Minggu, 02 Mei 2010

Sedekah Pada Jalan Yang Benar

Sekarang banyak orang yang mampu bersedekah tetapi sayangnya kemampuan dan kebaikan hati orang itu banyak yang manfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi. Bukan saja oleh para pengemis dijalan, boleh jadi pengemis memang benar-benar membutuhkan bantuan, bagaimana pengemis yang menjadikan meminta-minta sebagai profesinya? Bagaimana jika si pengemis sebenarnya orangnya mampu?

Sekarang ada lagi orang yang meminta-minta sedekah, derma, atas nama yayasan. Orang ini pernah menemui saya dirumah, meminta sejumlah uang sebagai derma untuk membangun sekolah taman kanak-kanak yang kebetulan dekat komplek rumah saya. Saya teringat akan adanya sebuah pondok pesantren tepatnya dibelakang komplek saya tinggal. Tapi masalahnya komplek tersebut dibawah yayasan Daarul Arqom yang sekarang diselimuti dengan nama Global Ikhwan, ya itu adalah jama'ah islam yang dinyatakan sesat oleh MUI Padang Panjang. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang tidak jelas. Dia ngotot menyodorkan foto kopi surat bahwa yayasannya cukup jelas. Saya tegaskan lagi saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang ikatan jaringannya pada yang tidak jelas. "Apakah Yayasan berasal atau satu kelompok dengan global ikhwan?" tanya saya, dia jawab "ya." "Kalau Global Ikhwan saya tidak mau menyumbang" tegas saya. "Tidak Pak" bantahnya, "Kami dibawah yayasan Syek Burhanuddin Pariaman." "pemimpinnya siapa?" tanyaku, "Saya sendiri pemimpinya" tangkasnya. Saya pikir orang ini sudah bolak-balik tidak jelas. Kalau Syekh Burhanuddin adalah kelompok Jama'ah Tarekat As-Syatariah, juga ajaran menyimpang kalau tidak juga bisa dibilang sesat. "Nanti ajalah Pak" Jawabku sambil pergi meninggalkannya kebetulan sudah berkumandang azan Ashar. untunglah dia pergi. Di Mesjid saya tidak melihat orang tadi ikut sholat jama'ah. sampai setelah saya selesai sholat dari Mesjid pulang kerumah, pergi ke kedai beli Teh, saya masih melihat orang itu berjalan seputar komplek saya. Sekarang baru saya sadar orang yang tadi pemimpin yayasan Islam, ternyata tidak sholat. Pemimpin Yayasan, seharusnya membangun sekolah sendiri, kenapa minta-minta pada masyarakat?

Dalam rangka memberi sedekah kita harus hati-hati, jangan sampai memberi sedekah pada orang dimusuhi Allah, ajaran sesat dan sebagainya. Karena tidak dapat pahala apalagi ridho Allah. Apa lagi yang diharapkan dalam bersedekah selain pahala dan ridho Allah?

Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qur'an Surat Al Maa'idah ayat: 2)

Senin, 26 April 2010

Nilai-nilai Islam dan Pragmatisme

Bagi orang Islam nilai-nilai kemuliaan dinilai dari nilai-nilai Islam. Maksudnya semua ukuran kebaikan diukur berdasarkan kepada apa saja yang baik bagi Islam maka itulah yang seharusnya menjadi tolok ukur dalam menilai suatu kebaikan. Misalnya begini, jika seseorang itu dianggap baik, maka kebaikannya itu harus kebaikan yang sesuai dengan Islam atau kebaikan tersebut juga dianggap baik oleh Islam. Contohnya orang yang mulia diantara masyarakat karena dia rajin membantu orang, dermawan suka bersedekah, sopan-santun kepada tetangga, jujur dan lain sebagainya, maka kemuliaannya itu adalah kemuliaan yang sesuai dengan Islam, suka membantu orang adalah amal shaleh yang juga baik menurut Islam, Dermawan suka bersedekah adalah amalan baik yang juga dianjurkan dalam Islam, dan lain-lainya yang disebut diatas sesuai dengan ajaran Islam. Nah, hal yang demikian berarti nilai-nilai Islamlah yang menjadi patokan terhadap baik dan buruknya seseorang.

Nah, jika kita lihat sekarang maka terdapat perbedaan. Perbedaan antara nilai-nilai yang seharusnya adalah nilai-nilai ketuhanan keislaman, bergeser kepada nilai-nilai yang sifatnya sementara. Orang sekarang menilai suatu kebaikan tidak lagi berdasarkan kepada kebaikan keislaman tetapi lebih cendrung kepada ketakutan dan kepentingan. Nilai-nilai seperti ini hanya menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan. Kita dapat melihat bagaimana seseorang tidak mampu lagi menilai atasannya berbuat salah, seperti penyelewengan uang yang bukan haknya, karena seorang bawahan tersebut terbiasa diberikan uang yang tidak jelas oleh atasannya, dan apabila dia berani mengatakan atasannya salah ada dua konsekwensi yang harus ia terima jika berani menilai salah perbuatan atasannya, yaitu: pertama, kemungkinan ia akan dipecat dan ia akan kehilangan penghasian bulanannya dan sekaligus uang tambahan yang tidak jelas itu, kedua, kemungkinan atasannya diganti dan bawahan tersebut tidak akan menerima uang tambahan yang tidak jelas lagi. Kecil kemungkinan bagi seorang bawahan yang melapor kesalahan atasannya akan dinaikkan pangkatnya dan diberikan bonus dan fasilitas. Tidak mungkin!

Saya teringat akan teman saya bernama Umar yang mengatakan: “Kehormatan diperoleh seseorang dari kekuasaan yang ia peroleh”, saya pertama mendengar ini tidak paham akan maksudnya, kemudian ia menjelaskan: ”jika orang bawahan kecil kentut, itu dianggap tidak sopan, coba kalau Bos yang kentut diantara bawahannya, tidak ada yang protes atau menyalahkan, paling-paling hanya bilang ‘he he masuk angin Pak??,” bertanya sekedar basa-basi.” Saya mulai sedikit paham maksudnya tetapi masih juga merasa tidak sesuai dihati, tapi saya tanggapi dengan senyum saja. Walaupun lama sekali saya tidak bertemu dengan Umar, ungkapannya selalu menjadi ingatan bagi saya karena saya nilai lucu.

Sekarang saya baru paham akan pernyataan Umar tersebut, karena pergeseran nilai-nilai yang terjadi karena tidak adanya tolok ukur kebaikan tersebut.

Sabtu, 30 Januari 2010

Sujud



Ada beberapa tempat pada al-Qur’an Allah Ta’ala mengulang peristiwa pembangkangan Iblis untuk bersujud pada Nabi Adam Alaihi salam (Al-Qur’an: Surata Albaqoroh: ayat 30 sampai 35). Hal ini mengingatkan kita betapa sujud sangat berarti sebagai bukti ketaatan pada Allah SWT.

Iblis yang diusir dari surga Allah dan dicap sampai sekarang sebagai ikon makhluk yang membangkang pada perintah Allah SWT. Begitu pula manusia yang diperintah sujud kepada Allah Ta’ala. Andai manusia tidak mau mengikuti perintah Allah untuk sujud padanya (Sholat), apakah pantas manusia dimuliakan lebih dari pada Iblis?

Iblis tidak mau sujud kepada Adam, dianggap pembangkang dan tidak diterima lagi disurga Allah Ta’ala. Pantaskah manusia yang tidak mau sujud kehadapan Allah dianggap sebagai pembangkang dan tidak diterima lagi masuk surga Allah Ta’ala? Alangkah malangnya nasib manusia, seandainya pantas!


Dalam Ayat tersebut seluruh Malaikat sujud pada Adam as, kecuali Iblis menentang. Apakah Iblis lebih hebat dari Malaikat? Jawabanya tentu tidak! Sedang Malaikat yang lebih banyak dan lebih patuh mau tunduk dan sujud kepada Adam as sebagai perintah Allah SWT, mengapa Iblis tidak? Iblis dianggap penentang, sombong, dan engkar. Begitu pula seluruh Malaikat tunduk dan sujud kehadapan Allah Ta’ala, selalu memuji dan mensucikannya, apakah manusia tidak mau tunduk dan sujud kehadapan Allah pantas disebut penentang, sombong, dan engkar?

Iblis tidak mau sujud kepada Adam as, dengan alasan bahwa objek yang disujudinya lebih jelek material penciptaanya dari padanya. Kalau manusia tidak mau sujud kepada Allah Ta’ala apakah juga beralasan bahwa Manusia lebih baik Materialnya dari pada Allah Ta’ala? Celakalah manusia yang beralasan demikian!

Sujud sebagai simbol kerendahan hati, keta’atan, dan kepatuhan terimplementasi dalam sholat. Setiap kali kita sujud, meletakkan bagian yang paling mulia dalam tubuh manusia yaitu kepala diatas yang paling hina dan selalu diinjak-injak yaitu tanah.

Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib Ra, Mengatakan: ”Bentuk lahir sujud adalah meletakkan kening di atas tanah dengan ikhlas dan khusuk. Adapun bathin sujud adalah menjauhkan diri semua perkara yang semu, mengikatkan hati dengan sumber kekalahan, serta melepaskan diri dari kesombongan, fanatisme, dan seluruh kebergantungan duniawi.”

Lebih lanjut Amirul Mukminin Ali bi Abi Thalib menjelaskan sujud pertama berarti “pada awalnya saya berasal dari tanah, ketika engkau mengangkat kepala dari sujud yang pertama, lintaskan dalam hatimu: Saya dihidupkan dari tanah.”. Sujud kedua berarti ”Saya akan kembali masuk kedalam tanah. Dan sewaktu-waktu kamu mengangkat kepada dari sujud yang kedua, itu berarti pada hari kiamat saya dibangkit dari dalam kubur”.

Allah Berfirman:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.(QS: Al Fath ayat 29)


Dari ayat diatas bahwa tanda-tanda orang yang selalu sujud, ada bekas-bekas sujud di keningnya, tanda hitam dikening itu bukanlah dibuat-buat karena kehendaknya. Banyak orang yang tidak senang terhadap tanda hitam dikening orang lain mengatakan tanda hitam dapat saja ada karena ketika sholat keningnya ditempelkan betul di lantai atau tempat sholat. Tetapi memang demikianlah cara sholat yang diajarkan Rasul saw kepada kita. Bagi yang tidak dapat tanda itu dan tidak suka, jangan mengatakan hal tersebut dapat dibuat-buat, mungkin cara sholatnya perlu di koreksi lagi.

Kamis, 24 Desember 2009

Tahun Baru Hijrah


Agak terlambat barangkali saya menulis tentang tema ini. Tahun Hijriah adalah tahun perhitungan Islam berdasarkan peredaran bulan. Tanggal satu Hijriah dihitung dari sejak Hijrahnya Rasulullah salallahi alaihi wasalam dari kota Mekah ke kota Madinah. Makna Hijrah dalam arti lahirnya adalah berpindah dari suatu tempat ke tempat lain yang dirasakan lebih baik. Hijrah dalam arti lebih luas lagi adalah berpindah dari suatu yang tidak baik ke sesuatu yang lebih baik lagi dalam segala hal. Dalam makna inilah Tahun baru Hijrah sering diperingati untuk mendapatkan moment untuk intropeksi diri setahun yang lalu dan untuk bertekad merubah diri agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu dan berbuat yang lebih baik di masa datang ditahun yang baru.

Tahun baru Hijriah kali ini berdekatan dengan Hari Natal dan tahun baru Masehi. Yang paling sering kesalahan yang dilakukan oleh umat Islam adalah mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru pada orang Nasrani. Ummat Islam cinta keselamatan, kebenaran dan keadilan. Karene cintanya orang Islam pada keselamatan dan kebenaran, maka ummat Islam membenci kesesatan. Memperingati Hari natal dan Tahun baru Masehi adalah sesat, dan kita ummat Islam tidak perlu senang apalagi mengucapkan selamat terhadap kesesatan yang mereka lakukan.

Mengapa Hari natal itu sesat? Karena agama Kristen itu sesat, jadi sesatlah segala apapun ibadah yang mereka lakukan. Orang sesat masuk neraka. Mengapa kita gembira pada orang yang akan masuk api neraka dan segala jalan yang menuju neraka? Lagi pula hari natal itu tidaklah pasti adalah hari kelahiran nabi Isa (Yesus) alaihi salam. Hal ini diakui oleh sejumlah gereja dan pemuka-pemuka kristen.

Tahun baru Islam baik diperingati karena mengingatkan kita akan perjuangan Rasulullah salallah alaihi wasalam akan perjuang menegakkan Islam. Akhirnya dengan momen tahun baru Islam ini sebagai alternatif peringatan tahun baru saya mengajak marilah kita bersama dalam tahun baru Islam ini kita jadikan sarana untuk Intropeksi diri dan evaluasi diri menuju kearang yang lebih baik lagi.

Minggu, 13 Desember 2009

Orang Islam percaya dengan Hantu?


Islam tidak menjelaskan tentang adanya hantu. Istilah hantu yang seperti yang dikenal masyarakat awam tidak ada dalam istilah atau kamus Islam. Hantu yang seperti dikenal oleh masyarakat awam adalah ruh orang yang sudah meninggal yang tidak diterima di alam nirwana, yang kemudian kembali ke bumi berwujud hantu penasaran. Dalam Istilah umum sering di pakai kata arwah, seperti arwah gentayangan. Walaupun yang di maksud dalam kata arwah ini hanya sesosok bayangan makhluk halus. Kata Arwah berasal dari bahasa arab "ruh" yang berkonotasi jamak atau banyak. Bentuk jamak dari ruh adalah arwah. Namun dalam bahasa Indonesia kata arwah dipakai walaupun dalam konotasi tunggal. Jadi kalau kita pakai kata arwah gentayangan tapi kita maksud hanya satu makhluk, atau satu hantu, maka berarti salah dalam arti kata yang sebenarnya jika diambil dari kata bahasa arab tersebut. Karena kata arwah berarti banyak ruh-ruh, kalau diartikan satu itu salah. Dalam Islam tidak ada istilah atau pengertian hantu yang berasal dari arwah orang mati atu meninggal dunia seperti diatas. Islam sama sekali tidak mengakui adanya hantu.

Islam hanya mengajarkan bahwa adanya makhluk ghaib seperti malaikat dan jin. Jadi tidak ada makhluk jadi-jadian atau makhluk yang berubah wujud. Manusia memang mempunyai ruh tetapi ruh yang ada dalam tubuh manusia itu, adalah identik dengan manusia itu setelah jasadnya tiada. Artinya ruh itu adalah manusia itu sendiri. Setelah seorang manusia meninggal dunia jasadnya mati dan ruhnya berada dialam barzah. Tidak ada manusia yang berubah jadi makhluk hantu yang menakut-nakuti manusia kembali kealam dunia. Makhluk ghaib yang ada di dunia yang menakut-nakuti manusia adalah Jin. Jin adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan sendiri. Bukan perubahan dari makhluk lain. Jin adalah makhluk ghaib maksudnya tidak nyata. Ia dapat berubah wujud dengan bentuk apa saja dengan izin Allah selain wujud aslinya. Wujud aslinya juga cukup menyeramkan. Jin ini yang iseng mengganggu manusia yang jadi hantu dan dia bohong pada manusia dengan mengatakan ia adalah ruh dari sesorang yang telang meninggal. Nah hantu dalam pandangan Islam menjawab fenomena alam yang seringnya terjadi penampakan itu adalah Jin. Syetan adalah sifat jahat yang ada pada manusia maupun Jin. Hantu bukan syetan. Tetapi jin yang dirasuki sifat syetan, yang selalu menggoda manusia untuk senantiasa sesat atau keluar dari ajaran Islam yang sebenarnya.

Jumat, 20 November 2009

Busana Muslim dan Muslimah Juga Bisa Bergaya


Pakaian bagi seorang muslim wajib hukumnya. Alasannya menutup aurat adalah wajib. Untuk dapat menutup aurat harus berpakaian. Makanya berpakaian adalah wajib hukumnya. Karena jika tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ianya wajib. Ayat al-Qur'an yang menerangkan tentang berbusana yang menutup aurat dapat dilihat dalam surat al-Ahzab(33): ayat 59 dan surat an-Nuur(24): ayat 30 dan 31.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab:59)


Inti diperintahkannya menutup aurat adalah untuk mengurangi ransangan nafsu syahwat dan untuk memberikan nilai kehormatan bagi wanita dan dapat menimbulkan rasa lebih aman baik bagi laki-laki maupun wanita.

Allah ta'ala berfirman:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An-Nuur:30)

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُوْلِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاء وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An-Nuur:31)

Dalam penerapannya berpakaian tidak mesti harus compang-camping dalam suatu hadits diterangkan bahwa: Rasulullah menerangkan tentang keharusan manusia tidak bersikap sombong, salah seorang sahabat bertanya:"saya suka baju saya bagus, sendal saya bagus, apakah saya termasuk orang yang sombong wahai rasulullah?" Rasul menjawab: "Allah itu cantik (indah/bagus) dan senang akan hal yang indah-indah, Allah suka atas tampaknya sisa-sisa nikmat yang ia berikan pada diri seorang hambanya, kesombongan adalah orang yang menganggap remeh orang lain."

Oleh sebab itu kita senantiasa berusaha agar memilih baju muslim yang baik agar selalu tetap indah dan menarik yang kalau diniatkan untuk mendapatkan ridho Allah semoga dapat menjadi amal ibadah bagi kita semua.

Ada beberapa toko busana muslim yang juga banyak berada diberbagai tempat dengan harga yang terjangkau kita dapat sedikit bergaya dengan busana muslim yang jika menarik perhatian manusia dan orang lain akan menjadi dakwah bil hal yang juga tentunya akan menjadi amal ibadah tersendiri pula. Allahu A'lam.


Selasa, 17 November 2009

Hari Kiamat


Sekarang ada film yang beredar 2012 yang menggambarkan hari kiamat. Tanda-tanda hari kiamat sudah ada menurut hadis Rasulullah salallah alaihi wasalam, diantaranya sering terjadi gempa, ada perempuan berpakaian tetapi telanjang, tetapi walau demikian benarkah tahun 2012 kiamat, seperti yang diberitakan orang-orang yang berdasarkan ramalan suku maya, dan beberapa ilmuan lain. Ramalan atau prediksi boleh saja, kebenarannya yang mutlak milik Allah subhanahu wata'ala. Meyakini sesuatu yang tidak pasti kecuali itu berita yang berasal dari Allah dan Rasulnya tidak boleh diyakini. Kalau kita umat Islam hanya boleh meyakini bahwa kiamat itu pasti akan ada dan sampai waktunya karena itu telah diberitakan oleh al-Qur'an dan Hadits nabi.

Umat Islam meyakini apa saja yang telah terbukti secara ilmiah termasuk datangnya hari kiamat dan apa saja yang beritakan oleh al-Qur'an dan Hadits. Adapun menurut prediksi ilmuwan tentang terjadinya perulangan

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...