Tampilkan postingan dengan label aqidah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aqidah. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Desember 2023

Pesan Yahya Sinwar, pimpinan Hamas di Jalur Gaza kepada Ketua dan Anggota Biro Politik Hamas:

 #BreakingNews I 


🔻Brigade Izzuddin Al-Qassam telah melancarkan pertempuran tersengitnya dan mematikan, yang belum pernah terjadi dalam pertempuran sebelumnya. Pasukan musuh menderita kerugian besar, baik nyawa maupun kehancuran alat tempur.

🔻Selama perang darat berlangsung, Brigade Al-Qassam berhasil menargetkan sedikitnya 5.000 tentara dan perwira penjajah israel. 1/3 dari mereka tewas, 1/3 lagi terluka parah dan 1/3 sisanya alami cacat permanen. Sedangkan jumlah kendaraan militer musuh yang hancur sebanyak 750 buah, kondisinya hancur keseluruhan dan sebagian

🔻Serangan Brigade Al-Qassam berhasil menghancurkan pasukan musuh, dan hingga kini tetap dengan misi itu. Al-Qassam sedikitpun tidak akan tunduk terhadap syarat penjajah!

Sumber: Aljazeera
___

Simak terus kabar Palestina terkini di channel Telegram:

🇵🇸 Halopalestina
✅ Join Channel: https://t.me/halopalestinacomv

Senin, 30 November 2015

Muhammad dalam wedha


Berita akan adanya nabi terakhir bukan saja ada pada kitab agama samawi (Yahudi dan Nasrani), tetapi ternyata ada pada agama budaya seperti Hindu. Bagaimana mungkin ada kaitannya, sedangkan ia bukan kitab suci yang tidak berasal wahyu seperti Qur’an, injil dan Taurat? Inilah kenyataannya, bahwa kitab suci Hindu juga mengabarkan adanya nabi terakhir yang akan dibangkitkan. Agama Hindu sudah ada duluan jauh sebelum adanya Nabi Muhammad saw, (Islam).
Seorang profesor Ahli Bahasa di India telah berhasil menterjemahkan sebuah kitab Wedha, yang ternyata di dalam kitab tersebut  terdapat ayat yang memberitakan tentang akan adanya seorang seorang utusan yang memberi petunjuk. Petunjuk yang maha agung begitulah hasil terjemahan dari Kalky Autar yang menjadi judul buku sang profesor tersebut. Profesor tersebut bernama Waid Barkash adalah pendeta besar kaum brahmana. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri yang menjadi utusan untuk menyampaikan Kalky Autar sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.


Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri penyampai KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.



Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.



Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.



Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq.
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –; dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :

“Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”



Kalau anda baca tulisan diatas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.



Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.



– Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yang terpuji”. Jadi Narasangsa artinya : orang yang terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti : orang yang terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dg Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yang sama dengan Nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yang bisa berarti : pangeran kedamaian, dan bisa berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yang hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.



– Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.



– Mantra 3 mengatakan : ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dengan Nabi agung umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW.



– Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yang terpuji. Nabi Muhammad yang juga dipanggil dengan nama Ahmad adalah berarti juga “orang yang terpuji” yang terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.
Beberapa ramalan lainnya :



– Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : “akkaru” yang artinya : “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yang mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.



– Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yang seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yang berarti yang terpuji, yang akan mengalahkan kepala-suku-suku dari suku-suku di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.



– Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan “Suslama” yg artinya lagi-lagi adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.



– Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dengan Nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.



– Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang-undang abadi, yang jelas mengacu pada Nabi Muhammad yang akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yang berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yang menerima undang-undang abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yang dianugrahi undang-undang abadi”.


Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab-kitab Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yang berbeda dalam kitab weda dg nama Narasangsa artinya adalah sama dengan arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.



Kalky Autar
Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari Alahabad University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yang ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca : autar). “av” artinya : turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir”.



Pundit Vaid Parkash – sang professor (yang menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya Nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.



Disebutkan dalam Nashpropesy, Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat-ayat yang menyebutkan adalah :


– Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia.


– Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash


– Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin – kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar.


– Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang-orang jahat.


– Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang.


– Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir.


– Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop.


– Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada Nabi Muhammad SAW.


Penjelasannya demikian :

– Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari Nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yang artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sebagai Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sebagai Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.


– Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yang sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yang dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.


– Sambala bahasa arabnya adalah tempat yang aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yang terkenal dengan nama “Darul Aman” yaitu tempat yang aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa Nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.


Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal.


Sebagai Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi-nabi yang dikirim Tuhan seperti yang terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.


– Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.


– Dia akan memiliki sifat-sifat yang sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad seperti terdapat pada QS. Al-Qalam : 14 “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.


– Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad.


– Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yang sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.


– Dia akan naik kuda putih dengan tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dengan menunggang kuda dan bertempur dengan memegang pedang dengan tangan kanannya.


– Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yang benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yang penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yang terang benderang.


– Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tahu ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.


– Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr Nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah seperti tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yang memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut.”


Subhanallah..



Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yang sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yang meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran Nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yang diberikan Allah bahwa Nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.



Hal ini juga dapat membuka diskusi yg menarik tentang agama Hindu, kitab suci umat Hindu, dan syariat-nya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yang diturunkan oleh Allah jauh sebelum Nabi Muhammad lahir? Kalau ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim”, atau juga bisa disebut “ahlul kitab”? Bagaimana sesungguhnya ajaran agama Hindu itu, dan sesuaikah dengan ajaran Islam?



Minggu, 18 Maret 2012

Mengikuti Salah Satu Mazhab

Ketika seseorang, kita, mungkin saya, atau anda, atau orang lain, berbeda pendapat dalam bidang pelaksanaan ibadah, apakah itu sholat, berwudhu', atau zakaat, selalu kita pada akhirnya menyatakan, kalau aku begini sesuai dengan pendapat guruku, atau sejauh yang aku pelajari, seperti juga guruku, dan aku sependapat dengannya, dan juga sesuai dengan imam mazhab Syafi'i yang aku ikuti juga mengatakan demikian.

Beribadah sebagian wajib dilakukan oleh orang muslim. Beribadah banyak cara dan jenisnya dalam Islam, ada yang wajib dilakukan dan ada pula yang sunat. Dari sekian banyak ibadah baik yang sering dilakukan maupun yang jarang dilakukan, ada satu syarat ketentuan dalam beribadah, yaitu, ibadah itu harus mengikuti ketentuan syari'ah, atau sesuai dengan tuntunan yang diajarkan nabi Muhammad saw.

Begitu banyak ibadah, dan tata caranya, maka timbullah ilmu fiqih, yaitu ilmu tentang hukum-hukum dan tata cara melakukan ibadah. Hukum-hukum halal dan haram, sunat dan makruh, mubah yang dibolehkan dan yang dilarang. Tata cara sholat, cara bersuci termasuk berwuduk dan tayamum, tata cara mengurus jenazah dan sebagainya. Dengan berkembangnya ilmu hukum Islam dan Fiqih, maka banyak orang yang salah dalam memandang Islam. Asal dikatakan atau cerita masalah Islam, maka yang teringat olehnya masalah halal dan haram, masalah sunnah dan bid'ah dan sebagainya. Cara pandang Islam dari segi Fiqih dan hukum saja, menyebabkan kita banyak terjebak pada perselisihan pendapat antara ulama-ulama fiqih, yang biasa kita kenal dengan Khilafiyah.

Padahal Islam tidak hanya Fiqih saja. Banyak hal lain dalam Islam. Masalah Akhlak umpanya. Akhlak adalah bagian dari Islam yang mengutamakan prilaku pribadi seseorang, masalah budi pekerti, hubungan sesama manusia. Bagian ilmu Islam ini berkembang dengan nama Tasawuf. Yang biasa juga menyinggung masalah Aqidah, yaitu hubungan kepada Allah dan sedikit masalah Filsafat. Kajian ini biasanya dikaji dengan berbagai cara dan Metode yang disebut dengan Thoriqot, atau biasa disebut dengan Tarekat di Indonesia. Orang yang mengkaji Islam yang memandang Islam hanya dari segi prilaku dan budi pekerti saja, itulah orang-orang yang mempelajari Tarekat. Dalam mempelajari tarekat tidak begitu dipelajari Halal, Haram dan Bid'ah. Mereka berpendapat hakekatnya mendekat diri pada Tuhan, dengan banyak berzikir dan beribadah. Pandangan seperti ini salah juga, karena melakukan ibadah harus berdasarkan tuntunan dan contoh yang diajarkan rasulullah saw. Kalau tidak demikian ibadah tidak boleh dilakukan.



Cara pandang Islam Yang Menyeluruh
Pandangan yang benar terhadap Islam adalah memandah Islam secara utuh, Keseluruhan ( Syumuliah ). Memandang Islam dari berbagai segi. Hukum Fiqih, Akhlaq dan Aqidah dan sebagainya. Memandang Islam secara sebagian-sebagian menyebabkan terjadi kesalahan dan kesesatan. Contoh memandang Islam secara Ilmu Hukum dan Fiqih saja, menyebabkan terjebak pada pertentangan pendapat antar mazhab, dan terjadi perpecahan di tubuh ummat, timbul perselisihan dan cekcok. Ini akibat memandang Islam tidak secara keseluruhan. Sebagian-sebagian. Hanya dikaji yang mana yang halal dan haram, yang mana yang sunnah dan yang bid'ah yang dilarang dalam Islam. Sehingga dari mulutnya yang keluar adalah kata-kata haram, dan bid'ah saja, ketika harus dihadapkan pada problematika masyarakat. Contoh lain, memandang Islam dari segi Tasawuf saja, mengakibatkan tidak jelas lagi aturan yang harus ditegakkan, Tidak tahu lagi mana yang wajib harus diikuti, dan mana kegiatan yang dapat menggelincirkan pengikutnya jadi keluar dari agama Islam. Banyak pelaku Tarekat jatuh pada kesesatan yang berpendapat tidak perlu sholat lagi. Hal ini tentunya sudah menyalahi dari ajaran dan ketentuan Rasulullah saw. Masalah sholat adalah ibadah yang penting dalam hakekat penyembahan atau pengabdian pada Allah SWT. Sholat itulah hakekat penyembahan pada Allah semata, dan itulah ibadah yang sebenarnya yang telah ditentukan oleh nabi saw. Ibadah-ibadah lain, selain yang diajarkan nabi muhammad saw kepada kita dilarang dilakukan.

Islam pertama kali di dakwahkan Rasulullah adalah "Laa ilaaha illallah" Tiada tuhan selain Allah. Berarti masalah Aqidah yang diutamakan dan yang pertama sekali ditanamkan pada ummat Islam. Bukan fiqih. Seandainya Fiqih duluan, tentunya rasulullah yang pertama sekali diajarkannya adalah Sholat dan perangkat-perangkatnya seperti bersuci dan berwudhu'. Tetapi Rasul tidak mengajarkan sholat duluan.

Dalam mengajarkan hukum-hukum Islam dan Tata cara pelaksanaan Ibadah, pada pengikutnya Rasul ketat dan detail. Namun demikian karena begitu banyaknya lapangan kehidupan, tidak semuanya dijelaskan secara detail, cukup hal-hal pokok, seperti Sholat, zakat, haji, warisan dan sebagainya. Sedangkan hal-hal yang bersifat teknis keduniaan, seperti pertanian, cara perhitungan kalender, dan sebagainya, rasul menyerahkan pada keahlian masing-masing.

Dalam mendalami ilmu fiqih, maka tidak semua dapat dimengerti dengan gamblang, oleh karena itu setiap ulama fiqih (imam-imam mazhab) berbeda-beda dalam penafsiran ayat-ayat hukum, dan hadis-hadis nabi saw. Contoh: Dalam hal yang membatal wudhu', Dalam ayat quran dijelaskan bersentuhan kulit lelaki dan perempuan membatalkan wudhu'. Sedangkan ada hadits shahih yang diriwayatkan Aisyah ra1, menyatakan bahwa bersentuhan kulit lelaki dan perempuan tidak membatalkan wudhu'. Hal yang sepertinya bertentangan ini menimbulkan persepsi dan penafsiran yang berbeda antar ulama fiqih. Imam Sayafi'i menyatakan batal wudhu' ketika bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan, sedangkan imam Hanafi dan imam Hambali menyatakan tidak batal.2

Dari perbedaan pandangan dan penafsiran inilah timbul perbedaan pendapat para ulama fiqih, yang disebut juga mazhab, aliran pemikiran atau pendapat ahli tersebut.

apa itu mazhab?
Mazhab yaitu aliran pemikiran atau pendapat para ahli hukum, sehingga pendapatnya dapat dijadikan rujukan, panutan, dan dasar pengambilan keputusan hukum, disebabkan karena tingginya ilmu yang telah ia kuasai, kepahamannya terhadap ilmu tersebut, Keluasan ilmu dan penguasaannya terhadap ilmu tersebut tidak dapat diragukan lagi. Dalam hal mazhab yang kita bahas kali ini, kepahamannya terhadapa ilmu agama Islam dan Fiqih Islam sudah tidak dapat diragukan lagi. Penguasaan bahasa Arab, sampai ke berbagai dialek suku Quraisy, tata bahasa dan sebagainya, Hapal Al Qur'an 30 Juz sampai kepada berbagai Tafsir dan Sebab-sebab turunnya ayat, Hapal ratusan bahkan mungkin ribuan Hadits. Sehingga orang yang seperti ini memang jika ia berkata satu hukum Islam, atau dia berijtihad, karena tidak dijumpai olehnya dalil yang menunjukkan kearah itu maka, perkataannya atau ijtihadnya, mendekati benar, atau kemungkinan ijtihadnya benar adalah 80 sampai 90 persen.

Mazhab yang menjadi rujukan dalam Islam ada empat. Sebenarnya ada banyak mazhab, tetapi yang terkenal dan menjadi rujukan orang adalah yang empat ini, yaitu: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali.

  1. Imam Hanafi
    Imam Abu Hanifah, atau nama aslinya Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit, Beliau di lahirkan di Kufah Irak tahun 80 Hijriah dan Meninggal di Baghdad Irak tahun 150 Hijriah. Dari Kufah ia belajar dan mengembangkan pemikirannya di Baghdad. Beliau ahli ilmu Fiqih dan pandai mengistimbath hukum berdasarkan Alquran. Beliau yang disebut-sebut sebagai penyusun ilmu Fiqih pertama sekali.
    Imam Abu Hanifah berkata "Aku berpegang pada kitab Allah, aku berpegang pada sunnah Rasulullah saw,kemudian yang tidak aku dapatkannya dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulullah saw, aku berpegang pada perkataan-perkataan sahabat Beliau, aku akan berpegang pada perkataan orang yang aku kehendaki diantara mereka. Dan aku meninggalkan perkataan mereka yang mengambil perkataan selain dari mereka" (Riwayat ibnu Ma'in)3. Selanjutnya Imam Hanafi berkata: " Tidak halal bagi seseorang berpegang pada perkataan saya, selagi ia tidak mengetahui dari mana saya mengambilnya".4
    Banyak sahabat-sahabatnya mempelajari dan mengoreksi mazhabnya. Sahabat-sahabatnya tersebut adalah Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, dan Zufar. Sahabat-sahabatinya tidak mengikuti mazhab Hanafi tetapi membuat mazhab sendiri-sendiri. Mazhab Hanafi ini banyak tersiar di Baghdad, Parsi, Bukhara, Mesir, Syam, dan tempat-tempat lain.

  2. Imam Maliki
    Nama sebenarnya Malik bin Anas Al Ashbahi. Beliau dilahirkan di Madinah tahun 93 Hijriah dan meninggal tahun 170 Hijriah. Beliau adalah seorang ahli hadits, yang mengarang kitab al-Muwatta' yang terkenal itu. Beliau menulis kita al-Muwatta' itu berdasarkan anjuran Khalifah Manshur, yang bertemu dengan beliau ketika Khalifah Manshur melaksanakan Haji. Imam Malik menyusun pendapat mazhabnya berdasarkan empat sumber, yaitu Kitab suci Al-Quran, Sunnah Rasul, ijma' para sahabat, dan qiyas. Dasar yang terakhir jarang sekali ia pergunakan karena ia adalah seorang ahli hadits.Imam Malik pernah berkata: "Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia yang salah dan benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, ambillah dan setiap yang tidak sesuai dengan Al-Kitab dan Sunnah, tinggalkanlah"5. Beliau mempunyai sahabat-sahabat atau murid-murid yang banyak, diantaranya Imam Syafi'i, Al-Laitsy bin As'ad, Abu Ishaq Al Farazi. Pengikut mazhab ini banyak terdapat di Tunisia, Tripoli, Maghribi, dan Mesir.

  3. Imam Syafi'i
    Nama selengkapnya adalah Imam Syafi'i Muhammad bin Idris, lahir di Khuzzah tahun 150 Hijriah, kemudian pindah ke Mekah dan bersyafar ke Medinah. Imam Syafi'i meninggal di Mesir tahun 204 Hijriah. Imam Syafi'i adalah keturunan suku Quraisy. Sewaktu umur 7 tahun beliau sudah hapal Al-Qur'an, dan ketika dia beranjak berumur 10 tahun beliau sudah hapal kitab al-Muwatta' karya Imam Maliki, guru beliau. Pada umur 20 tahun Ia telah mendapat izin dari Muslim bin Khalid gurunya untuk berfatwa. Pada usia ini pula Imam Syafi'i mulai berguru pada Imam Malik di Madinah. Dan pada Usia yang sama dia juga melakukan perjalanan ke Irak, dan bertemu dengan Imam Abu Hanifah, dan meneruskan perjalanannya ke Persia. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih dua tahun ini banyak menambah pengalaman dan pengetahuan Imam Syafi'i dalam bidang kehidupan. Kemudian di minta oleh khalifah Harun al-Rasyid untuk menetap di Baghdad. Disinilah beliau menyebarkan pendapat dan pandangan-pandangannya yang diterima oleh banyak kalangan. Negara yang mengikuti mazhab Syafi'i adalah Mesir, Kurdistan, Yaman, Adden, Hadaramaut, Makkah, Pakistan dan Indonesia

  4. Imam Hambali
    Nama selengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal. Beliau dilahirkan di Baghdad Irak, dan meninggal dunia pada hari Jum'at tanggal 12 Rabi'ul awal tahun 241 Hijriah. Beliau Belajar sejak kecil di Baghdad, Syam, Hijaz, dan Yaman. Imam Hambali ini adalah murid Imam Syafi'i. Imam Syafi'i memuji beliau Ahmad bin Hambal dengan mengatakan tidak aku tinggalkan di Baghdad seorang yang lebih taqwa, lebih alim, lebih wara', selain Ahmad bin Hambal yang telah banyak menghapal hadits. Dalam memberikan Fatwa dia sangat berhati-hati betul, ada atau tidak dalil, atau atsar sahabat mengenai suatu perkara. Dalam pertimbangan Fatwa Imam Hambali memakai Dalil Qur'an dan Hadits, seterusnya fatwa sahabat, kemudian Hadits lemah dan mursal yang tidak menyalahi hadits-hadits lain, kemudian yang terakhir adalah qiyas, dipakai jika tidak ada jalan lain.

Sebenarnya ada banyak Mazhab, seperti yang telah diceritakan bahwa anak murid dari Imam Hanafi, tidak mengikuti sepenuhnya mazhab Imam Hanafi, tetapi malah membuat mazhab sendiri-sendiri. Selain yang empat itu sebenarnya ada Mazhab Hasan al-Basri, Mazhab AtTsaury ibnu Abi Layla, Mazhab Auza'iy, Mazhab Al-laits, semuanya itu mempunyai ajaran dan pendapatnya sendiri-sendiri.

Mazhab Modren
Sekarang ini masih berkembang mazhab, yang memberikan warna ajarannya sendiri, yang mempunyai ciri khusus.Mazhab ini lahir berupa pergerakan dakwah, jamaah pengajian, maupun aliran pemikiran dan sebagainya. Membutuhkan waktu yang mendalam untuk meneliti satu persatu setiap jamaah yang ada.

Haruskah mengikuti mazhab tertentu?
Tidak ada satu aturan atau ketentuan yang mengharuskan kita untuk mengikuti salah satu mazhab. Tetapi sebagai orang yang belum banyak mengetahui seluk-beluk agama Islam sebaiknya mengikuti salah satu mazhab yang diyakini paling benar, jika ditinjau dari dalil dan argumen yang ia kemukakan.Jika kita belum tahu benar dalil (ayat Quran maupun Hadits) yang menjadi dasar ditetapkannya sebagai hukum oleh ahli fiqih mazhab, sebaiknya kita mengikuti salah satu mazhab tentang perkara yang diperselisihkan, sampai kita mengetahui dasar hukum ditetapkannya perkara tersebut. Allah berfirman:
فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,(QS An Nahl : ayat 43)

Dari ayat diatas kita diperintahkan untuk bertanya pada yang lebih ahli, jika kita tidak mengetahui sesuatu perkara.

Contoh penerapan: Mengenai air musta'mal, yaitu air bekas bersuci atau berwudu', yang menurut Imam Safi'i adalah dilarang memakainya karena air bekas bersuci tidak dapat dipakai lagi untuk bersuci, walaupun hanya setetes. Setetes air bekas wudhu' yang menetes ke wadah tempat air, yang digunakan untuk berwudhuk, maka air dalam wadah tersebut harus diganti dan tidak boleh lagi untuk berwudhu'. Imam Hanafi, dan Imam Hambali, tidak sependapat demikian. Jika saya memilih pendapat Imam Syafi'i, dengan alasan, air bekas wudhu' sudah dikotori dengan keringat seseorang, kena daki dan debu yang telah menempel ditubuh seseorang.6 Jadi, sepertinya pendapat mengenai dibolehkannya memakai air berulang-ulang, dari bekas wudhu' sepertinya bertentangan dengan ajaran Islam pada umumnya, yang mengajarkan hidup bersih dan suci. Pemakaian air musta'mal dibolehkan hanya pada kondisi darurat, tidak ditemukannya air, atau pada tempat sangat susah ditemukan air, seperti di padang pasir.

Pendapat para Imam Mazhab mengenai pengikutnya
Pada intinya keempat Imam sepakat untuk tidak fanatik, atau taqlid buta, mengikuti mazhabnya. Pada umumnya mereka mengatakan bahwa jika ada dalil, baik Al-Qur'an maupun Hadits, lebih shahih, lebih jelas pegangannya, maka para imam itupun mengikut paham yang lebih kuat dalilnya.

Talfiq dan Takhayyur
Talfiq adalah tebang pilih. Yaitu memilih-milih pendapat yang ringan-ringan saja dari berbagai mazhab. Sikap yang semacam ini menodai semangat mencari kebenaran. Sikap ini dilakukan oleh orang yang lemah imannya, malas melakukan ibadah dan amal shaleh, dan tidak peduli dengan kebenaran. Kalau ini dilakukan mengapa tidak sekalian saja tidak beragama? Istilah Talfiq ini dilontarkan oleh orang yang pengikut fanatik mazhab. Mereka berpendapat, jika mengikut salah satu mazhab maka, tidak boleh melaksanakan yang ringan-ringan saja dari hukum mazhab tertentu (Talfiq). Jika ingin mengikuti salah satu mazhab, maka hendaklah mengikuti keseluruhan pendapatnya. Pendapat seperti ini menyalahi pendapat Imam itu sendiri, jika ada dalil yang lebih kuat harus berpegang pada dalil yang lebih kuat maka tinggalkan pendapat imam tersebut, karena imam tersebut juga manusia, bisa salah, bisa juga benar.
Takhayyur yaitu: memakai paham mazhab setempat karena tidak memungkinkan memakai mazhab yang diikuti karena masyarakat kebanyakan pada umumnya di tempat itu berlainan mazhab dengan yang diikuti. Contoh: Orang Indonesia yang menganut paham mazhab Syafi'i, yang berkeyakinan bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan wudhu' jadi batal. Sedangkan dia berada di negara yang masyarakat pada umumnya di negara tersebut bermazhab hambali, yang tidak berkeyakinan bersentuhan kulit, laki-laki dan perempuan batal wudhu'. Maka orang Indonesia ini, mengikut mazhab Hambali, karena tidak memungkinkan memakai paham mazhabnya karena orang lain tentunya tidak saling menjaga jarak setelah berwudhu'. Sikap Takhayyur ini masih dibolehkan karena adanya kondisi keadaan yang memaksa dia berbuat seperti paham masyarakat pada umumnya.

Sampai dimana pengetahuan kita terhadap mazhab yang kita ikuti?
Bagaimana kita mengatakan kita sebagai pengikut salah satu mazhab tetapi jika sebenarnya kita tidak mengetahui sama sekali ajaran mazhab yang kita ikuti? Bukankah itu sebenarnya lebih parah dari pada Talfiq yang baru saja kita bicarakan? Banyak dari orang Indonesia, mengaku pengikut mazhab Syafi'i sangat fanatik, membela mati-matian mazhabnya, tetapi pernah kita bertanya pada diri sendiri sampai sejauh mana kita memahami ajaran mazhab kita sendiri? Jika kita tidak tahu mengenai ajaran mazhab kita maka kita sebenarnya bukan pengikut dari mazhab itu. Artinya kita tidak perlu bela-bela mazhab yang sebenarnya kita tidak termasuk kedalam mazhab tersebut.

Hakekat dan Syari'at
Istilah ini diambil dari istilah orang yang mengkaji tasawuf. Tapi saya pakai dengan makna lain. Yang saya maksud dengan hakekat disini adalah maksud dari diterapkannya syari'at bagi manusia, contoh: Pada hakekatnya kita diperintahkan menutup aurat, bagaimana model pakaian yang dapat menutup aurat itu, tergantung teknis masing-masing. Pakai surban, pada hakekatnya adalah agar rambut tidak berserakan dan menghalangi wajah dan kening ketika bersujud. Bagai mana pakaiannya apakan pakai kain pengikat seperti surban, pakai peci, pakai kupiah, atau topi, itu tergantung dari teknis dan adat setempat. Kalau di Jawa mungkin sholatnya pakai blangkon, Di daerah Melayu seperti Riau pakai ikat kepala, itu semua tidaklah menjadi masalah. Yang mesti seperti rasul percis itu hanya ibadah seperti sholat, haji, dan lain-lain, karena ada hadits yang mengatakan "Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat". "Ambilah manasik haji yang seperti aku lakukan" dan sebagainya.
Syari'at syari'at adalah ketentuan hukum yang berlaku, dan tidak boleh dirobah-robah atau diperbarui. Biasanya berkaitan dengan ibadah, seperti, sholat, puasa, hajji, aqiqah, qurban, dan sebagainya, atau hukum-hukum yang sudah tetap dalilnya dalam al-qur'an maupun sunnah seperti haramnya daging babi, khamar, zina dan sebagainya hal ini tidak dapat dirobah-robah harus mengikuti ketentuan rasulullah saw. Sedangkan yang lain selain dari pada syari'at yang di tetapkan seperti hal-hal teknis hanya diperlukan hakekatnya. Contoh lagi pergi hajji ketanah suci, di tanah suci, tata cara hajji sudah ditetapkan oleh rasulullah, hanya saja menuju tanah sucinya pakai kendaraan apa, pakai kapal, naik pesawat, naik unta, atau jalan kaki tidak di tetapkan, asal maksud tercapai, semua sah-sah saja. Pada hakekatnya 'kan sampai ke tanah sucinya dulu. Mau pakai kendaraan apa terserah.

Sunnah dan Bid'ah
Supaya lebih jelas pembahasan ini saya terangkan masalah bid'ah dulu. Bid'ah yaitu segala sesuatu hal yang baru, inovasi baru, temuan baru, cara baru dan sebagainya diluar seperti yang dicontohkan rasul. Perbuatan bid'ah ini tidak boleh dilakukan dalam agama Islam, terutama dalam hal Ibadah. Sedangkan Sunnah yaitu segala sesuatu yang diperintahkan, dicontohkan dan disenangi rasulullah saw adalah sunnah. Seperti yang telah diterangkan bahwa yang patut percis seperti tuntunan rasul itu hanya hal ibadah. Sedangkan yang lain selain ibadah tidak perlu ikut percis. Asal hakekatnya tercapai, semua jadi sah-sah saja. Contoh: beperang pada zaman rasul pakai pedag kendaraan unta dan kuda, pada hakekatnyakan melawan musuh. Zaman sekarang perang tentunya tidak pakai pedang lagi, asal hakekatnya melawan musuh, apapun senjatanya, terserah. Jadi untuk mengikuti sunnah, kita tidak perlu harus berkendaraan unta, karena ada mobil yang lebih baik, kenapa pakai unta?

Kesimpulan
Cara pandang Islam yang menyeluruh, bukan sebagian-sebagian, itulah cara pandang Islam yang benar.
Cara pandang pada sebagian saja misalnya pada tatanan fiqih saja maka, akan berujung pada Khilafiyah, dan konflik sesama muslim.
Kita harus mengikut mazhab yang ada, mengetahui dalil-dalilnya, jika kita tidak begitu banyak tahu mengenai hukum-hukum syari'at. Tetapi hal itu bukanlah menjadi ketentuan yang harus kita lakukan, karena semuanya terpulang pada diri kita sendirilah yang bertanggung jawab di mahkamah robbul izati, akan mempertanggung jawabkan akal yang telah diberikan Allah kepada kita.
Imam-imam mazhab ada empat semuanya tidak memerintahkan untuk ta'at kepada mazhabnya. Dan dalil al-Qur'an dan Sunnah (Islam)pun tidak ada memerintahkan demikian.
Tidak boleh Talfiq memilih yang ringan-ringan saja dari hukum-hukum mazhab tersebut, tetapi harus mencari yang mana diyakini yang paling benar, walaupun yang benar itu berat terasa jika dilaksanakan.
Dalam menentukan Sunnah dan Bid'ah janganlah terlalu cepat menarik kesimpulan jika tidak ada pada sunnah adalah bid'ah, hal itu belum tentu demikian. Atau sebaliknya membiarkan segala macam bid'ah yang dilakukan masyarakat, dengan alasan bahwa sesuatu itu tidak semua ada dalilnya, ini juga salah.

Catatan Kaki:
  1. Hadits ini cukup populer bagi pembela bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan tidak membatalkan Wudhu', tapi sayang saya belum mendapatkan teks tertulisnya. Ini hadits saya dapat dari muballigh yang sedang wirid. Katanya derajat hadits Mutawatir, dan Shahid. Hadits ini pernah juga saya baca, tetapi saya lupa pernah baca dimana. Bunyi Hadis kira-kira sebagai berikut: Dari Aisyah ra, berkata: Disuatu malam aku bangun dari tidur, tidak mendapati rasulullah saw berada disisiku. Aku meraba-raba disekitar tempat aku tidur. Aku menyentuh betis rasul saw yang sedang sujud melakukan sholat malam. Tetapi beliau terus sholat, dan aku menunggunya sampai rasulullah menyelesaikan sholatnya. Ketika telah selesai, aku bertanya pada rasul: "Mengapa engkau teruskan sholat sementara aku telah menyentuh kakimu, bukankah bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan membatalkan wudhu'? Rasul Menjawab: "wahai Aisyah, ketahuilah bahwa bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan tidak membatalkan wudhu'.
  2. Mengenai hal batalnya wudhu', ketika bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan, akan saya bahas pada posting blog pada masa akan datang, kalau ada kesempatan insya Allah.
  3. Riwayat ibnu Ma'in dalam kitabnya Tarikh-nya no 4219, lihat Manhaj As Salafi India, Syaik Muhammad Nasiruddin Albani
  4. Ibnu 'abdil Bar, al-intiqo'u fi fadha'il its-tsulatsati dalam Muhammad Nashiruddin Albani, 1992, Sifat Shalat Nabi, Gema Risalah Press Bandung. hal 14.
  5. Ibnu 'Abdi Bar, Jami' dalam ibid., hal 16
  6. Mengenai perkara air musta'mal ini mungkin akan dibahas pada posting blog yang akan datang kalau ada kesempatan insya Allah.

Senin, 09 Januari 2012

Mencintai Allah

Mencintai Allah, sepertinya asing ditelinga, karena wujud Allah tidak terlihat dan dapat ditangkap oleh panca indra manusia. Tetapi bukanlah suatu hal yang tidak mungkin, bukankah ada orang yang cinta jarak jauh, hubungan melalui surat, tetapi mereka tetap saling mencintai. Mungkin posisinya hampir sama dengan itu. Mencintai Allah adalah merupakan puncak keimanan kepada Allah ta'ala, setelah mengenalnya, dan akhirnya mencintainya. Banyak tokoh-tokoh tasawuf, yang karena mencintai Allah, ia mengabdikan sepanjang hidupnya hanya untuk mendapat ridho Allah. Kita barangkali tidak akan pernah mendapat ridho Allah selagi kita tidak pernah mencoba untuk mencintainya. Tokoh-tokoh tasawuf seperti Ibrahim bin adham, dan Rabi'ah al Adawiyah adalah tokoh-tokoh tasawuf yang mencintai Allah dan mengabdikan diri sepanjang hidupnya hanya untuk Allah dan mendapatkan cinta dan ridhoNya.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًۭا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّۭا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًۭا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Quran Surat 2 (Albaqoroh): ayat 165)
Ibrahim bin adham pergi ke Mekah dan menggelantungi kiswah ka'bah dengan berlingan air mata ia bersajak
"Semua makhluk telah aku tinggalkan, karena cintaku kepada engkau. Keluargaku aku biarkan jadi piatu, agar aku dapat melihat wajahMu. Biar tubuh ini akan dikerat terpotong-potong, lantaranku cinta kepadaMu, namun hati ini tidak akan berpaling kepada selain Engkau.
Nabi Daud juga berdoa mengharap cinta kepada Allah, yang nabi Allah saw telah menyebut nabi Daud ini sebagai orang yang paling rajin ibadahnya.
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)
untuk lebih panjang lebar mengenai Do’a nabi Daud bisa dilihat blog Intifadhah87...memohon cinta Allah Allah memberikan penghargaan bagi orang yang mencintai Allah dan Rasulnya diatas segala cinta yang ia miliki.
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Quran Surat 3 (Ali Imran):ayat 31)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah saw.: Kapankah kiamat itu tiba? Rasulullah saw. bersabda: Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Lelaki itu menjawab: Cinta Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.(Shahih Muslim No.4775)
Diakhir zaman kata rasulullah saw, ummat Islam terombang-ambing seperti buih di lautan. Sedangkan keadaannya menjadi santapan orang-orang kafir. Seperti santapan ketika orang tengah menghadapi satu talam hidangan, saling berebutan. Ketika itu jumlah ummat Islam bukanlah jumlah yang sedikit, tetapi kwalitasnya yang sangat lemah, disebabkan oleh satu penyakit yang disebut dengan wahnun, yaitu: amat sangat cintanya pada dunia, dan amat sangat takut akan mati.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(Quran Surat 3 Ali Imran : ayat 14)
Allah mencela orang-orang yang hanya mencintai dunia semata tanpa ada rasa mencintai pada Allah dan rasulnya.
قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌۭ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍۢ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.(Quran Surat 9 Taubah: ayat 24)

Minggu, 31 Juli 2011

Ketika Nikmat Menjadi Bencana

Nikmat adalah suatu anugrah tuhan yang tiada terkira. Bagaimana hidup dunia jika tidak diberikan kenikmatan oleh tuhan. Tentulah kehidupan dunia tidak lagi nyaman, melainkan penuh penderitaan dan kepedihan.

Tetapi Allah menciptakan kenikmatan di dunia, tetapi juga di ciptakannya penderitaan, sebagai penyeimbang dari kenikmatan tersebut. Nikmat akan terasa nikmat apabila telah mengalami penderitaan. Bagaimana jika kehidupan ini hanya nikmat saja tanpa penderitaan? Jangan dikira enak! Kenapa? Karena nikmat, nyaman, menjadi suatu hal yang biasa, dan rutin saja, bukanlah menjadi suatu kenikmatan, malah akan timbul kebosanan. Orang akan lupa bahwa kenimatan itu adalah nikmat. Orang akan sadar atas betapa pentingnya nikmat kesehatan yang telah ia miliki, apabila ia telah merasakan sakit. Ketika sakit, betapa terhalangnya segala macam perbuatan. Orang yang sakit, ia akan berkata "seandainya aku sehat". Tetapi bagi orang yang sehat tidak pernah ia teringat seandainya ia tidak sehat ia tidak dapat berbuat seperti biasa yang ia lakukan. Itulah sebabnya Allah ciptakan di dunia ini seimbang, ada sehat ada sakit, ada kaya ada miskin, ada enak ada derita, ada nikmat ada juga Bencana.
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
(QS: ayat)

Kenikmatan akan berubah menjadi bencana ketika kenikmatan tersebut diperturutkan. Menikmati kenikmatan juga ada seninya. Kenikmatan tersebut ada batasnya. Jangan terlalu diperturutkan. Karenakan akan dapat merusakkan. Rusak bukan saja nikmatnya jadi rusak, tetapi orang penikmatpun menjadi rusak. Nonton Televisi itu nikmat, tetapi menonton TV saja terus-menerus, tidak lagi nikmat. Mata butuh istirahat, badan butuh makan dan Istirahat, begitu juga Otak yang dapat lelah. Menonton Televisi dalam waktu yang lama akan menimbulkan ketegangan-ketegangan syaraf yang seharusnya butuh istirahat.

Begitu pula kenikmatan yang lainnya. Vidio Game, adalah contoh yang lebih parah lagi. Main Game Komputer atau Vidio Game selama 3 hari 3 malam tanpa tidur bisa mati ditempat.

Begitulah Allah ajarkan kepada kita untuk membatasi atas nikmat yang telah diberikan kepada kita jangan terlalau dipakai secara berlebihan. Karena akan dapat menimbulkan bencana, kerusakan. Agama Islam mengajarkan kepada kita, agar tidak memperturutkan hawa nafsu. Di bulan suci Ramadhan kita dilatih untuk hidup seimbang, wajar, dan manusiawi. Itulah Allah katakan bahwa Quran itu adalah petunjuk bagi manusia, agar manusia menjadi manusia, bukan robot.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).
(QS: ayat)

Hidup seimbang, ada bekerja yang bermanfaat bagi kehidupan, ada hubungan vertikal dengan tuhan, melalui sholat, ada hubungan horizontal, sosial, ketika bertemu tetangga di masjid sholat berjamaah, Dalam sholatpun manusia rileks, semua ketegangan saraf-sarafnya mengendur, dan peredaran darahnya lancar. Ketika sujud adalah mengalirkan darah ke otak sekaligus memberikan Oksigen yang cukup bagi otak.
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
(QS: Al Jatsiyah ayat 23)

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
(QS: Thoha ayat 124)

Ketika orang lupa pada tuhan, menikmati kenikmatan secara berlebihan, memperturutkan hawa nafsu, bahkan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan. Maka manusia tidak lagi manusia. Manusianya sudah mati, yang ada hanya mayat-mayat yang berjalan, bagaikan robot-robot yang hidup tanpa ruh.

Demikianlah Allah sebenarnya mengajarkan seimbang dalam hidup kita, antar hubungan dengan tuhan dan hubungan dengan manusia, antara bekerja mencari rizki dengan menikmati hidup yang menyehatkan. Allah memberi petunjuk bagi manusia agar manusia menjadi manusia, bukan hewan, bukan robot, dan bukan mayat hidup. Allahu a'lam.

Sabtu, 30 Juli 2011

Tujuan Hidup Seorang Muslim (2)


Setiap orang mempunyai tujuan hidup dan Tujuan Hidup yang mana yang seharusnya dipilih seorang Muslim.
Tujuan Hidup seorang Mukmin
Seorang Mukmin Hidupnya disandarkan pada Allah yang maha pencipta dan penguasa kehidupan, selain kita diharuskan juga berusaha, begitu pula tujuan Hidup.
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.(QS: Al An 'aam ayat 162 )

Seperti ayat diatas, bukankah menjadi do'a setiap kali sholat, menjadi do'a pembuka sholat? Artinya hal itu memang penting dan itulah yang menjadi tujuan seorang muslim.
Segala Sholat, dan apapun ibadah yang ia lakukan, segala macam yang ada dan atas kehidupannya, Bahkan jiwanya, nyawanya, kematiannya, jika dikehendaki Allah harus mati, dia pun rela melepasnya demi keridhoan Allah semata.

Orang-orang yang tujuan hidupnya selain Allah, kehidupannya sempit sebatas dunia saja. Tidak ada bagian akhirat, bahkan mungkin tidak mempercayai adanya akhirat. Orang-orang seperti ini hanya mencari kesenangan sesaat, untuk kebutuhan dunia saja, bahkan mungkin saat ini saja, tanpa memikirkan masa depan, apalagi jauh kedepan yaitu akhirat. Orang yang hanya memikirkan kepentingan sesaat, pragmatisme, selalu tidak peduli aturan, asal kepentingan dan kebutuhan saat ini tercapai, maka akibat masa yang akan datang tidak menjadi pikirannya.
Orang-orang seperti ini tidak mau menempuh cara-cara yang sulit dan jauh, karena mereka untuk memenuhi kebutuhan sesaat saja tanpa memikirkan masa depan dia maupun orang-orang yang bersamanya atau terlibat dengannya.
Sesuai sekali sebagaimana yang digambarkan tuhan kepada kita.
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jika kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu" Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta (QS: At Taubah ayat 42)


Bagi orang-orang yang tujuan hidupnya untuk mencapai keridhoan Allah, maka dia berada pada tujuan yang benar, tujuan yang haq, tujuan yang dikehendaki Allah swt yang maha pencipta dan penguasa alam raya, tujuan yang selamat dunia dan akhirat.

Orang muslim yang bersandar pada Allah dan tujuannya untuk mencapai keridhoan Allah semata, maka Allah ridho dan memberikan ganjaran berupa pahala bagi setiap kehidupannya, karena telah menjadikan kesegala kehidupannya menjadi ibadah ikhlas hanya pada Allah semata. Inilah tujuan yang dikehendaki Allah, tujuan mengapa manusia dicipatakan.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(QS: Adz Dzariyaat : 56)

Diciptakan Jin dan Manusia untuk menjadikan seluruh kehidupannya menjadi ibadah semata-mata untuk mendapat ridhonya, menjadi ibadah, dan mendapat ganjaran pahala atas kehidupannya, karena Allah ridho dan sesuai dengan yang dikehendakinya.

Jika tujuannya untuk mendapat ridho Allah di setiap detik kehidupannya, maka dia berada pada jalan yang benar, berpegang pada pegangan yang kuat, pada tujuan yang tidak tergoyahkan.
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا
barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus (QS: Albaqarah ayat 256)

Meraka berjanji kepada Allah dengan syahadat yang mereka ucapkan, untuk menjadikan hidup dan matinya hanya untuk keridhoan Allah, dan dengan itu mereka rela mati, dan sebagian ada yang gugur di medan juang dan sebagian lagi menunggu-nunggu terhadap tugas perjuangan yang akan dibebankan padanya.
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلا
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya), (QS: Al Ahzab ayat 23)

Sedangkan orang-orang yang tujuan hidupnya selain ridho Allah mereka hanya untuk kepentingan dunia saja. Mereka berbuat hanya untuk kebanggaan diri sendiri, kebesaran dunia sajalah yang mereka bangga-banggakan, tanpa tahu hakekat kehidupan sebenarnya.
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?(QS: ayat)

Kehebatan fisik, tubuh-tubuhnya membuat kagum, tetapi hanya itulah yang mereka cari, mereka membangga-banggakan kekuatan fisiknya, kekayaan yang mereka miliki, peralatan yang mereka punyai, tetapi hilang dari arti hakikat kehidupan, perjuangan menegakkan keadilan, sehingga mereka digambarkan seperti pohon yang tersandar, berdirinya tidak karena kekuatan akarnya, mereka lemah, dengan sedikit dorongan saja dapat rubuh seketika. Mereka mengira setiap tindak tanduk orang muslim adalah untuk menyerangnya, sehingga sekarang orang-orang seperti ini timbul penyakit yang bernama islamfobia. Allahu a'lam.

Jumat, 29 Juli 2011

Tujuan Hidup Seorang Muslim (1)


Dalam hidup harus mempunyai tujuan hidup. Hidup tanpa tujuan adalah sia-sia atau tidak berdaya guna. Bagi yang mempunyai tujuan, setiap orang yang mempunyai tujuan, tidak sama antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Mempunyai tujuan hidup saja tidak cukup, karena dari sekian banyak tujuan hidup, tentu ada satu tujuan hidup yang baik dan benar. Maka jika mempunyai tujuan hidup, maka tujuan hidup itu harus tujuan yang baik dan benar. Dalam hal ini setiap orang harus memilih, tujuan hidup yang mana yang dianggap baik dan benar. Dalam hal memilih inilah orang harus memilih dengan tepat, harus dipertimbangkan untung ruginya kalau pilihan yang tidak tepat tentunya akan mendapat kerugian. Oleh sebab itu keberhasilan seseorang dalam kehidupan sangat tergantung pada ketepatan dalam memilih ini, terutama sekali adalah memilih tujuan hidup.

Setiap perbuatan pasti ada tujuannya. Hanya saja setiap tujuan itu, bernilai baik dan benar, jika dipandang sebab akibatnya jauh kedepan. Setiap perbuatan sesungguhnya dapat dinilai dari tujuannya. Jika nilai tujuan perbuatan itu tidak baik dan benar maka perbuatan tersebut tidak baik dan benar pula.

Ada tujuan yang dapat dicapai dengan berbagai cara. Dan ada pula tujuan yang hanya dapat dicapai hanya dengan satu cara. Tujuan yang dapat dicapai dengan berbagai cara, ada yang dengan cara baik, ada dengan cara yang lebih baik, atau dengan cara yang terbaik. Kalau dengan cara buruk pun demikian, Cara Buruk, lebih buruk, sampai pada yang paling buruk. Cara mencapai tujuan adalah merupakan proses untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang hanya dapat dilaksanakan dengan satu cara, seperti seseorang yang ingin membuat roti, harus dengan cara membuat roti, tidak bisa dengan cara lain. Sholat contoh lain. Tujuan sholat hanya mendapat ridho Allah semata tidak ada yang lain. Perbuatannya adalah dengan cara yang telah ditentukan oleh Nabi dan RasulNya. Tidak syah sholat jika tidak sesuai dengan cara-cara yang diajarkan Nabi kepada kita.
Rasulullah saw pernah bersabda:
مَنْ عَمِِلََ عََمَلاً لَيْسَ بِهِ أَمْرِنََا فَهُُوَا رَئْدٌ
barangsiapa yang melakukan suatu amal ibadah, jika diluar perintahku maka ianya tertolak(Hadits Mutafaqun alaih)


Mengenai cara ini juga penting, karena merupakan proses tercapainya tujuan baik tujuan utama maupun tujuan antara. Jika prosesnya salah maka tujuan tidak tercapai. Oleh sebab itu bagaimana cara mencapai tujuan itu juga penting. Apakah sudah benar caranya? Kalau benar apakah cara tersebut sudah merupakan cara yang terbaik? Ini perlu dikaji ulang.

Tujuan Hidup Seorang Mukmin
Seorang Mukmin dalam sholatnya setiap pembukaan selalu berdo'a:
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanya untuk Tuhan semesta alam.
Inilah pernyataan yang benar, yang seharusnya dimiliki oleh seorang mukmin, segalanya diserahkan kepada Allah ta'ala, tetapi ini tidak ada paksaan, tetapi bukankah Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah semata?

Rabu, 06 Juli 2011

Rasional Islam (2)

Kaum Rasionalisme kebablasan, demikian pula Mu'tazilah
Paham Mu'tazilah, adalah aliran pemikiran Islam yang berkembang diabad ke lima atau ke enam hijriah. Paham inilah yang kita bahas pada tulisan yang lalu, adalah sebagai paham yang sangat mendewakan akal, atau logika, atau Rasio. Padahal tidak semua dapat dilogikakan karena keghaiban dan keanehan alam semesta serta kekuasaan penciptanya melampaui logika dan akal manusia. Latar belakang munculnya Paham ini adalah karena munculnya perbedaan pendapat dan cara berpikir ummat setelah wafatnya Baginda Rasulullah saw dan berkembangnya ilmu Filsafat dan logika yang berasal dari Yunani yang banyak mempengaruhi cara berpikir ulama pada masa abad kedua hijriah. Selain Paham Mu'tazilah sebelumnya berkembang paham Jabariyah dan Qodariyah, yang kedua-duanya juga memiliki kesalahan dalam berprinsip dan berpikir.

Walau ada yang baik yang diambil dari paham mu'tazilah, seperti menerima hukum kausalitas, tetapi hal tersebut kemungkinan besar adalah adopsi dari pemikiran filsafat Yunani (barat) dari pada hasil pemikiran mereka sendiri.

Dengan hanya mengandalkan logika semata maka, banyak celah kesalahan logika yang mereka ciptakan, demi mendukung peran logika dan hukum kausalitas, yang mereka perjuangkan dan pertahankan. Seperti tidak menerima takdir, dan ketentuan (Qadho) Allah. Padahal Takdir dan Qodho adalah elemen penting dari iman dan aqidah Islam. Karena jika mereka menerima takdir dan Qodho Allah, maka mereka meniadakan hukum kausalitas yang dibuat oleh manusia, artinya setiap perbuatan yang dibuat oleh manusia adalah perbuatan sebab akibat (kausalitas), sehingga manusia memperoleh hasil dari perbuatannya sendiri. Misalkan manusia menanam padi di sawah sehingga manusia mendapat hasil, berupa padi, oleh karena sebab manusia bertani dan bekerja di sawah.
Dan lain sebagainya.

Pengaruh filsafat Yunani sangat besar dengan mendewa-dewakan akal dalam memahami sesuatu. Yang tidak sesuai dengan akal maka mereka tolak, den tidak mau mempercayainya, walaupun hal tersebut sudah nyata di depan mata. Sehingga mereka tidak mau percaya pada hal yang gaib-gaib. Tidak percaya pada Malaikat, Jin, Iblis, Setan, dan hari akhirat karena tidak sesuai dengan akal dan rasio mereka atau tidak ada bukti yang syah. Terhadap ayat-ayat al-Quran yang berarti demikian mereka tafsirkan secara menyimpang dari arti sebenarnya.

Dalam Filsafat Yunani, besar sekali pengaruh Bapak filsuf barat, pemikir, ahli logika, dan ahli matematika, kala itu yang sangat Rene Descartes. Menurut Rene Descartes "semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir." Bahkan Rene sendiri pernah mempertanyakan dirinya,
apakah ia ada atau tidak ada. Kalau ada apa buktinya bahwa ia ada? Jangan-jangan tidak ada, apa pula buktinya jika ia tidak ada? Saya berpikir, berarti saya ada, cogito ergo sum.
Aliran filsafat yang dibawakan Rene ini berpendapat bahwa semua harus rasional. Bahwa semua yang tidak sesuai dengan rasional berarti tidak benar. Sekalipun itu hasil cerapan panca indra. Oleh karena itulah Rene meyakini atas keberadaan dirinya setelah separuh umur yang telah ia lewati.

Oleh sebab itulah kelompok pemikir Mu'tazilah berpendapat bahwa semua yang tidak sesuai rasio tidak benar dan tidak dipercayai. Pemikiran Mu'tazilah sebenarnya adalah kelompok pemikir yang berasal atau belajar dari kelompok pemikir Islam sebelumnya, yaitu kelompok pemikiran Qodariyyah yang berpendapat bahwa Manusia mempunyai kehendak bebas mutlak, dan kehendak bebas mutlak ini tidak berkaitan dengan kehendah Allah yang pencipta, tetapi manusia sendirilah yang menentukan nasib baik maupun buruknya.

Paham Qodariyyah ini sebenarnya tantangan dari paham Jabarriyyah sebelumnya yang menyatakan bahwa manusia dalam bertindak bukanlah kehendak manusia tetapi kehendak Allah sebagai sang pencipta dan penguasa, jika ada sandaran pada kehendaknya maka sandaran tersebut sandaran semu atau palsu.

Paham Asy 'Ariyah atau ahlu sunnah wal jamaah, berpendapat memadukan kedua pendapat itu, yaitu: Manusia dalam bertindak tidak bebas secara Mutlak. Artinya semua itu karena ada izin Allah swt. Namun demikian Allah memberi kebebasan pada manusia untuk berusaha dan berikhtiar untuk selalu senantiasa dalam jalan kebaikan dan kebenaran.

Senin, 04 Juli 2011

Rasional Islam (1)

Islam agaman yang mengedepankan rasio, atau akal dalam melaksanakan agamanya. Tidak cukup hanya iman saja, tanpa akal yang mempertimbangkannya. Kita tidak dapat melaksanakan sholat jika akal kita sedang tidak dapat berfungsi dengan baik. Allah melarang hambanya sholat dalam keadaan mabuk,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,... (QS: An Nisa : 43)
karena mabuk tidak dapat menggunakan akal. Orang yang tidak berakal tidak diwajibkan sholat, seperti anak-anak dan orang gila.

ada tiga belas ayat dalam al Qur'an yang mempertanyakan "Apakah kamu tidak mempergunakan akal?" اَففَلَا تَعْقِِلُونْ , artinya betapa pentingnya menggunakan akal dalam beragama Islam. Akal adalah potensi yang diberikan dan diciptakan tuhan bagi manusia, sangat sayang dan tidak bertanggung jawab namanya jika tidak dipergunakan.
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (QS: Al Isra' ayat 36)

Sedangkan lebih dari tujuh ratus lima puluh ayat (> 750) menurut syaikh Thanthowi adalah ayat kauniyah, yaitu ayat yang mengajak, menyuruh kita berpikir mengenai fenomena alam, sementara hanya sekitar seratus limapuluh saja yang berbicara mengenai fiqih. Hal ini juga berarti kita diperintahkan untuk berfikir dan memperhatikan alam sebagai tanda-tanda kebesaran Allah.

Rasional kebablasan Mu'tazilah
Tetapi tidak semua dapat dirasionalkan karena daya rasio dan akal manusia terbatas, dan sangat terbatas.
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا
... dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS: Al Isra' ayat 85)

Mu'tazilah adalah paham atau aliran pemikiran dalam Islam yang mendewakan akal. Semua ayat-ayat, dapat pemikiran, konsep, semua dirasionalkan oleh kelompok ini. Artinya ayat-ayat atau pendapat, pernyataan yang tidak dapat diterima akal maka tidak mereka terima. Pemikiran seperti ini dianggap paham sesat dan menyimpang karena tidak semua dapat dirasionalkan. Orang yang berpaham mu'tazilah beranggapan perjalanan Isra' Mi'rajnya Rasul sebagai mimpi saja. Dan Jin ditafsirkan sebagai suku badui yang sembunyi dibalik bukit, atau Syaikh Muhammad Ridha adalah menafsirkan Jin sebagai Jasad Renik atau microba.

Ada sesuatu hal ghaib yang tidak dapat di rasionalkan, seperti perjalanan Isra' Mi'raj misalnya, bagi ilmu manusia, logika dan akal manusia mengatakan tidak mungkin melakukan perjalanan dari Makkah ke Palestina sekitar 1.233,3 km (seribu dua ratus tiga pulu tiga koma tiga kilo meter) hanya dalam waktu beberapa detik saja, ketika dizaman nabi muhammad saw belum ditemukan pesawat Concorde, pesawat tercepat yang membawa manusia melebihi kecepatan suara. Logika manusia mengatakan tidak mungkin, tetapi Kekuasaan, dan ilmu Allah swt melampaui logika manusia, kita hanya bisa mengimaninya.

Yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih, adalah ketetapan Allah yang harus kita patuhi dan kita amalkan seperti yang diperintahkan apa adanya, tidak boleh ditambah-tambah atau pun dikurangi, tidak boleh pula ditafsir-tafsirkan. Hal ini berlaku prinsip Sami'na wa atho'na ( سَمِعْنِا وَ اَطَعْنَا )"aku dengar dan aku ta'ati." Begitu pula ayat-ayat yang berhubungan dengan mu'jizat dan kekuasaan Allah yang harus kita yakini dan kita imani saja tanpa, bertanya-tanya, mereka-reka maksudnya, menafsir-nafsirkannya dan sebagainya.
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS: Al Baqaroh ayat 286)

Terlalu memaksakan agar sesuai dengan logika manusia adalah salah, karena tidak sama logika manusia dengan logika Allah, yang dapat berbuat sekehendaknya dan berkuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan sesuatu yang baru kapan saja. Karena Allah maha Pencipta.

Tidak memakai logika dan akalpun salah pula karena tidak menggunakan potensi akal yang diberikan Allah kepada kita dan menjadikan sesuatu tidak jelas lagi mana yang benar dan mana yang salah.

(Bersambung)

Selasa, 21 Juni 2011

Sunatullah (2)



Sunnatullah adalah suatu ketentuan, yang harus ada karena memang demikian adanya. Bumi berputar pada porosnya, dan mengelilingi matahari sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Aturan itulah yang dimaksud sunnatullah.
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.(QS Al Ambiyaa ayat 33)

لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(QS Yasiin ayat 40)

Aturan Allahlah yang menentukan matahari bulan dan bumi agar beredar menurut garis edarnya itulah sunnatullah. Konsekwensi logis dan alamiah itulah sunnatullah.

Ilmu pengetahuan modren dapat menyaksikan fenomena alam, dan dapat menerangkan bagaimana fenomena itu terjadi. Tetapi ilmu pengetahuan modren tidak dapat menjawab mengapa semua itu terjadi. Ilmu pengetahuan modren mengistilahkan keteraturan alam sebagai hukum alam. Jantung yang selalu berdetak dibawah sadar manusia disebut hukum alam. Sel-sel darah yang berkembang dalam hati manusia disebut hukum alam. Yang segala sesuatu yang bekerja dengan sendirinya, tanpa ada kesadaran dan kesengajaan ilmu pengetahuan menamakannya sebagai hukum alam.


Jika Agama Islam menjawab, atau seorang muslim berkeyakinan dan harus berkeyakinan bahwa semua fenomena alam itu atas aturan, kekuasaan dan petunjuk (inayah) Allah subhanawata'ala. Itulah yang namanya sunnatullah. Jika kita dapat melihat bagaimana sel-sel darah merah memproduksi hemoglobin didalam hati dengan adanya oksigen, kita melihat suatu keajaiban alam, kita melihat kekuasaan Allah, itulah tanda-tanda (ayat-ayat) Allah di alam.

Para ilmuwan modren tidak bisa menjawab fenomena-fenomena alam yang rumit, kecuali hanya menjawab bahwa ada rancangan cerdas yang mengatur itu semua. Karena sangat-sangat kecil kemungkinan bahwa kerumitan kompleks tersebut dapat terjadi dengan sendirinya dan kebetulan semata. Ilmuwan mengukur kemungkinannya adalah satu per sepuluh pangkat seratus lima puluh (1/10150), mungkin lebih. Artinya memang sangat-sangat kecil kemungkinan hal-hal tersebut dapat terjadi dengan sendirinya. Perancang Cerdas itu adalah Allah ta'ala.

Allah telah mengatur semuanya sehingga Matahari bulan dan planet-planet berada pada orbitnya dengan perhitungan yang sangat teliti dan demikian tidak terjadi salah atau tabrakkan antara planet-planet, bulan-bulan di masing-masing planet, dan Matahari.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus ayat 5)

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS An Nahl ayat 12)

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS Al Hajj ayat 18)

Demikianlah, bahkan tumbuhnya pohon-pohonpun adalah sesuai dengan sunnatullah, Gunung pun begitu tidak terlepas dari aturan dan kekuasaan Allah swt. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada manusia betapa besar kekuasaan dan penguasaannya terhadap sekalian makhluknya.

Rabu, 08 Juni 2011

Sunatullah (1)

Sunatullah adalah ketentuan Allah. Suatu ketentuan hukum Logika yang mempunyai hubungan sebab akibat. Jika menurut kajian ilmiah (Scientific) disebut dengan hukum Alam.
سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.(QS Al Fath ayat 23)

Seperti ketentuan setiap benda apabila dilemparkan keatas maka akan kembali lagi ke bumi akibat adanya gaya tarik bumi. Ini salah satu contoh hukum, dan banyak lagi hukum-hukum alam lainnya, yang secara ilmiah dapat kita temukan dalam setiap pelajaran ilmu pengetahuan alam atau fisika. Ini hukum pasti. Allah tidak mungkin merubah ketentuan hukumnya karena ini sudah merupakan janji Allah dan Allah selalu menepati janji. Hukum-hukum alam seperti ini disebut sebagai Sunatullah.

Banyak hukum-hukum Allah yang tertulis dalam al-Quran, Seperti ketentuan mengenai garis peredaran bulan, dan pergantian siang dan malam
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Yasiin ayat 39-40)


Dan juga Allah swt mencontohkan kepada kita salah satu sunnahnya tentang proses terbentuknya manusia sampailah ia dewasa kemudian tua dan mati. Juga menjelaskan sunnatullah di alam tentang proses pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(QS AlHajj ayat 5)


Sunnatullah adalah hubungan ilmiah, dan dapat diterangkan secara ilmiah dan logika
Sunnatullah adalah hukum kausal, hubungan sebab akibat yang terjadi di alam, yang dapat diterangkan secara ilmiah. Misalnya seseorang sakit, kemudian dia (si sakit) memakan obat, lantas sembuh. Ini adalah sunnatullah, hubungan sebab akibat, jika makan obat maka bakteri penyebab sakit akan mati dan, penyakit yang disebabkan oleh bakteria tersebut akan hilang atau sembuh. Jika tidak makan obat kemungkinan sembuh dengan segera itu kecil.

Dengan mengetahui hubungan sunnatullah di alam di alam maka kita harus tidak meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan si sakit, tetapi tetap Allah swt karena dengan sunnatullah yang berlaku dialamlah yang menyebabkan si sakit sembuh setelah makan obat. Obat disini hanyalah usaha manusia. Dengan makan obat maka hubungan sebab akibat berlaku, dan menyembuhkan si sakit.

Jadi bukanlah obat yang menyembuhkan si sakit, berkeyakinan seperti ini dapat jatuh kepada Syirik (Menduakan Tuhan). Dengan mengetahui hukum alam sebagai sunnatulla maka kita terhindar dari pada keyakinan yang dapat menimbulkan Syirik. Contohnya membuat tangkal pada anak kecil yang sering sakit sakitan. Tangkal ini adalah kepercayaan masyarakat Indonesia, yaitu berupa kantong kecil dari kain hitam yang diisi logam logam penangkal seperti magnet, besi putih, timah dan sebagainya. Kepercayaan seperti ini adalah Syirik. Karena tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Hanya Mitos, Takhyul dan Khurafat, yang menyebabkan pelakunya jatuh kepada Syirik. Tidak ada usaha atau bukanlah usaha namanya jika sesuatu itu tidak dapat dijelaskan hubungan sebab akibatnya dan diterima secara ilmiah dan logik (Masuk akal). Janganlah bersandar pada alasan bahwa memakai tangkal dan azimat itu hanya usaha dan Allah yang menyembuhkan. Allah tidak ridho dengan usaha yang menserikatkanya. Walau dengan izin Allah sembuh juga, tetapi iblis dan syaitan telah menang mengelabui dan menipu ummat manusia yang beriman dengan melakukan perbuatan yang menjauhinya, yaitu mensyerikatkannya dengan memakai azimat dan tangkal itu. Jadi jika sesuatu tidak dapat dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah maka itu ditolak sebagai sunnatullah (hukum kausal) yang sudah menjadi ketetapan Allah.

Sunnatullah sesuatu yang dapat diukur, diperhitungkan dan diramalkan
Dengan mengetahui adanya sunnatullah di alam kita dapat membedakan mana ramalan atau prediksi ilmiah dengan ramalan yang menyebabkan syirik. Ramalan Cuaca, Ramalan akan terjadi Gerhana matahari, adalah contoh-contoh ramalan prediksi ilmiah yang didapat melalui penelitian dan perhitungan ilmiah. Tetapi jika ramalan nasib memakai kartu, ramalan nasib dengan bintang berdasarkan tanggal lahir, astrologi adalah contoh-contoh ramalan yang dapat jatuh kepada kemusyrikan.

Sunnatullah adalah ketentuan Allah yang ada pada Al-Quran:
لا يُؤْمِنُونَ بِهِ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الأوَّلِينَ
mereka tidak beriman kepadanya (Al Qur'an) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu.(QS Al Hijr ayat 13) Maksud sunnatullah di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.


Ada hubungan kausalitas disini jika tidak beriman dan menolak mengakui kebenaran wahyu yang disampaikan rasul, dengan bencana yang menimpa suatu ummat.
Besambung Sunaatullah-2

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...