Tampilkan postingan dengan label aqidah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aqidah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 Juni 2011

Pintu Langit


وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,(QS An Nabaa' ayat 19)


Kita mengetahui dari Al=Quran bahwa langit mempunyai pintu-pintu. Tapi begaimanakah rupa pintu-pintu langit itu? Apakah ianya mempunyai suatu bentuk tertentu? ataukah membentuk suatu yang baru? Yang belum pernah dilihat sebelumnya yang sedemikian itu?! Apapun bentuknya hanya Allahlah yang maha tahu.

وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ
Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,(QS Al Hijr ayat 14)

فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍMaka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.(QS Al Qomar ayat 11)


Yang terlihat fenomena sekarang adalah "The black hole". Adalah sebuah "Lubang Hitam di langit" yang siap menelan benda-benda langit apa saja termasuk planet-planet dan matahari (bintang-bintang). Sangat mengerikan. Apakah ini yang disebut pintu langit. Allahlah yang Maha tahu akan maksud ayat-ayatnya. Manusia hanya menduga-duga akan pengertiannya.

Tetapi ciri-ciri yang disampaikan Allah melalui Al-Quran pintu langit yang dimaksud sama seperti "black hole" itu. Perhatikan Quran Surat Ar-Rahman ayat 37 berikut ini:

فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak (QS Ar-Rahman ayat 37)


Dan Lihat gambar-gambar berikut ini:


Kalau diperhatikan gambar disamping ini bukankah terlihat seperti gambar sebuah bunga mawar? Ada yang sedang merekah dan ada pula yang masih kuncup. Tetapi ini sesungguhnya adalah foto satelite Hubble mengenai sebuah ledakan di jagat raya, yang kemudian membentuk lobang hitam, "black hole" Warnanyapun tidak berbeda dengan yang disampaikan dalam al Qur'an, yaitu Merah Mawar.

فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyakQS Ar-Rahman ayat 37)

Jumlahnya juga tidak satu, tetapi ada beberapa, sesuai dengan dengan yang diberitakan dalam al-Qur'an.
وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,(QS An Nabaa' ayat 19)



إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS al A'raf ayat 40)

Rabu, 01 Juni 2011

Jahiliyah Modern

Orang-orang jika disebut kata jahiliyah, bayangan pikirannya pada masa dahulu dengan orang-orang bodoh dan payah. Orang-orang yang tidak mengerti aturan dan jauh dari pada peradaban. Dari segi bahasa kata Jahiliyah tidak dikenal dalam bahasa Arab pra Islam dahulu. Mereka memakai kata Jahl tapi bukan Jahiliyah. Kata Jahiliyah adalah istilah yang ada dalam al-Qur'an, untuk menyatakan orang-orang yang tidak mau membuka diri atas kebenaran Islam. Mereka yang masih mau menerima dan melakukan hal jahl (bodoh), walaupun bukti kebenaran dan ilmu pengetahuan (petunjuk) dari al-Qur'an telah datang pada mereka.

Jadi persepsi jahiliyah adalah identik orang-orang bodoh, preman-preman yang tidak mau mengindahkan aturan di masyarakat, tukang pelaku maksiat, adalah ternyata salah sama sekali. Makna Jahiliyah menurut al-Qur'an bukan orang-orang yang bodoh sama sekali. Orang-orang Jahiliyah, sebenarnya juga orang-orang yang pandai dalam membuat sesuatu. Umat Nabi Shaleh as adalah orang-orang yang ahli dalam membuat seni patung. Berbagai patung telah mereka buat, dan kota tersebut adalah penghasil patung-patung batu yang dijual keluar kota, dan banyak yang memesan patung batu untuk keindahan kota dan berhala mereka berasal dari kota nabi Shaleh ini.

Begitu pula umat nabi Hud as. Adalah umat yang telah berhasil membuat kota yang indah yang dikelilingi bangunan tinggi menjulang, yang tampak bagaikan menara-menara. Tetapi mereka disebut masih jahiliyah karena tidak mau mengerti hakikat ketuhanan, dan masih mau menyembah berhala-berhala yang berupa patung-patung batu itu.

Defenisi Jahiliyah
  1. Jahiliyah orang yang tidak beriman pada rasul saw walaupun sudah jelas bukti kebenaran, dan kepercayaannya sifatnya.
    Dalam Al-Qur'an dijelaskan:
    وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
    dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.(QS Al Ahzab ayat 33)

    Makna ayat ini untuk membedakan orang-orang mukminah yang telah beriman dengan orang-orang-orang Arab kebanyakan, jadi yang membedakan antara orang Jahiliyah dengan tidak, adalah faktor keimanan dan ketaatan kepada Allah taala.

  2. Orang-orang Jahiliyah adalah orang-orang yang tidak tenang, dan kafir karena kesombongannya.
    إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
    Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.(QS Al Fath ayat 26)

  3. Orang yang berhukum diluar hukum Islam, adalah Jahiliyah, Atau hukum yang diluar hukum Islam adalah hukum Jahiliyah.
    أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
    Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(QS Al Maidah ayat 50)

  4. Orang-orang yang tidak mengerti akan takdir dan kekuasaan Allah, mereka berprasangka dan menduga-duga saja, orang seperti ini adalah orang Jahiliyah:
    ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَى طَائِفَةً مِنْكُمْ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الأمْرِ مِنْ شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الأمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لا يُبْدُونَ لَكَ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الأمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَا هُنَا قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ
    Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?" Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh".(QS Ali Imran ayat 154)


Jadi Kesimpulannya, orang-orang Jahiliyah adalah orang-orang yang tidak mengerti dengan petunjuk-petunjuk Allah swt dikarenakan kesombongan mereka, dan tidak mau taat pada Allah, atau mereka tidak mau tahu dengan urusan agama Islam.

Senin, 30 Mei 2011

Cara Pandang Seorang Muslim (2)

Orang muslim harus mempunyai sudut pandang yang khas, sesuai dengan kedudukannya dan titik tolaknya. Karena orang muslim mempunyai pandangn yang tumbuh dari konsep, doktrin, nilai, dan pandangan Islam tentang Alam, Kehidupan, dan manusia.

Pandangan ini tidak dapat dipaksakan sama, dengan pandangan yang dipakai oleh orang-orang diluar Islam terutama Barat. Karena Islam mempunyai ciri khusus. Orang barat tidak berhak mengatakan pandangan yang berdasarkan Qur'an adalah kolot, fanatik dan sebagainya. Mengapa ummat Islam harus mempunyai paham liberal seperti yang mereka anut, dengan dalih, paham mereka lebih menglobal dan internasional.

Kebenaran Scientic, yang terbukti dengan cara ilmiah, itu dapat kita terima sebagai dalil kenyataan bahwa itu juga adalah kebenaran Scientic yang juga relatif. Dan kebenaran scientic itu, juga tanda-tanda kebenaran dari tuhan, yang merupakan ayat-ayat Allah juga yang terbentang di alam, ayat kauniyah. Bukan kebenaran yang berasal dari praduga dan kesepakatan, dalam terminologi Islam Hawa Nafsu.

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.(QS Al- Mu'minun ayat 71)


Ada tiga Fenomena besar yang di dunia adalah:

Pertama:
Kedudukan Amerika Serikat sebagai polisi dunia, yang di dukung oleh negara-negara multinasional, bekas blok barat, dan negara-negara yang dibawah pengaruhnya, siap menekan negara-negara Islam dan dihancurkan bila perlu, demi kepentingan Amerika serikat dan pendukungnya, seperti negara Afghanistan, Irak, negara-negara Timur tengah, dan negara-negara Islam lainnya. Dengan berbagai dalih, senjata pemusnah masal, terorisme dan lain-lain.

Kedua:
Pengaruh Yahudi terbentang kesuluruh dunia. Gerakan Yahudi terselubung dan sangat sulit dideteksi tetapi ada disetiap negara, termasuk Indonesia. Gerakan dan Jaringannya diarahkan untuk tujuan kepentingan-kepentingan Yahudi dan rencana-rencana Yahudi kedepan.

Ketiga:
Kelemahan negara-negara Islam yang hanya dapat mengikuti negara-negara barat (Amerika Serikat dan kroni-kroninya) seperti sapi yang sudah tertusuk hidungnya. Negara yang penduduknya Islam tidak dapat mempunyai pandangan khusus karena kuatnya tekanan negara Amerika Serikat. Orang Islam kehilangan kepribadiannya karena tidak satu kata dalam memandang, dan tidak satu tindakan.

Jumat, 27 Mei 2011

Cara Pandang Seorang Muslim (1)

Dunia Islam bergejolak. Berbagai perubahan mulai tampak. Mesir dengan pergantian pemimpin dengan pimpinan yang lebih layak. Libya juga menjaga persatuan yang mulai terkoyak. Di selatan Arabia ada Yaman yang semula juga bergolak.

Cara pandang kita dalam menyikapi kejadian dan pergolakan ini penting, demi menjaga pola sikap dan pola tindak kita pada kedudukan yang benar-benar pas dengan nilai Islam dan Kehendak Allah dan rasulNya. Cara pandang ini penting agar kita tidak terseret arus informasi, globalisasi, dan transformasi, yang sangat deras diusung oleh Barat, Amerika Serikat dan segala macam kepentingannya.

Cara pandang Qur'ani, inilah cara pandang yang paling baik, dan paling pas yang sangat cocok untuk orang-orang muslim, dalam menyikapi negeri-negeri muslim. Hal inilah tujuannya Allah menurunkan kitabnya, agar manusia berpedoman pada nilai-nilai ketuhanan. Cara pandang ketuhanan, yaitu cara pandang yang benar, yang berasal dari sang maha pencipta. Agar cara pandang ini dimiliki oleh manusia maka diutuslah rasul agar mengerti bagaimana seharusnya menilai sesuai dengan ukuran ketuhanan, agar manusia bisa bersikap seperti sikap yang benar, dan agar manusia dapat bertindak dengan tindakan yang benar.

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُروا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(QS Ali Imran ayat 137-138)


Demikianlah agar kita mengerti bagaimana cara pandang kita yang benar, berdiri pada titik tolak yang benar, memandang dari sisi yang benar dan melihat dengan cara yang benar.

Dari cara pandang ini didapat kesatuan pandangan, kesatuan pendapat, dan kesatuan tindakan yang benar. Tidak ada perselisihan lagi antara manusia. Walau manusia berbeda-beda latar belakang dan suku. Berbeda-beda tingkat pendidikan dan kecerdasan. berbeda-beda ekonomi dan kekayaan. Tetapi dasarnya manusia, makhluk tuhan, dengan cara pandang dan ukuran nilai ketuhanan manusia dapat bersatu, jika mereka mau mengikuti petunjuk wahyu.

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.(QS Hud ayat 118-119)


Bagi yang mengikuti petunjuk tersebut, maka merekalah yang dikatakan ummat terbaik, yang tidak sama dengan manusia pada umumnya.

Apakah kaum muslimin sekarang memiliki pandangan dan sikap yang spesifik, yang berbeda dari bangsa-bangsa lain? Ataukah kaum muslimin jadi umat yang berpecah belah dengan cara pandangnya masing-masing dan mengikuti arus informasi sampah yang penuh tipu daya dan propaganda? Atau mengikuti salah satu arus pemikiran yang sangat kuat, cara pandang asing yang sarat dengan kepentingan kekuatan dan propaganda asing?

Kenyataan bahwa kaum muslimin saat ini malah saling berdebat sesamanya bukan karena memiliki pandangan dan pemikiran yang khas. Tetapi karena berbeda-beda dalam berbagai sudut pandang dan cara pandang. Akibatnya kaum muslimin kehilangan jati diri dan kepribadiannya yang seharusnya dimiliki dengan cara dan pandangan yang khas. Dan menjadi kehilangan karakter sebagai ummat yang terbaik yang berbeda dengan manusia pada umumnya.

Kaum Muslimin seharusnya berbeda karena memiliki titik tolak dan tingkat kedudukan yang berbeda.

  1. Mansya' مَنْْشَآء(titik tolak) yang berbeda
    Berada pada jalur, rel, yang benar, yaitu Islam. Allah berfirman:

    قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
    Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".(QS Al-An'aam ayat 161)


    Bukan pada jalur yang diluar yang dikehendaki Allah, sebagai mana Allah perintahkan:

    قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قُلْ لا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
    Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".(QS: Al An'aam ayat 56)


    Hanya pada jalur yang benarlah, seseorang menjadi beruntung:

    قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
    فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

    Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku". Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
    (QS Az Zumar ayat 14-15)


  2. Mustawa مُسْتَوَى(tingkat kedudukan) yang berbeda
    Berkedudukan sebagai ummat terbaik yang ada ditengah-tengah manusia:
    كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
    Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.(QS: Ali Imran ayat 110)

Hadaf حَدَافٌ (tujuan umum) kaum Muslimin
Hadaf ummat muslimin adalah menjadi ummat yang menegakkan keadilan dan menjadi saksi atas perbuatan manusia dan Nabi Muhammad saw menjadi saksi terhadap ummat Islam. Sesuai firman Allah swt:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS Al Baqoroh ayat 143)


Untuk menjadi ummat yang terbaik dan berbeda dari manusia pada umumnya (ummah mutamayyizah أُمَّةُ المُتَمَيِّزَةِ), maka harus mempunyai pandangan yang spesifik, terhadap peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini. Selain itu ia juga harus mempunyai sikap pandangannya sendiri yang spesifik pula baik secara dasar pandangan maupun posisi pandangannya. Yaitu sudut pandang Qur'ani, sudut pandang wahyu ilahiyah, yaitu pandangan yang dianjurkan dan yang diridhoi oleh Allah swt. Bukan pandangan-pandangan lain, dari ideologi-ideologi lain buatan manusia yang menyesatkan, dan tidak diridhoi Allah swt. Bahkan Fir'aun merasa dirinya baik dan benar:

يَا قَوْمِ لَكُمُ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ظَاهِرِينَ فِي الأرْضِ فَمَنْ يَنْصُرُنَا مِنْ بَأْسِ اللَّهِ إِنْ جَاءَنَا قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلا سَبِيلَ الرَّشَادِ
(Musa berkata): "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!" Firaun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".


Setiap orang dapat saja beranggapan baik dan benar, mengaku dirinya benar, dan menyatakan pada seseorang telah mengatakan yang baik, tetapi baik menurut ukuran siapa yang dapat kita jadikan patokan?

Orang biasa pada umumnya merasa tidak perlu untuk berpikir tentang apa, bagaimana, dan mengapa kejadian-kejadian sekeliling mereka terjadi. Mereka hanya memikirkan batasan hidup yang sempit. Berpikir kehidupan ini hanya sebagian-sebagian, tanpa mau memikirkan hakekat kehidupan yang lebih luas lagi, ini bukan cara pandang orang muslim. Orang muslim harus memandang kehidupan ini secara utuh, hubungan manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan manusia lainnya, sehingga tercipta harmoni dan pemahaman terhadap kehidupan ini secara utuh, dan seimbang. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan memahami Islam sebagai titik tolak berpikir (munthalaq مُنْطََلََقٌ) kemudian diterapkan sebagai mamba'ul hayaah مَمْبَأُُ الحََيَاةِ(sepanjang kehidupan), menjadi sistem dan ideologi kehidupan minhajul hayah مِنْحَاجُ حَيَاةٌ.
(Bersambung)

Senin, 23 Mei 2011

Berhala Modern

Berhala modren di zaman modren, dilakukan oleh orang-orang jahilyah modren. Bahkan berhala sekarang dapat berupa manusia yang dianggap keren. Atau suatu kelompok komunitas tertentu, yang mewajibkan anggotanya melakukan kegiatan tertentu yang sudah dianggap nge-tren.

Berhala adalah sesuatu yang dipuja dan disembah, sesuatu yang dianggap dapat menimbulkan musibah. Jahilyah Modren pemikiran yang dapat cepat mewabah. Bahkan penyebarnya sangat dipuja sebagai orang modren yang bersifat perubah.

Orang-orang jahiliyah bukanlah orang yang tidak berilmu pengetahuan dan memiliki teknologi. Bahkan mereka menguasai teknologi tinggi. Tetapi mereka adalah orang-orang yang tidak dapat memaknai keberadaan tuhan yang hakiki.

Bagaimana kita dapatkan contoh yang diberikan Allah dalam Al-Qur’an yang termuat, mengenai kondisi segolongan umat, nabi Huud dan kaum ‘Aad. Yang memiliki kota Iram dengan gedung bertingkat, dan menara yang menjulang hebat. Sesuatu yang tidak pernah didapat suatu penemuan di negeri mana pun di dunia sebelumnya, seperti yang mereka buat.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ, إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ, الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلادِ, وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,(QS: Al-Fajr: 6-9)


Sesuatu yang secara metafisik ditakuti dan dianggap dapat mendatangkan manfaat dan dapat menimbulkan mudharat, itulah makna ilah yang katakan oleh Abul A’la Al-Maududi.

Orang-orang yang menjadikan berhala atau yang menserikatkan tuhan kepada selain berkata bahwa penyembahannya pada selain Allah agar mereka dapat mendekatkan diri pada Allah dengan sedekat-dekatnya. Seperti dalam Al-Quran surat Az-Zumar ayat 3:

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya".


Jadi menjadikan berhala sebagai fasilitas, atau apapun wujudnya, tidak dapat dibenarkan dalam Islam. Walaupun itu adalah usaha untuk mendekatkan diri pada Allah swt. Jadi apapun bentuk fasilitasnya, melalui fasilitas itu mendekatkan diri pada Allah, baik wujudnya berupa benda sakti, manusia sakti, atau Jin dan makhluk halus yang sakti, maka itu adalah berhala. Dan ciri-ciri berhala itu adalah sakti dan dianggap dapat menimbulkan mudhorot jika tidak melakukan sesuatu sesuai anggapannya dan dianggap dapat menimbulkan manfaat jika dilakukan sesuatu sesuai dengan anggapan atau prasangka penyembahnya.

Apa saja yang dapat menjadi berhala di zaman modren ini? Yang perlu kita waspadai jika seandainya berhala tersebut ada disekitar kita, dan mungkin dapat melibatkan diri kita dapat terikut menjadikannya berhala yang dapat menjadikan diri kita dapat terjerumus ke kemusyrikan.
  1. Menjadikan jabatan dan kedudukan sebagai berhala. Dapat kita lihat betapa banyak calon legislatif yang setres gara-gara tidak terpilih di PEMILU. Betapa banyak calon pemimpin kepala daerah, yang tidak terima kekalahan di PEMILU KADA.
  2. Ada orang yang menjadikan sesuatu profesi dijadikan sebagai berhala. Sehingga menganggap profesi tersebut diduga dapat mendatangkan bahaya, jika tidak melakukan ritual laba. Seorang pedagang mengharuskan dirinya setiap kali penjualan pertama, menepuk-nepukkan uang hasil penjualannya itu kepada barang dagangan yang lainnya. Pada profesi lain pun demikian. Ketika panggilan azan, sementara sedang ada kesibukan pekerjaan. Panggilan mana yang didahulukan?
  3. Menurut Al-Quran dapat saja seseorang itu menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan. Jika kehendak hawa nafsunya lebih ia ikuti dari pada kehendak dan perintah Allah swt.QS Yunus : 29 Allah berfirman "Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami)" Artinya, orang yang menyembah berhala itu sebenarnya bukanlah menyembah berhala, tetapi hawa nafsunya sendirilah yang mereka sembah.

Sabtu, 14 Mei 2011

Beriman Dengan Akhirat

Beriman dengan adanya hari akhirat, adalah salah satu hal penting dalam keimanan seseorang. Banyak ayat-ayat dalam al quran menjelaskan bahwa beriman pada hari akhirat ditempatkan setelah perkataan beriman pada Allah swt. Karena hari akhir adalah hari pembalasan amal kebajikan, kebaikan dan perbuatan keburukan.

Apakah jika akhirat itu tiada tidak lagi menyembah Allah? Pertanyaan ini sebenarnya diluar konteks pembicaraan tulisan ini, tetapi cukup menarik untuk dikaji dan dikaitkan dengan beriman pada hari akhirat. Tuhan sebagai maha pencipta, termasuk menciptakan diri kita, adalah zat yang paling berhak disembah, baik ada hari akhirat maupun tiada. Tetapi motivasi apa, yang dapat dijadikan alasan seseorang berbuat baik? Kalau tidak adanya balasan di hari akhirat? Tidak ada Surga, dan tidak ada Neraka? Jika anda menemukan jawaban untuk mendapatkan Ridho Allah swt, ya memang itulah jawaban satu-satunya, karena apa lagi selain itu. Memang benar untuk mendapatkan Ridho Allah swt, yang sebenarnya dibalik kata-kata itu juga mengharapkan Surga Allah swt juga, bukan?

Bagaimana seandainya seseorang tidak percaya pada hari akhirat?

Orang yang tidak percaya pada hari akhirat, yang percaya hidup hanya sebatas hidup didunia saja, dan tidak ada lagi hari setelah kematian, tidak ada Surga dan Neraka, maka orang tersebut:
  1. Mati-matian mengejar dunia. Seandainya dunia tidak ia dapatkan maka ia akan frustasi bisa jadi bunuh diri. Bagi yang mendapatkan sedikit kesenangan dunia, ia akan takut akan kematian. Karena ia merasa bahwa sudah berusaha keras untuk mendapatkan kebahagiaan, belum sempat ia nikmati seluruhnya, atau merasa sayang untuk meninggalkan dunia ini. Padahal sebenarnya mau atau tidak mau kematian itu akan pasti datang, cepat atau lambat, seseorang tersebut pasti akan meninggalkan dunia ini.


  2. Stress pada penyakit dan ketuaan atau usia lanjut. Sama seperti kematian usia lanjut dan penyakit juga amat ditakuti oleh orang yang tidak percaya pada hari akhirat, karena kebahagiaan hidupnya hanya sebatas umur manusia, yang dipotong usia muda. Penyakit dan Ketuaan adalah perenggut waktu, kesenangan dan kebahagiaan dunia.


  3. Tidak ada kata tanpa pamrih. Bagi orang yang hanya percaya hidup didunia, sangat mengharap balasan atas segala perbuatan baiknya. Balasan yang diharapkan tentunya balasan didunia. Mulai dari materi, harta, uang, upah, sampai pada promosi pangkat, goal tujuan tertentu, pujian, kedudukan dan sebagainya. Orang yang tidak percaya pada hari akhirat sangat membenci kerja bakti.


  4. Stres jika perbuatan baiknya hanya dilakukan sendiri. Ada juga orang yang tidak percaya pada akhirat, mereka berbuat baik karena adanya kepentingan bersama. Seperti menjaga kebersihan lingkungan. Sadar mereka melakukan perbuatan tidak akan mendapat upah atau gaji atau pujian, tetapi mereka dapatkan adalah hasil dari menjaga kebersihan itu sendiri, yaitu lingkungan mereka yang bersih. Hal ini mereka mau melakukan karena bersama-sama. Kalau hanya sendiri menjaga kebersihan lingkungan iapun sama seperti lingkungannya tidak mau menjaga kebersihan. Kesadaran pribadi untuk berbuat baik itu tidak ada, tanpa pamrih, atau ikhlas.


Selasa, 26 April 2011

Ibadah


Apakah yang disebut ibadah. Ibadah ialah merupakan kegiatan kemanusiaan, yang kaitan dan hubungannya kepada Allah subhanahu wata’ala. Bukan saja kegiatan yang dilakukan tergolong penyembahan seorang hamba pada tuhannya, tetapi juga segala macam kegiatan yang baik dilakukan dan dirihoi tuhan adalah ibadah. Segala macam kebaikan, yang bertujuan dan berdampak baik adalah ibadah. Bahkan Allah subhnahu wata’ala menegaskan bahwa bukanlah kegiatan ritual yang disebut sebagai kebajikan, tetapi kebajikan adalah hal-hal yang diluar kegiatan ibadah seperti sholat, do’a, dan ibadah mahdhoh lainya.
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّ
وا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ


Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-rang yang bertakwa. (QS: Al Baqoroh :177 )


Jadi sebenarnya kebajikan adalah ibadah yang diperintahkan Allah swt kepada kita umat manusia. Termasuk sholat dan zakat, juga beriman kepada Allah swt dan rasulnya, adalah merupakan bagian kebajikan. Dan segala macam kebabaikan-kebaikan, adalah ibadah dan Ibadah semacam sholat, Puasa, adalah puncak segala kebaikan. Kebajikan adalah keluasan ketaatan kepada Allah SWT.

Apakah yang dimaksud menghadapkan ke Timur dan ke Barat dalam ayat diatas? Menurut asbabun nuzul ayat tersebut dijelaskan bahwa ayat ini turun disebabkan oleh adanya pandangan orang kafir Jahiliah, yang mengatakan mengapa orang mukmin merubah qiblatnya dari masjid Al Aqsho di Paletina ke Masjidil Haram di Mekkah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka turunlah ayat ini. Jadi yang dimaksud dengan menghadap ke Timur dan ke Barat adalah sholat atau ibadah. Sedangkan Kebajikan adalah ibadah dengan ketaatan yang lebih luas lagi.

Kebaikan itu ibadah, dan segala macam ibadah adalah kebaikan. Nabi saw bersabda:
ألإحسن ان تعبد الله كانّك تراه فإنلم تكن تراه فإنّّه تراك
Al Ihsan an ta'budulloh ka'annaka taroohu fa illam takum tarohu fa innahu tarooka
Kebaikan adalah kamu beribadah kepada Allah sekan-akan kamu melihat Allah, seandainya kamu tidak dapat melihat Allah, sesungguhnya Allah melihat kamu.Mutafaqun alaih

Ibadah yang ditentukan oleh Allah tata caranya, sebahagian wajib dikerjakan untuk menunaikan hak Allah dan melaksanakan fungsi manusia, dan sebahagian lagi hanya sebagai ibadah sunat, tambahan saja, jika dikerjakan akan mendapat pahala, tetapi jika tidak dikerjakan tidak akan mendapat dosa. Ibadah yang telah ditentukan tata caranya seperti ini, adalah ibadah yang dikenal dengan ibadah mahdhoh, ibadah yang ada karena adanya perintah atau anjuran untuk melaksanakannya. Ibadah seperti ini rutin dikerjakan berdasarkan waktunya. Misalkan ibadah sholat, rutin dikerjakan jika waktu ibadah sholat sudah sampai. Puasa, rutin dikerjakan jika tepat pada waktunya, yaitu di siang hari, di bulan Ramadhan, atau waktu-waktu yang dianjurkan melaksanakan puasa, seperti hari senin, kamis. Begitu juga Zakat, ada waktunya membayar Zakat. Begitu pula Haji, ada waktunya pula beribadah haji.

Adapun kebajikan, kebaikan, atau perbuatan baik, yang diridhoi Allah, dan dilakukan hanya semata ingin mendapatkan ridho Allah semata, maka ini, sesuatu yang bernilai ibadah. Artinya apabilah perbuatan baik ini dikerjakan akan mendapat pahala dari Allah swt. Sesuatu yang mendapat pahala dari Allah swt apabila dikerjakan, karena Allah ridho atas perbuatan itu, tetapi tidak ada perintah atau anjuran khusus untuk itu, inilah sesuatu yang bernilai ibadah, yang juga berarti ibadah ghoiru mahdoh. Ibadah ghoiru mahdhoh seperti ini dapat dilakukan kapan saja, dan tidak terikat oleh waktu tertentu. Ia berpahala karena ridho dari Allah swt.

Tetapi ibadah ghoiru mahdhoh seperti ini tidak boleh dijadikan ibadah mahdhoh, maksudnya seseorang mengikat diri, mengharuskan diri sendiri, untuk berbuat ibadah ini, atau rutin harus dikerjakan menurut waktu tertentu, misalnya bersyukur atas nikmat umur yang telah diberikan Allah kepada kita adalah mempunyai nilai ibadah. Tetapi jika dijadikan rutin dilakukan setiap tahun, dengan upacara atau seremonial tertentu, pada waktu tertentu biasaya pada hari kelahiran, bersedekah makanan, memang dianjurkan tetapi jika berkaitan dengan hari seremonial pesta kelahiran ini maka, apapun kegiatannya menjadi tidak boleh dilakukan karena, karena sudah berubah menjadi kegiatan ibadah mahdhoh. Dan kegiatan ibadah mahdhoh ini, hanya boleh dilakukan jika ada perintah, atau contoh yang dilakukan nabi saw.

nabi saw bersabda:
مََن عمِِل عملا ليس به مِن أمرنا فهو ردٌّ
man amila 'amalan laisa bihi min amrina, fahua raddun

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintah dari ku maka ianya tertolak.(Al Hadits)


Karena usul fiqh juga mengatakan:

الأصل ععبدة آدم و ممنوع حتّى يأتى النص لأمرها
Al Ashlu ibadah aadamu, wa mamnu'un, hattaa ya'tin Naasha li amrihaa
Pada dasarnya setiap ibadah adalah tiada dan terlarang untuk dikerjakan sampai ada dasar hukum (dalil) yang memerintahkan demikian.


Biasanya ibadah ghoiru mahdhoh seperti ini dapat dilakukan oleh karena ada sebab untuk dapat melakukannya. Contohnya menolong orang. Menolong orang tentunya harus ada orang yang membutuhkan pertolongan, mungkin karena kecelakaan, bencana alam, dan lain sebagainya. Karena sebab ada orang membutuhkan pertolonganlah kita dapat melakukan ibadah menolong orang tersebut.

Jadikanlah sesuatu yang bukan ibadah, menjadi sesuatu yang bernilai ibadah. Ibadah yang bukan ibadah, maksudnya sesuatu yang bukan merupakan ibadah mahdhoh, karena Allah Ridho dengan perbuatan tersebut, maka Allah memberikan ganjaran pahala amal shaleh yang dikerjakan. Karena mendapatkan pahala, maka jadilah dia sesuatu pekerjaan yang bernilai ibadah. Itulah yang dimaksud ibadah yang bukan ibadah.

Jumat, 04 Maret 2011

Bahasa Manusia Sebagai Bahasa Qur'an

Dalam al Qur'an banyak kita jumpai bahasa dan bahasan logika yang disampaikan sesuai dengan pola pikir dan pemikiran manusia. Banyak konsep-konsep yang bagi orang yang mempelajari Islam sekarang ini dianggap aneh dan tidak masuk akal. Seperti ayat quran yang seolah-olah menyatakan tentang langit sebagai bahan yang material yang keras. Padahal menurut penelitian sekarang tidak ada wujud material keras atau benda padat disitu. Banyak ayat-ayat al Qur'an yang menyatakan seolah-olah bertolak belakang dengan pemikiran dan logika sementara manusia. Banyak ayat yang mengatakan bahwa langit sebagai atap. Kalau atap berarti suatu pelindung di bagian atas yang berfungsi untuk melindungi dari panasnya sinar matahari dan melindungi dari kebasahan oleh air hujan jika terjadi hujan. Termasuk juga melindungi dari angin, salju jika ada musim salju, hujan es dan sebagainya.
Seperti ayat qur’an yang tercantum dalam ayat 22 dari surat Al Baqoroh berikut ini:

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah30, padahal kamu mengetahui.(QS Al Baqarah ayat 22)


Jika dianggap sebagai atap, maka seperti atap rumah, adalah suatu material yang keras, yang dapat melindungi. Tetapi menurut ilmu pengetahuan sekarang tidak ditemukan material yang keras di atas sana, melainkan tembus kesuatu ruang angkasa luas, yang tak terhingga luasnya. Allah swt tidak menyebutkan bahwa langit itu adalah material yang keras, atau padat, sehingga tidak dapat pula disalahkan. Jika dipahami secara harfiah, kata atap berarti menurut pemahaman arab jahiliyah dahulu tentunya benda padat yang digunakan dapat melindungi dari panas matahari dan hujan. Melindungi dari salju dan badai. Seperti atap-atap bangunan istana raja-raja pada zaman nabi muhammad saw dilahirkan, Raja Persia Aiywan Kisra (227M), yang atap istananya yang terbuat dari batu-bata dan tanah liat itu retak dan menara-menara istananya rubuh karena gempa yang dasyat menimpa Persia tepat ketika nabi Muhammad saw dilahirkan.

Allah SWT tidak secara langsung mengatakan bahwa langit merupakan material keras, tetapi secara tersembunyi atau tersirat, ada mengatakan demikian. Tetapi hal tersebut, hanya dapat ditemui sebagai kesalahan atas logika yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan sekarang, jika ia ditafsirkan sebagai atap yang berwujud material keras! Jika seandainya ada atap yang tidak berwujud material, tetapi fungsinya seperti atap, yaitu melindungi dari gangguan dan bahaya yang datang dari luar atau atas, maka, Allah SWT tidak salah!

Allah SWT secara tersirat juga menegaskan bahwa langit yang dimaksud sebagai atap, tetapi tidak ada wujud material diatas sana! Dengan mengatakan bahwa atap tersebut tidak berpengaruh daya tarik bumi, beratnya nol gram, sehingga tidak diperlukan tiang penyangga dibawahnya untuk menahan supaya tidak rubuh!

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. QS Luqman ayat 10


Juga Allah menegaskan bahwa langit tersebut bukanlah berwujud material yang padat! Jika demikian, maka material yang padat akan timbul retak-retak karena kekuatan ikatan sejenis antara benda-benda padat tersebut tidak sama sehingga akan timbul retak-retak. Tetapi langit tidak retak-retak! Berarti langit bukan benda padat.

أَفَلَمْ يَنظُرُوا إِلَى السَّمَاء فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِن فُرُوجٍ

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?(QS Qof ayat 6)


الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقاً مَّا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِن تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِن فُطُورٍ
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?(QS Mulk ayat 3)


Mengapa Allah swt melakukan silat lidah seperti itu? Mengapa Ia tidak mengatakan saja terus terang bahwa langit adalah suatu ciptaanya yang berfungsi sebagai pelindung, dan tidak berwujud material padat? Melainkan hal yang lain dari pada itu!? Seperti Gas, Medan Magnet, dan sebagainya!

Beginilah gaya Allah swt menyampaikan wahyunya, agar wahyunya tidak ditolak oleh orang dahulu, jahiliyah yang mengecap masa modren, yang belum melihat dan mengetahui bagaimana langit sebenarnya! Orang jahiliyah juga hanya percaya atas apa yang ia lihat! Dan tidak percaya pada apa yang belum pernah ia lihat, dan tidak masuk akal olehnya. Tidak mungkin Allah swt menurunkan ayat Al Qur’an seperti “selidikilah pakai pesawat ulang alik, kamu akan menemukan bukti bahwa langit dapat melindungi bumi dari benda-benda angkasa luar!” Tidak mungkin diterima oleh bangsa Arab Jahiliyah saat al Qur’an diturunkan.

Agar juga orang yang datang sesudahnya, yang sudah mengenal peralatan modren, tidak membantah atau mempertanyakan tentang kebenarannya! Yang tidak masuk akal oleh orang terdahulu, menjadi kenyataan ilmiah sekarang ini! Lihat Ilustrasi pada Video ini!



Mungkinkah yang dimaksudkan oleh Allah swt bahwa langit sebagai atap, itu adalah perisai bumi, yang melindunginya dari meteor dan benda-benda langit lain yang akan membahayakan bumi? Allahu a’lam!

Rabu, 02 Maret 2011

Jadikan Tuhan sebagai Tuhan

Secara Aqidah, tidak ada yang salah pada pengakuan kita pada tuhan. Yang salah adalah mengapa banyak orang tidak menjadikan tuhan sebagai sembahannya? Tuhan dalam artian pencipta langit dan bumi, pengatur sekalian alam, pemberi rizki, yang menentukan hidup dan mati seseorang, telah diakui adalah Allah, baik oleh orang Islam maupun Kristen dan Yahudi. Tetapi bagaimana tuhan sebagai sesembahan? Kita semua ternyata juga sepakat menempatkan Allah sebagai sesembahan, Tuhan yang mempunyai kekuatan supranatural, berkuasa melebihi segalanya, yang menentukan nasib buruk dan nasib baik dan sebagainya.

Tidak ada yang salah pula dalam konsep ketuhanan sebagai sesembahan ini. Tapi mengapa kita tidak mau menyembahnya? atau sering melalaikannya? Bukankah tuhan sebagai sesosok wujud supranatural dan superlative (maha segala-galanya)? bukankah sudah sangat cocok dan tepat diposisikan sebagai sembahan? Mengapa orang masih tidak mengindahkan segala aturan dan perintahnya? Bukankah DIA sebagai tuhan yang telah menciptakan penghidupan atau kehidupan kita?, yang sudah selayaknya mendapatkan imbalan ucapan terima kasih kita padanya atas kehidupan yang telah diberikannya pada kita dengan beribadah padanya? Bukankah sudah patut kita berbuat demikian? Dengan menyembahnya kita berarti telah menghormatinya, berterima kasih padanya, yang juga menjadikan kita sebagai diri yang mulia, karena kita telah berterimakasih padanya, berarti kita menjadi orang yang tahu berterima kasih, tahu artinya balas jasa, tahu akan betapa besarnya nilai dan harganya perngorbanan yang telah diberikan tuhan pada kita demi penghidupan kita yang sebenarnya nilai dan harganya itu tidak akan pernah dapat kita balas karena betapa besar nilai dan harga yang telah Allah berikan kepada kita. Apakah kita tidak malu menggunakan sarana dan fasilitas yang Allah telah berikan pada kita, hanya kita gunakan dan kita pakai secara gratis? Walaupun Allah swt sebenarnya tidak mengharapkan balas jasa itu semua, tetapi sadarkah kita, balasan apa yang seharusnya kita berikan sebagai wujud tanda cinta dan terima kasih kita pada tuhan yang telah memberikan pada kita segala sesuatu di dunia ini?

Kalaulah kita tidak mengerti akan balas jasa itu, apalagi tidak mau mengerti atau tidak mau tahu masalah ini, tentunya samalah kita bagaikan preman yang tukang palak dan tukang peras di jalan dan di pasar, yang kerjannya makan diwarung nasi orang tetapi tidak mau bayar, naik oplet atau bus tidak mau bayar, yang posisinya tentunya akan jadi manusia hina di mata manusia.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Pasrah terhadap Kedikdayaan Allah

Hari ini aku ta'ziah di rumah duka, orang tua dari kepala sekolah, tempat saya mengajar. Dalam minggu ini sudah 2 orang yang meninggal secara berturut-turut. Sebelum orang tua kepala sekolah meninggal, hari kamis penguburan tetangga saya, yang terakhir saya bertemunya ketika saya segera bergegas kerumahnya karena tetangganya tergopoh-gopoh menuju masjid tempat saya bersama teman-teman ngobrol selesai sholat Magrib, minta tolong bahwa Pak Fahmi tetangga saya yang sudah lama sakit, sudah jatuh di kamar Mandi. Tapi untunglah Pak fahminya ketika itu selamat. Tetapi sebelas hari kemudian, pada hari rabu kemarin, Pak Fahmi dikabarkan sudah tiada. Hari Jum'at orang tua kepala sekolah pun meninggal dunia. Dikebumikan hari itu juga, di pemakaman umum dekat dari rumahnya kearah belakang.
Setelah baca Yasin sedikit, cuma sedikit karena saya datangnya terlambat, dilanjutkan dengan ucapan tahlil. Ketika ucapan tahlil, suara saya lirih, mungkin karena saya terbawa emosi, karena saya pergi meninggalkan orang tua yang sedang sakit. Atau mungkin karena saya begitu mengenal kalimat ini, bagi saya kali ini, kalimat tersebut merupakan kalimat berarti kepasrahaan terhadap ketentuan yang maha pencipta. Tiada segala urusan dan tempat bergantung kecuali hanya kepada Allah. Itulah makna kira-kira pada saat ini yang saya rasakan. Ketika orang-orang semakin khusuk dengan sebutan-sebutan atau ucapan-ucapan tahlil tanpa arti, saya malah semakin dalam memaknai kalimat tersebut. Tetesan air mata tak terasa mengalir dari mata yang terpejam, menuju kedua belah bibir yang komat-kamit, sibut menyebut Laa ilaaha illallooh,.. sementara hati merasakan kepasrahan, kepada yang maha kuasa.

Siang Tadi aku sudah diingatkan oleh temanku Zerdi bahwa kita semua akan mengalami hal yang sama seperti orang tua-orang tua kita. Bahwa kita akan tua juga tidak lama lagi. Seperti orang tua saya yang lanjut usia. Menurut dokter yang memeriksa kesehatan ibu saya, bahwa ketika usia lanjut fungsi-fungsi organ tubuh mulai menurun. Sehingga akibatnya segala macam akan terasa sakit.

Peringatan teman saya tersebut, yang mengingatkan juga pada dokter yang memeriksa ibu saya, menjadi pikiran bagi saya sampai pulang ke rumah. Mengapa fungsi organ tubuh menurun saat ketika kita sudah berusia lanjut? Jawabannya adalah regenerasi sel-sel tubuh pada usia lanjut tidak seperti anak bayi. Anak bayi sampai dia berkembang jadi dewasa, sel-sel organ tubuhnya berkembang terus. Dari satu sel menjadi dua, menjadi empat, delapan dan seterusnya. Tapi mengapa setelah usia lanjut, pertumbuhan sel jadi berhenti? Jawabannya, sementara mungkin, adalah bahwa tuhanlah yang berkendak untuk menghentian pertumbuhan sel.

Jumat, 21 Mei 2010

Membuka Pintu Rizki (1)

Rizki kita berasal dari yang Maha Kuasa, dan salah satu kunci pembukanya adalah Taubat.
Kunci Pembuka yang Pertama adalah Taubat

Allah sangat bergembira terhadap hambanya yang bertobat kepadanya lebih gembira dari pada seorang hamba yang menemukan kembali untanya yang hilang.(Hadits Riwayat Bukhari No: 6305)

Begitu gembiranya Allah SWT menyambut seorang hambanya untuk bertobat. Bayangkan, dahulu ada seorang Musyafir pergi berjalan jauh dari kota asalnya dengan mengendarai unta. Sampai pada satu ketika ia berteduh dibawah satu pohon, jauh dari kota tempat ia tinggal atau berada di kota lain. Sementara dia beristirahat, barang-barangnya masih tinggal di punggung unta yang sedang ia kendarai, ia tertidur dibawah pohon. Setelah ia bangun dari tidur alangkah terkejut bercampur sedih, dan khawatir, didapatnya untanya hilang bersama barang-barangnya. Ia berlari kian kemari mencari untanya yang hilang. Apa nak jadi, sedangkan dia berada ditempat asing. Kepada siapa ia dapat meminta tolong? Sementara ia tidak mempunyai perbekalan sepeserpun! Selain hilang bersama unta! Bukankah ini bencana yang terjadi secara tiba-tiba? Karena ia tidak dapat kembali lagi kekota asalnya. Bukankah ia yang tadinya seorang pedagang kaya, akan mendadak jadi gembel jalanan? Alangkah tragisnya kejadian yang menimpnya! Tetapi, dalam keputus-asaan, tiba-tiba datang keajaiban! Karena lelah berlari kesana kemari mencari untanya yang hilang. Iapun tertidur di tempat yang sama dengan tempat ia kehilangan untanya itu. Setelah ia bangun didapat untanya kembali dihadapannya. Alangkah gembiranya seorang pedagang yang musyafir tersebut menemukan kembali untanya. Artinya ia terselamatkan dari bencana dan kejadian tragis yang menimpanya.

Demikian kisah yang seorang pedagang yang kehilangan untanya. Sementara Allah Subhanahu Wata’ala sangat bergembira menerima hambanya untuk bertobat lebih gembira dari seorang pedagang tadi.
Oleh sebab itu sangat pantaslah dikatakan bahwa salah satu kunci pintu rizki tersebut adalah tobat dan mohon ampun.

… 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS: Nuh ayat 10 – 12)

Majdi As-Syahawy membahas masalah Tobat dengan pembahasan yang cukup panjang, yang intinya sangat pentingnya segera bertobat dan membantah pendapat yang mengatakan tobat tidak diperlukan segera, atau tobat adalah merendahkan kasih sayang dan ampunan Allah, juga membantah orang yang berpendapat orang yang bertobat berarti orang yang tidak berprasangka baik kepada Allah. Masalah penyegeraan Tobat ini dan bantahan pendapat yang miring terhadapnya saya akan bahas pada postingan berikutnya insya alllah.

Kunci Pembuka yang kedua adalah Takwa
Kunci yang kedua dari pintu rizki adalah takwa.  Allah SWT berfirman:
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan baginya (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (QS: ath-Thallaq ayat 2 dan 3)

Jikalau sekiranya penduduk suatu negri beriman dan bertakwa, pastilah akan kami limpahkan kepada mereka keberkatan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS:Al-A’raf ayat 56).

Dari dua ayat Qur’an diatas dapatlah ditari kesimpulan bahwa pentingnya Takwa dan sangat berhubungan dengan rizki. Perbuatan maksiat dan dosa menyebabkan rizki tidak lancar mengalir.

(Bersambung)

Sabtu, 30 Januari 2010

Sujud



Ada beberapa tempat pada al-Qur’an Allah Ta’ala mengulang peristiwa pembangkangan Iblis untuk bersujud pada Nabi Adam Alaihi salam (Al-Qur’an: Surata Albaqoroh: ayat 30 sampai 35). Hal ini mengingatkan kita betapa sujud sangat berarti sebagai bukti ketaatan pada Allah SWT.

Iblis yang diusir dari surga Allah dan dicap sampai sekarang sebagai ikon makhluk yang membangkang pada perintah Allah SWT. Begitu pula manusia yang diperintah sujud kepada Allah Ta’ala. Andai manusia tidak mau mengikuti perintah Allah untuk sujud padanya (Sholat), apakah pantas manusia dimuliakan lebih dari pada Iblis?

Iblis tidak mau sujud kepada Adam, dianggap pembangkang dan tidak diterima lagi disurga Allah Ta’ala. Pantaskah manusia yang tidak mau sujud kehadapan Allah dianggap sebagai pembangkang dan tidak diterima lagi masuk surga Allah Ta’ala? Alangkah malangnya nasib manusia, seandainya pantas!


Dalam Ayat tersebut seluruh Malaikat sujud pada Adam as, kecuali Iblis menentang. Apakah Iblis lebih hebat dari Malaikat? Jawabanya tentu tidak! Sedang Malaikat yang lebih banyak dan lebih patuh mau tunduk dan sujud kepada Adam as sebagai perintah Allah SWT, mengapa Iblis tidak? Iblis dianggap penentang, sombong, dan engkar. Begitu pula seluruh Malaikat tunduk dan sujud kehadapan Allah Ta’ala, selalu memuji dan mensucikannya, apakah manusia tidak mau tunduk dan sujud kehadapan Allah pantas disebut penentang, sombong, dan engkar?

Iblis tidak mau sujud kepada Adam as, dengan alasan bahwa objek yang disujudinya lebih jelek material penciptaanya dari padanya. Kalau manusia tidak mau sujud kepada Allah Ta’ala apakah juga beralasan bahwa Manusia lebih baik Materialnya dari pada Allah Ta’ala? Celakalah manusia yang beralasan demikian!

Sujud sebagai simbol kerendahan hati, keta’atan, dan kepatuhan terimplementasi dalam sholat. Setiap kali kita sujud, meletakkan bagian yang paling mulia dalam tubuh manusia yaitu kepala diatas yang paling hina dan selalu diinjak-injak yaitu tanah.

Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib Ra, Mengatakan: ”Bentuk lahir sujud adalah meletakkan kening di atas tanah dengan ikhlas dan khusuk. Adapun bathin sujud adalah menjauhkan diri semua perkara yang semu, mengikatkan hati dengan sumber kekalahan, serta melepaskan diri dari kesombongan, fanatisme, dan seluruh kebergantungan duniawi.”

Lebih lanjut Amirul Mukminin Ali bi Abi Thalib menjelaskan sujud pertama berarti “pada awalnya saya berasal dari tanah, ketika engkau mengangkat kepala dari sujud yang pertama, lintaskan dalam hatimu: Saya dihidupkan dari tanah.”. Sujud kedua berarti ”Saya akan kembali masuk kedalam tanah. Dan sewaktu-waktu kamu mengangkat kepada dari sujud yang kedua, itu berarti pada hari kiamat saya dibangkit dari dalam kubur”.

Allah Berfirman:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.(QS: Al Fath ayat 29)


Dari ayat diatas bahwa tanda-tanda orang yang selalu sujud, ada bekas-bekas sujud di keningnya, tanda hitam dikening itu bukanlah dibuat-buat karena kehendaknya. Banyak orang yang tidak senang terhadap tanda hitam dikening orang lain mengatakan tanda hitam dapat saja ada karena ketika sholat keningnya ditempelkan betul di lantai atau tempat sholat. Tetapi memang demikianlah cara sholat yang diajarkan Rasul saw kepada kita. Bagi yang tidak dapat tanda itu dan tidak suka, jangan mengatakan hal tersebut dapat dibuat-buat, mungkin cara sholatnya perlu di koreksi lagi.

Minggu, 13 Desember 2009

Orang Islam percaya dengan Hantu?


Islam tidak menjelaskan tentang adanya hantu. Istilah hantu yang seperti yang dikenal masyarakat awam tidak ada dalam istilah atau kamus Islam. Hantu yang seperti dikenal oleh masyarakat awam adalah ruh orang yang sudah meninggal yang tidak diterima di alam nirwana, yang kemudian kembali ke bumi berwujud hantu penasaran. Dalam Istilah umum sering di pakai kata arwah, seperti arwah gentayangan. Walaupun yang di maksud dalam kata arwah ini hanya sesosok bayangan makhluk halus. Kata Arwah berasal dari bahasa arab "ruh" yang berkonotasi jamak atau banyak. Bentuk jamak dari ruh adalah arwah. Namun dalam bahasa Indonesia kata arwah dipakai walaupun dalam konotasi tunggal. Jadi kalau kita pakai kata arwah gentayangan tapi kita maksud hanya satu makhluk, atau satu hantu, maka berarti salah dalam arti kata yang sebenarnya jika diambil dari kata bahasa arab tersebut. Karena kata arwah berarti banyak ruh-ruh, kalau diartikan satu itu salah. Dalam Islam tidak ada istilah atau pengertian hantu yang berasal dari arwah orang mati atu meninggal dunia seperti diatas. Islam sama sekali tidak mengakui adanya hantu.

Islam hanya mengajarkan bahwa adanya makhluk ghaib seperti malaikat dan jin. Jadi tidak ada makhluk jadi-jadian atau makhluk yang berubah wujud. Manusia memang mempunyai ruh tetapi ruh yang ada dalam tubuh manusia itu, adalah identik dengan manusia itu setelah jasadnya tiada. Artinya ruh itu adalah manusia itu sendiri. Setelah seorang manusia meninggal dunia jasadnya mati dan ruhnya berada dialam barzah. Tidak ada manusia yang berubah jadi makhluk hantu yang menakut-nakuti manusia kembali kealam dunia. Makhluk ghaib yang ada di dunia yang menakut-nakuti manusia adalah Jin. Jin adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan sendiri. Bukan perubahan dari makhluk lain. Jin adalah makhluk ghaib maksudnya tidak nyata. Ia dapat berubah wujud dengan bentuk apa saja dengan izin Allah selain wujud aslinya. Wujud aslinya juga cukup menyeramkan. Jin ini yang iseng mengganggu manusia yang jadi hantu dan dia bohong pada manusia dengan mengatakan ia adalah ruh dari sesorang yang telang meninggal. Nah hantu dalam pandangan Islam menjawab fenomena alam yang seringnya terjadi penampakan itu adalah Jin. Syetan adalah sifat jahat yang ada pada manusia maupun Jin. Hantu bukan syetan. Tetapi jin yang dirasuki sifat syetan, yang selalu menggoda manusia untuk senantiasa sesat atau keluar dari ajaran Islam yang sebenarnya.

Jumat, 20 November 2009

Busana Muslim dan Muslimah Juga Bisa Bergaya


Pakaian bagi seorang muslim wajib hukumnya. Alasannya menutup aurat adalah wajib. Untuk dapat menutup aurat harus berpakaian. Makanya berpakaian adalah wajib hukumnya. Karena jika tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ianya wajib. Ayat al-Qur'an yang menerangkan tentang berbusana yang menutup aurat dapat dilihat dalam surat al-Ahzab(33): ayat 59 dan surat an-Nuur(24): ayat 30 dan 31.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab:59)


Inti diperintahkannya menutup aurat adalah untuk mengurangi ransangan nafsu syahwat dan untuk memberikan nilai kehormatan bagi wanita dan dapat menimbulkan rasa lebih aman baik bagi laki-laki maupun wanita.

Allah ta'ala berfirman:

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An-Nuur:30)

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُوْلِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاء وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An-Nuur:31)

Dalam penerapannya berpakaian tidak mesti harus compang-camping dalam suatu hadits diterangkan bahwa: Rasulullah menerangkan tentang keharusan manusia tidak bersikap sombong, salah seorang sahabat bertanya:"saya suka baju saya bagus, sendal saya bagus, apakah saya termasuk orang yang sombong wahai rasulullah?" Rasul menjawab: "Allah itu cantik (indah/bagus) dan senang akan hal yang indah-indah, Allah suka atas tampaknya sisa-sisa nikmat yang ia berikan pada diri seorang hambanya, kesombongan adalah orang yang menganggap remeh orang lain."

Oleh sebab itu kita senantiasa berusaha agar memilih baju muslim yang baik agar selalu tetap indah dan menarik yang kalau diniatkan untuk mendapatkan ridho Allah semoga dapat menjadi amal ibadah bagi kita semua.

Ada beberapa toko busana muslim yang juga banyak berada diberbagai tempat dengan harga yang terjangkau kita dapat sedikit bergaya dengan busana muslim yang jika menarik perhatian manusia dan orang lain akan menjadi dakwah bil hal yang juga tentunya akan menjadi amal ibadah tersendiri pula. Allahu A'lam.


Selasa, 17 November 2009

Hari Kiamat


Sekarang ada film yang beredar 2012 yang menggambarkan hari kiamat. Tanda-tanda hari kiamat sudah ada menurut hadis Rasulullah salallah alaihi wasalam, diantaranya sering terjadi gempa, ada perempuan berpakaian tetapi telanjang, tetapi walau demikian benarkah tahun 2012 kiamat, seperti yang diberitakan orang-orang yang berdasarkan ramalan suku maya, dan beberapa ilmuan lain. Ramalan atau prediksi boleh saja, kebenarannya yang mutlak milik Allah subhanahu wata'ala. Meyakini sesuatu yang tidak pasti kecuali itu berita yang berasal dari Allah dan Rasulnya tidak boleh diyakini. Kalau kita umat Islam hanya boleh meyakini bahwa kiamat itu pasti akan ada dan sampai waktunya karena itu telah diberitakan oleh al-Qur'an dan Hadits nabi.

Umat Islam meyakini apa saja yang telah terbukti secara ilmiah termasuk datangnya hari kiamat dan apa saja yang beritakan oleh al-Qur'an dan Hadits. Adapun menurut prediksi ilmuwan tentang terjadinya perulangan

Kabar dari Palestina tentang Upaya Gencatan Senjata.

Osama Hamdan: Gerakan Hamas berupaya dengan segala kekuatan dan efektivitas untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengintensifkan upaya untuk ...