Rabu, 08 Juni 2011

Sunatullah (1)

Sunatullah adalah ketentuan Allah. Suatu ketentuan hukum Logika yang mempunyai hubungan sebab akibat. Jika menurut kajian ilmiah (Scientific) disebut dengan hukum Alam.
سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.(QS Al Fath ayat 23)

Seperti ketentuan setiap benda apabila dilemparkan keatas maka akan kembali lagi ke bumi akibat adanya gaya tarik bumi. Ini salah satu contoh hukum, dan banyak lagi hukum-hukum alam lainnya, yang secara ilmiah dapat kita temukan dalam setiap pelajaran ilmu pengetahuan alam atau fisika. Ini hukum pasti. Allah tidak mungkin merubah ketentuan hukumnya karena ini sudah merupakan janji Allah dan Allah selalu menepati janji. Hukum-hukum alam seperti ini disebut sebagai Sunatullah.

Banyak hukum-hukum Allah yang tertulis dalam al-Quran, Seperti ketentuan mengenai garis peredaran bulan, dan pergantian siang dan malam
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Yasiin ayat 39-40)


Dan juga Allah swt mencontohkan kepada kita salah satu sunnahnya tentang proses terbentuknya manusia sampailah ia dewasa kemudian tua dan mati. Juga menjelaskan sunnatullah di alam tentang proses pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(QS AlHajj ayat 5)


Sunnatullah adalah hubungan ilmiah, dan dapat diterangkan secara ilmiah dan logika
Sunnatullah adalah hukum kausal, hubungan sebab akibat yang terjadi di alam, yang dapat diterangkan secara ilmiah. Misalnya seseorang sakit, kemudian dia (si sakit) memakan obat, lantas sembuh. Ini adalah sunnatullah, hubungan sebab akibat, jika makan obat maka bakteri penyebab sakit akan mati dan, penyakit yang disebabkan oleh bakteria tersebut akan hilang atau sembuh. Jika tidak makan obat kemungkinan sembuh dengan segera itu kecil.

Dengan mengetahui hubungan sunnatullah di alam di alam maka kita harus tidak meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan si sakit, tetapi tetap Allah swt karena dengan sunnatullah yang berlaku dialamlah yang menyebabkan si sakit sembuh setelah makan obat. Obat disini hanyalah usaha manusia. Dengan makan obat maka hubungan sebab akibat berlaku, dan menyembuhkan si sakit.

Jadi bukanlah obat yang menyembuhkan si sakit, berkeyakinan seperti ini dapat jatuh kepada Syirik (Menduakan Tuhan). Dengan mengetahui hukum alam sebagai sunnatulla maka kita terhindar dari pada keyakinan yang dapat menimbulkan Syirik. Contohnya membuat tangkal pada anak kecil yang sering sakit sakitan. Tangkal ini adalah kepercayaan masyarakat Indonesia, yaitu berupa kantong kecil dari kain hitam yang diisi logam logam penangkal seperti magnet, besi putih, timah dan sebagainya. Kepercayaan seperti ini adalah Syirik. Karena tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Hanya Mitos, Takhyul dan Khurafat, yang menyebabkan pelakunya jatuh kepada Syirik. Tidak ada usaha atau bukanlah usaha namanya jika sesuatu itu tidak dapat dijelaskan hubungan sebab akibatnya dan diterima secara ilmiah dan logik (Masuk akal). Janganlah bersandar pada alasan bahwa memakai tangkal dan azimat itu hanya usaha dan Allah yang menyembuhkan. Allah tidak ridho dengan usaha yang menserikatkanya. Walau dengan izin Allah sembuh juga, tetapi iblis dan syaitan telah menang mengelabui dan menipu ummat manusia yang beriman dengan melakukan perbuatan yang menjauhinya, yaitu mensyerikatkannya dengan memakai azimat dan tangkal itu. Jadi jika sesuatu tidak dapat dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah maka itu ditolak sebagai sunnatullah (hukum kausal) yang sudah menjadi ketetapan Allah.

Sunnatullah sesuatu yang dapat diukur, diperhitungkan dan diramalkan
Dengan mengetahui adanya sunnatullah di alam kita dapat membedakan mana ramalan atau prediksi ilmiah dengan ramalan yang menyebabkan syirik. Ramalan Cuaca, Ramalan akan terjadi Gerhana matahari, adalah contoh-contoh ramalan prediksi ilmiah yang didapat melalui penelitian dan perhitungan ilmiah. Tetapi jika ramalan nasib memakai kartu, ramalan nasib dengan bintang berdasarkan tanggal lahir, astrologi adalah contoh-contoh ramalan yang dapat jatuh kepada kemusyrikan.

Sunnatullah adalah ketentuan Allah yang ada pada Al-Quran:
لا يُؤْمِنُونَ بِهِ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الأوَّلِينَ
mereka tidak beriman kepadanya (Al Qur'an) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu.(QS Al Hijr ayat 13) Maksud sunnatullah di sini ialah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.


Ada hubungan kausalitas disini jika tidak beriman dan menolak mengakui kebenaran wahyu yang disampaikan rasul, dengan bencana yang menimpa suatu ummat.
Besambung Sunaatullah-2

2 komentar:

  1. Harap ulasannya atas artikel sy pada http://islamagamauniversal.wordpress.com/2011/12/12/sunatullah-sebagai-wujud-perbuatan-allah/.

    BalasHapus

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...