mendekatkan diri pada Allah, baik wujudnya berupa benda sakti, manusia sakti, atau Jin dan makhluk halus yang sakti, maka itu adalah berhala. Dan ciri-ciri berhala itu adalah sakti dan dianggap dapat menimbulkan mudhorot jika tidak melakukan sesuatu sesuai anggapannya dan dianggap dapat menimbulkan manfaat jika dilakukan sesuatu sesuai dengan anggapan atau prasangka penyembahnya.

Apa saja yang dapat menjadi berhala di zaman modren ini? Yang perlu kita waspadai jika seandainya berhala tersebut ada disekitar kita, dan mungkin dapat melibatkan diri kita dapat terikut menjadikannya berhala yang dapat menjadikan diri kita dapat terjerumus ke kemusyrikan.
  1. Menjadikan jabatan dan kedudukan sebagai berhala. Dapat kita lihat betapa banyak calon legislatif yang setres gara-gara tidak terpilih di PEMILU. Betapa banyak calon pemimpin kepala daerah, yang tidak terima kekalahan di PEMILU KADA.
  2. Ada orang yang menjadikan sesuatu profesi dijadikan sebagai berhala. Sehingga menganggap profesi tersebut diduga dapat mendatangkan bahaya, jika tidak melakukan ritual laba. Seorang pedagang mengharuskan dirinya setiap kali penjualan pertama, menepuk-nepukkan uang hasil penjualannya itu kepada barang dagangan yang lainnya. Pada profesi lain pun demikian. Ketika panggilan azan, sementara sedang ada kesibukan pekerjaan. Panggilan mana yang didahulukan?
  3. Menurut Al-Quran dapat saja seseorang itu menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan. Jika kehendak hawa nafsunya lebih ia ikuti dari pada kehendak dan perintah Allah swt.QS Yunus : 29 Allah berfirman "Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami)" Artinya, orang yang menyembah berhala itu sebenarnya bukanlah menyembah berhala, tetapi hawa nafsunya sendirilah yang mereka sembah.

Sabtu, 14 Mei 2011

Beriman Dengan Akhirat

Beriman dengan adanya hari akhirat, adalah salah satu hal penting dalam keimanan seseorang. Banyak ayat-ayat dalam al quran menjelaskan bahwa beriman pada hari akhirat ditempatkan setelah perkataan beriman pada Allah swt. Karena hari akhir adalah hari pembalasan amal kebajikan, kebaikan dan perbuatan keburukan.

Apakah jika akhirat itu tiada tidak lagi menyembah Allah? Pertanyaan ini sebenarnya diluar konteks pembicaraan tulisan ini, tetapi cukup menarik untuk dikaji dan dikaitkan dengan beriman pada hari akhirat. Tuhan sebagai maha pencipta, termasuk menciptakan diri kita, adalah zat yang paling berhak disembah, baik ada hari akhirat maupun tiada. Tetapi motivasi apa, yang dapat dijadikan alasan seseorang berbuat baik? Kalau tidak adanya balasan di hari akhirat? Tidak ada Surga, dan tidak ada Neraka? Jika anda menemukan jawaban untuk mendapatkan Ridho Allah swt, ya memang itulah jawaban satu-satunya, karena apa lagi selain itu. Memang benar untuk mendapatkan Ridho Allah swt, yang sebenarnya dibalik kata-kata itu juga mengharapkan Surga Allah swt juga, bukan?

Bagaimana seandainya seseorang tidak percaya pada hari akhirat?

Orang yang tidak percaya pada hari akhirat, yang percaya hidup hanya sebatas hidup didunia saja, dan tidak ada lagi hari setelah kematian, tidak ada Surga dan Neraka, maka orang tersebut:
  1. Mati-matian mengejar dunia. Seandainya dunia tidak ia dapatkan maka ia akan frustasi bisa jadi bunuh diri. Bagi yang mendapatkan sedikit kesenangan dunia, ia akan takut akan kematian. Karena ia merasa bahwa sudah berusaha keras untuk mendapatkan kebahagiaan, belum sempat ia nikmati seluruhnya, atau merasa sayang untuk meninggalkan dunia ini. Padahal sebenarnya mau atau tidak mau kematian itu akan pasti datang, cepat atau lambat, seseorang tersebut pasti akan meninggalkan dunia ini.


  2. Stress pada penyakit dan ketuaan atau usia lanjut. Sama seperti kematian usia lanjut dan penyakit juga amat ditakuti oleh orang yang tidak percaya pada hari akhirat, karena kebahagiaan hidupnya hanya sebatas umur manusia, yang dipotong usia muda. Penyakit dan Ketuaan adalah perenggut waktu, kesenangan dan kebahagiaan dunia.


  3. Tidak ada kata tanpa pamrih. Bagi orang yang hanya percaya hidup didunia, sangat mengharap balasan atas segala perbuatan baiknya. Balasan yang diharapkan tentunya balasan didunia. Mulai dari materi, harta, uang, upah, sampai pada promosi pangkat, goal tujuan tertentu, pujian, kedudukan dan sebagainya. Orang yang tidak percaya pada hari akhirat sangat membenci kerja bakti.


  4. Stres jika perbuatan baiknya hanya dilakukan sendiri. Ada juga orang yang tidak percaya pada akhirat, mereka berbuat baik karena adanya kepentingan bersama. Seperti menjaga kebersihan lingkungan. Sadar mereka melakukan perbuatan tidak akan mendapat upah atau gaji atau pujian, tetapi mereka dapatkan adalah hasil dari menjaga kebersihan itu sendiri, yaitu lingkungan mereka yang bersih. Hal ini mereka mau melakukan karena bersama-sama. Kalau hanya sendiri menjaga kebersihan lingkungan iapun sama seperti lingkungannya tidak mau menjaga kebersihan. Kesadaran pribadi untuk berbuat baik itu tidak ada, tanpa pamrih, atau ikhlas.


Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...