Selasa, 21 Juni 2011

Sunatullah (2)



Sunnatullah adalah suatu ketentuan, yang harus ada karena memang demikian adanya. Bumi berputar pada porosnya, dan mengelilingi matahari sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Aturan itulah yang dimaksud sunnatullah.
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.(QS Al Ambiyaa ayat 33)

لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(QS Yasiin ayat 40)

Aturan Allahlah yang menentukan matahari bulan dan bumi agar beredar menurut garis edarnya itulah sunnatullah. Konsekwensi logis dan alamiah itulah sunnatullah.

Ilmu pengetahuan modren dapat menyaksikan fenomena alam, dan dapat menerangkan bagaimana fenomena itu terjadi. Tetapi ilmu pengetahuan modren tidak dapat menjawab mengapa semua itu terjadi. Ilmu pengetahuan modren mengistilahkan keteraturan alam sebagai hukum alam. Jantung yang selalu berdetak dibawah sadar manusia disebut hukum alam. Sel-sel darah yang berkembang dalam hati manusia disebut hukum alam. Yang segala sesuatu yang bekerja dengan sendirinya, tanpa ada kesadaran dan kesengajaan ilmu pengetahuan menamakannya sebagai hukum alam.


Jika Agama Islam menjawab, atau seorang muslim berkeyakinan dan harus berkeyakinan bahwa semua fenomena alam itu atas aturan, kekuasaan dan petunjuk (inayah) Allah subhanawata'ala. Itulah yang namanya sunnatullah. Jika kita dapat melihat bagaimana sel-sel darah merah memproduksi hemoglobin didalam hati dengan adanya oksigen, kita melihat suatu keajaiban alam, kita melihat kekuasaan Allah, itulah tanda-tanda (ayat-ayat) Allah di alam.

Para ilmuwan modren tidak bisa menjawab fenomena-fenomena alam yang rumit, kecuali hanya menjawab bahwa ada rancangan cerdas yang mengatur itu semua. Karena sangat-sangat kecil kemungkinan bahwa kerumitan kompleks tersebut dapat terjadi dengan sendirinya dan kebetulan semata. Ilmuwan mengukur kemungkinannya adalah satu per sepuluh pangkat seratus lima puluh (1/10150), mungkin lebih. Artinya memang sangat-sangat kecil kemungkinan hal-hal tersebut dapat terjadi dengan sendirinya. Perancang Cerdas itu adalah Allah ta'ala.

Allah telah mengatur semuanya sehingga Matahari bulan dan planet-planet berada pada orbitnya dengan perhitungan yang sangat teliti dan demikian tidak terjadi salah atau tabrakkan antara planet-planet, bulan-bulan di masing-masing planet, dan Matahari.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus ayat 5)

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS An Nahl ayat 12)

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS Al Hajj ayat 18)

Demikianlah, bahkan tumbuhnya pohon-pohonpun adalah sesuai dengan sunnatullah, Gunung pun begitu tidak terlepas dari aturan dan kekuasaan Allah swt. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada manusia betapa besar kekuasaan dan penguasaannya terhadap sekalian makhluknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...