Senin, 31 Mei 2010

Jama’ah Ahmadiyah di Pakistan

Penembakan Jamaah Ahmadiyah di Pakistan baru-baru ini oleh kelompok bersenjata menandakan bahwa, walaupun sudah dinyatakan agama yang diluar Islam oleh Ulama dan pemerintah setempat, tetapi penanganannya masih tidak tuntas. Buktinya Jamaah Ahmadiyah masih dibiarkan berkembang oleh pemerintang Pakistan, yang seharusnya segera dibubarkan, sehingga penembakan oleh kelompok bersenjata yang tidak senang terhadap keberadaan Jamaah Ahmadiyah, apapun kelompoknya baik sunni maupun syi’ah, tidak akan mungkin terjadi.

Bagi orang-orang diluar Islam menjadikan kesempatan ini untuk membuat gambaran negatif terhadap Islam, dengan cara :

  1. Mereka menuduh Taliban yang berada dibalik penembakan ini. Dengan menuduh Taliban dibalik penembakan ini, maka akan menimbulkan antipati masyarakat kepada kelompok ini yang sudah lama simpati masyarakat terbangun atau percaya pada kelompok ini. Dengan menuduh Taliban yang melakukan penembakan maka pengaruh dukungan terhadap kelompok Islam yang paling berpengaruh di Pakistan menjadi berkurang (tergembosi), sekaligus memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam yang ada disana.
  2. Membuat gambaran bahwa Islam (terutama Taliban) adalah melakukan kekerasan terhadap sesama muslim (Jamah Ahmadiyah). Pendapat ini di sebarkan untuk kalangan orang yang tidak mengerti tentang Jamaah Ahmadiyah baik didalam negri maupun diluar Pakistan, agar membuat gambaran kejam pada Taliban dan simpati pada Jamaah Ahmadiyah. Pendapat ini disebar bagi kalangan Non Islam agar tidak bersimpati pada Taliban dan Pakistan yang “telah membunuh” Jamaah Ahmadiyah.
  3. Mengadu domba antara sesama Muslim maupun antara non Muslim dan Muslim, baik yang berada di dalam negri Pakistan maupun yang berada di luar Pakistan, dengan cara melakukan gerakan simpati terhadap Jamaah Ahmadiyah dan mengecam kelompok Taliban.

Jamaah Ahamadiyah adalah dinyatakan diluar Islam dan kegiatannya sangat dibenci umat Islam karena ajarannya sangat menodai agama Islam. Keyakinan dan ajarannya yang menyimpang dan dibenci umat Islam adalah:

  1. Ahmadiyah mengakui sebagai agama Islam, tetapi ajarannya tidak sesuai dengan Islam. Seandainya Islam itu adalah merk dagang maka Ahmadiyah pemalsu dan pembajak nama Islam. Mengeluarkan ajaran yang bukan Islam dengan merk atau nama Islam atau ajaran Islam.
  2. Mengakui dan mengajarkan ajaran yang diluar Islam seperti adanya nabi atau rasul lain setelah nabi Muhammad saw yaitu Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi dan Rasul setelah nabi Muhammad saw. Hal ini bertentangan dengan keyakinan dan ajaran Islam yang mengakui nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir sampai akhir zaman.
  3. Mengakui dan memakai al-Quran sebagai kitab suci tetapi berketetapan hati untuk tidak mengamalkan sepenuhnya, karena mereka juga mempunyai kitab lain disamping al-Quran, yaitu Tadzkirah.

Demikianlah sedikit tentang Ahmadiyah dan peristiwa yang terjadi di Pakistan jangan sampai terprovokasi terhadap hal tersebut.

Rabu, 26 Mei 2010

Dibutuhkan sedikitnya 15 Tengkorak dan 505 Tulang Manusia Untuk Bangun Gereja di India

Ternyata untuk menarik orang supaya beriman kepada iman kristiani diperlukan upaya arwah orang-orang yang dianggap suci dari zaman Byzantium. Hal ini diketahui dengan berita tertangkapnya seorang pegawai gereja yang membawa tulang belulang. Betapa sedihnya arwah para bekas Pendeta yang tidak dikubur dengan selayaknya. Di akhirat diazab di neraka, di dunia juga mesti di azab dengan tidak dikubur dengan semestinya.

Ternyata orang-orang kristen masih memberikan kerja paksa kepada para pendetanya yang sudah meninggal. Kejam sekali jika diperlakukan pada arwa yang tidak berdaya apa-apa mesti bekerja menarik umat-umat pergi ke gereja. Kesedihan para arwah ini akan mempengaruhi jemaat gerejanya yang membekas setelah pulang dari gereja. Ada perasaan yang aneh dan lain yang secara tidak mereka sadari ataupun mereka sadari akan timbul setelah mengunjungi gereja tersebut. Kesan seperti ini ternyata dimanfaatkan oleh pemuka gereja untuk mempengaruhi jemaatnya untuk selalu datang ke gereja yang secara bawah sadarnya mencari tahu perasaan apa yang selalu menyelimutinya ketika datang ke gereja.

Jumat, 21 Mei 2010

Membuka Pintu Rizki (1)

Rizki kita berasal dari yang Maha Kuasa, dan salah satu kunci pembukanya adalah Taubat.
Kunci Pembuka yang Pertama adalah Taubat

Allah sangat bergembira terhadap hambanya yang bertobat kepadanya lebih gembira dari pada seorang hamba yang menemukan kembali untanya yang hilang.(Hadits Riwayat Bukhari No: 6305)

Begitu gembiranya Allah SWT menyambut seorang hambanya untuk bertobat. Bayangkan, dahulu ada seorang Musyafir pergi berjalan jauh dari kota asalnya dengan mengendarai unta. Sampai pada satu ketika ia berteduh dibawah satu pohon, jauh dari kota tempat ia tinggal atau berada di kota lain. Sementara dia beristirahat, barang-barangnya masih tinggal di punggung unta yang sedang ia kendarai, ia tertidur dibawah pohon. Setelah ia bangun dari tidur alangkah terkejut bercampur sedih, dan khawatir, didapatnya untanya hilang bersama barang-barangnya. Ia berlari kian kemari mencari untanya yang hilang. Apa nak jadi, sedangkan dia berada ditempat asing. Kepada siapa ia dapat meminta tolong? Sementara ia tidak mempunyai perbekalan sepeserpun! Selain hilang bersama unta! Bukankah ini bencana yang terjadi secara tiba-tiba? Karena ia tidak dapat kembali lagi kekota asalnya. Bukankah ia yang tadinya seorang pedagang kaya, akan mendadak jadi gembel jalanan? Alangkah tragisnya kejadian yang menimpnya! Tetapi, dalam keputus-asaan, tiba-tiba datang keajaiban! Karena lelah berlari kesana kemari mencari untanya yang hilang. Iapun tertidur di tempat yang sama dengan tempat ia kehilangan untanya itu. Setelah ia bangun didapat untanya kembali dihadapannya. Alangkah gembiranya seorang pedagang yang musyafir tersebut menemukan kembali untanya. Artinya ia terselamatkan dari bencana dan kejadian tragis yang menimpanya.

Demikian kisah yang seorang pedagang yang kehilangan untanya. Sementara Allah Subhanahu Wata’ala sangat bergembira menerima hambanya untuk bertobat lebih gembira dari seorang pedagang tadi.
Oleh sebab itu sangat pantaslah dikatakan bahwa salah satu kunci pintu rizki tersebut adalah tobat dan mohon ampun.

… 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS: Nuh ayat 10 – 12)

Majdi As-Syahawy membahas masalah Tobat dengan pembahasan yang cukup panjang, yang intinya sangat pentingnya segera bertobat dan membantah pendapat yang mengatakan tobat tidak diperlukan segera, atau tobat adalah merendahkan kasih sayang dan ampunan Allah, juga membantah orang yang berpendapat orang yang bertobat berarti orang yang tidak berprasangka baik kepada Allah. Masalah penyegeraan Tobat ini dan bantahan pendapat yang miring terhadapnya saya akan bahas pada postingan berikutnya insya alllah.

Kunci Pembuka yang kedua adalah Takwa
Kunci yang kedua dari pintu rizki adalah takwa.  Allah SWT berfirman:
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan baginya (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS: ath-Thallaq ayat 2 dan 3)

Jikalau sekiranya penduduk suatu negri beriman dan bertakwa, pastilah akan kami limpahkan kepada mereka keberkatan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:Al-A’raf ayat 56).

Dari dua ayat Qur’an diatas dapatlah ditari kesimpulan bahwa pentingnya Takwa dan sangat berhubungan dengan rizki. Perbuatan maksiat dan dosa menyebabkan rizki tidak lancar mengalir.

(Bersambung)

Minggu, 02 Mei 2010

Sedekah Pada Jalan Yang Benar

Sekarang banyak orang yang mampu bersedekah tetapi sayangnya kemampuan dan kebaikan hati orang itu banyak yang manfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi. Bukan saja oleh para pengemis dijalan, boleh jadi pengemis memang benar-benar membutuhkan bantuan, bagaimana pengemis yang menjadikan meminta-minta sebagai profesinya? Bagaimana jika si pengemis sebenarnya orangnya mampu?

Sekarang ada lagi orang yang meminta-minta sedekah, derma, atas nama yayasan. Orang ini pernah menemui saya dirumah, meminta sejumlah uang sebagai derma untuk membangun sekolah taman kanak-kanak yang kebetulan dekat komplek rumah saya. Saya teringat akan adanya sebuah pondok pesantren tepatnya dibelakang komplek saya tinggal. Tapi masalahnya komplek tersebut dibawah yayasan Daarul Arqom yang sekarang diselimuti dengan nama Global Ikhwan, ya itu adalah jama'ah islam yang dinyatakan sesat oleh MUI Padang Panjang. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang tidak jelas. Dia ngotot menyodorkan foto kopi surat bahwa yayasannya cukup jelas. Saya tegaskan lagi saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang ikatan jaringannya pada yang tidak jelas. "Apakah Yayasan berasal atau satu kelompok dengan global ikhwan?" tanya saya, dia jawab "ya." "Kalau Global Ikhwan saya tidak mau menyumbang" tegas saya. "Tidak Pak" bantahnya, "Kami dibawah yayasan Syek Burhanuddin Pariaman." "pemimpinnya siapa?" tanyaku, "Saya sendiri pemimpinya" tangkasnya. Saya pikir orang ini sudah bolak-balik tidak jelas. Kalau Syekh Burhanuddin adalah kelompok Jama'ah Tarekat As-Syatariah, juga ajaran menyimpang kalau tidak juga bisa dibilang sesat. "Nanti ajalah Pak" Jawabku sambil pergi meninggalkannya kebetulan sudah berkumandang azan Ashar. untunglah dia pergi. Di Mesjid saya tidak melihat orang tadi ikut sholat jama'ah. sampai setelah saya selesai sholat dari Mesjid pulang kerumah, pergi ke kedai beli Teh, saya masih melihat orang itu berjalan seputar komplek saya. Sekarang baru saya sadar orang yang tadi pemimpin yayasan Islam, ternyata tidak sholat. Pemimpin Yayasan, seharusnya membangun sekolah sendiri, kenapa minta-minta pada masyarakat?

Dalam rangka memberi sedekah kita harus hati-hati, jangan sampai memberi sedekah pada orang dimusuhi Allah, ajaran sesat dan sebagainya. Karena tidak dapat pahala apalagi ridho Allah. Apa lagi yang diharapkan dalam bersedekah selain pahala dan ridho Allah?

Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qur'an Surat Al Maa'idah ayat: 2)

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...