Dalam al Qur'an banyak kita jumpai bahasa dan bahasan logika yang disampaikan sesuai dengan pola pikir dan pemikiran manusia. Banyak konsep-konsep yang bagi orang yang mempelajari Islam sekarang ini dianggap aneh dan tidak masuk akal. Seperti ayat quran yang seolah-olah menyatakan tentang langit sebagai bahan yang material yang keras. Padahal menurut penelitian sekarang tidak ada wujud material keras atau benda padat disitu. Banyak ayat-ayat al Qur'an yang menyatakan seolah-olah bertolak belakang dengan pemikiran dan logika sementara manusia. Banyak ayat yang mengatakan bahwa langit sebagai atap. Kalau atap berarti suatu pelindung di bagian atas yang berfungsi untuk melindungi dari panasnya sinar matahari dan melindungi dari kebasahan oleh air hujan jika terjadi hujan. Termasuk juga melindungi dari angin, salju jika ada musim salju, hujan es dan sebagainya.
Seperti ayat qur’an yang tercantum dalam ayat 22 dari surat Al Baqoroh berikut ini:
Jika dianggap sebagai atap, maka seperti atap rumah, adalah suatu material yang keras, yang dapat melindungi. Tetapi menurut ilmu pengetahuan sekarang tidak ditemukan material yang keras di atas sana, melainkan tembus kesuatu ruang angkasa luas, yang tak terhingga luasnya. Allah swt tidak menyebutkan bahwa langit itu adalah material yang keras, atau padat, sehingga tidak dapat pula disalahkan. Jika dipahami secara harfiah, kata atap berarti menurut pemahaman arab jahiliyah dahulu tentunya benda padat yang digunakan dapat melindungi dari panas matahari dan hujan. Melindungi dari salju dan badai. Seperti atap-atap bangunan istana raja-raja pada zaman nabi muhammad saw dilahirkan, Raja Persia Aiywan Kisra (227M), yang atap istananya yang terbuat dari batu-bata dan tanah liat itu retak dan menara-menara istananya rubuh karena gempa yang dasyat menimpa Persia tepat ketika nabi Muhammad saw dilahirkan.
Allah SWT tidak secara langsung mengatakan bahwa langit merupakan material keras, tetapi secara tersembunyi atau tersirat, ada mengatakan demikian. Tetapi hal tersebut, hanya dapat ditemui sebagai kesalahan atas logika yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan sekarang, jika ia ditafsirkan sebagai atap yang berwujud material keras! Jika seandainya ada atap yang tidak berwujud material, tetapi fungsinya seperti atap, yaitu melindungi dari gangguan dan bahaya yang datang dari luar atau atas, maka, Allah SWT tidak salah!
Allah SWT secara tersirat juga menegaskan bahwa langit yang dimaksud sebagai atap, tetapi tidak ada wujud material diatas sana! Dengan mengatakan bahwa atap tersebut tidak berpengaruh daya tarik bumi, beratnya nol gram, sehingga tidak diperlukan tiang penyangga dibawahnya untuk menahan supaya tidak rubuh!
Juga Allah menegaskan bahwa langit tersebut bukanlah berwujud material yang padat! Jika demikian, maka material yang padat akan timbul retak-retak karena kekuatan ikatan sejenis antara benda-benda padat tersebut tidak sama sehingga akan timbul retak-retak. Tetapi langit tidak retak-retak! Berarti langit bukan benda padat.
Mengapa Allah swt melakukan silat lidah seperti itu? Mengapa Ia tidak mengatakan saja terus terang bahwa langit adalah suatu ciptaanya yang berfungsi sebagai pelindung, dan tidak berwujud material padat? Melainkan hal yang lain dari pada itu!? Seperti Gas, Medan Magnet, dan sebagainya!
Beginilah gaya Allah swt menyampaikan wahyunya, agar wahyunya tidak ditolak oleh orang dahulu, jahiliyah yang mengecap masa modren, yang belum melihat dan mengetahui bagaimana langit sebenarnya! Orang jahiliyah juga hanya percaya atas apa yang ia lihat! Dan tidak percaya pada apa yang belum pernah ia lihat, dan tidak masuk akal olehnya. Tidak mungkin Allah swt menurunkan ayat Al Qur’an seperti “selidikilah pakai pesawat ulang alik, kamu akan menemukan bukti bahwa langit dapat melindungi bumi dari benda-benda angkasa luar!” Tidak mungkin diterima oleh bangsa Arab Jahiliyah saat al Qur’an diturunkan.
Agar juga orang yang datang sesudahnya, yang sudah mengenal peralatan modren, tidak membantah atau mempertanyakan tentang kebenarannya! Yang tidak masuk akal oleh orang terdahulu, menjadi kenyataan ilmiah sekarang ini! Lihat Ilustrasi pada Video ini!
Mungkinkah yang dimaksudkan oleh Allah swt bahwa langit sebagai atap, itu adalah perisai bumi, yang melindunginya dari meteor dan benda-benda langit lain yang akan membahayakan bumi? Allahu a’lam!
Seperti ayat qur’an yang tercantum dalam ayat 22 dari surat Al Baqoroh berikut ini:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah30, padahal kamu mengetahui.(QS Al Baqarah ayat 22)
Jika dianggap sebagai atap, maka seperti atap rumah, adalah suatu material yang keras, yang dapat melindungi. Tetapi menurut ilmu pengetahuan sekarang tidak ditemukan material yang keras di atas sana, melainkan tembus kesuatu ruang angkasa luas, yang tak terhingga luasnya. Allah swt tidak menyebutkan bahwa langit itu adalah material yang keras, atau padat, sehingga tidak dapat pula disalahkan. Jika dipahami secara harfiah, kata atap berarti menurut pemahaman arab jahiliyah dahulu tentunya benda padat yang digunakan dapat melindungi dari panas matahari dan hujan. Melindungi dari salju dan badai. Seperti atap-atap bangunan istana raja-raja pada zaman nabi muhammad saw dilahirkan, Raja Persia Aiywan Kisra (227M), yang atap istananya yang terbuat dari batu-bata dan tanah liat itu retak dan menara-menara istananya rubuh karena gempa yang dasyat menimpa Persia tepat ketika nabi Muhammad saw dilahirkan.
Allah SWT tidak secara langsung mengatakan bahwa langit merupakan material keras, tetapi secara tersembunyi atau tersirat, ada mengatakan demikian. Tetapi hal tersebut, hanya dapat ditemui sebagai kesalahan atas logika yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan sekarang, jika ia ditafsirkan sebagai atap yang berwujud material keras! Jika seandainya ada atap yang tidak berwujud material, tetapi fungsinya seperti atap, yaitu melindungi dari gangguan dan bahaya yang datang dari luar atau atas, maka, Allah SWT tidak salah!
Allah SWT secara tersirat juga menegaskan bahwa langit yang dimaksud sebagai atap, tetapi tidak ada wujud material diatas sana! Dengan mengatakan bahwa atap tersebut tidak berpengaruh daya tarik bumi, beratnya nol gram, sehingga tidak diperlukan tiang penyangga dibawahnya untuk menahan supaya tidak rubuh!
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. QS Luqman ayat 10
Juga Allah menegaskan bahwa langit tersebut bukanlah berwujud material yang padat! Jika demikian, maka material yang padat akan timbul retak-retak karena kekuatan ikatan sejenis antara benda-benda padat tersebut tidak sama sehingga akan timbul retak-retak. Tetapi langit tidak retak-retak! Berarti langit bukan benda padat.
أَفَلَمْ يَنظُرُوا إِلَى السَّمَاء فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِن فُرُوجٍ
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?(QS Qof ayat 6)
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقاً مَّا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِن تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِن فُطُورٍ
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?(QS Mulk ayat 3)
Mengapa Allah swt melakukan silat lidah seperti itu? Mengapa Ia tidak mengatakan saja terus terang bahwa langit adalah suatu ciptaanya yang berfungsi sebagai pelindung, dan tidak berwujud material padat? Melainkan hal yang lain dari pada itu!? Seperti Gas, Medan Magnet, dan sebagainya!
Beginilah gaya Allah swt menyampaikan wahyunya, agar wahyunya tidak ditolak oleh orang dahulu, jahiliyah yang mengecap masa modren, yang belum melihat dan mengetahui bagaimana langit sebenarnya! Orang jahiliyah juga hanya percaya atas apa yang ia lihat! Dan tidak percaya pada apa yang belum pernah ia lihat, dan tidak masuk akal olehnya. Tidak mungkin Allah swt menurunkan ayat Al Qur’an seperti “selidikilah pakai pesawat ulang alik, kamu akan menemukan bukti bahwa langit dapat melindungi bumi dari benda-benda angkasa luar!” Tidak mungkin diterima oleh bangsa Arab Jahiliyah saat al Qur’an diturunkan.
Agar juga orang yang datang sesudahnya, yang sudah mengenal peralatan modren, tidak membantah atau mempertanyakan tentang kebenarannya! Yang tidak masuk akal oleh orang terdahulu, menjadi kenyataan ilmiah sekarang ini! Lihat Ilustrasi pada Video ini!
Mungkinkah yang dimaksudkan oleh Allah swt bahwa langit sebagai atap, itu adalah perisai bumi, yang melindunginya dari meteor dan benda-benda langit lain yang akan membahayakan bumi? Allahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar